Direktur Jendral Perhubungan Darat Dephub Iskandar Abubakar mengatakan, penyerahan armada khususnya untuk kepentingan angkutan penumpang perkotaan dan sektor pariwisata. Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong perbaikan kinerja BUMN sektor transportasi.

Menurut dia, sumber pendanaan untuk pembelian kendaraan itu dari anggaran 2007 yang penyerahaannya dilakukan awal tahun ini. Damri, yang kini mengoperasikan 1.300 unit bus pada tahun lalu juga mendapatkan jatah 700 unit bus yang pendanaannya berasal dari dari tahun anggaran 2006.

Dia mengatakan, bus ukuran sedang nantinya akan dioperasikan di sejumlah kota, termasuk angkutan khusus bandara. Tiga kota yang akan menjadi prioritas Damri merupakan Semarang, Bandung, dan Medan. Di tiga kota itu, pelayanan Perum Damri sebenarnya nyaris bangkrut, akibat ketidakmampuan bersaing dengan swasta.

Sementara itu, Direktur Operasi Perum Damri Bagus Wisanggeni mengatakan, kalau tidak ada suntikan dana dari pemerintah, sulit bagi Perum Damri membangkitkan kembali gairah bisnisnya. Sebab dari beberapa cabang yang ada sebagian besar merupakn wilayah operasi yang merugi.

Pasalnya, Perum Damri bukan hanya harus berhadapan dengan para pesaingnya dari kalangan swasta, tapi ada kewajiban yang harus dipenuhi, yaitu melayani daerah-daerah minus sebagai kawasan operasi perintis. "Kalau swasta bisa berkembang, karena yang dilayani hanya rute komersial. Sementara Damri, wajib memberikan pelayanan yang minus, sebagai rute perintis, dan jumlahnya cukup banyak,"ujarnya.

Selain itu, kata Bagus, secara operasional, usia bus-bus milik Damri sudah tua, sehingga tidak mampu lagi beroperasi seperti bus-bus baru. "Ketika kami diberikan bus baru, kami serahkan kepada sejumlah kantor cabang. Dan lumayan bisa meningkatkan operasional. Bahkan ada kantor cabang yang sudah bisa membiayai dirinya sendiri dan tidak lagi bergantung dengan kantor pusat,"katanya.

SUMBER: SUARA KARYA, 20 FEBRUARI 2008