Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan Wendy Aritenang mewakili Menteri Perhubungan M. Hatta Rajasa menyatakan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Kerajaan Belanda atas dukungan, minat dan perhatian Pemerintah Belanda dalam meningkatkan kerja sama dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur di Indonesia, terlebih setelah terjadi musibah beruntun yaitu tsunami di Aceh pada tahun 2004 dan gempa tektonik di Yogyakarta beberapa waktu yang lalu yang merusakkan sebagian besar infrastruktur transportasi. Menteri Perekonomian Belanda dalam kesempatan tersebut mengungkapkan terima kasih atas kerja sama Indonesia-Belanda yang telah terjalin baik. Atas nama Pemerintah Belanda beliau juga menyatakan keseriusannya untuk menjalin kerja sama di bidang transportasi dan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Untuk itu beliau sangat menghargai usaha Pemerintah Indonesia untuk memberikan paparan program pembangunan transportasi yang jelas dan tranparan. Menteri Perekonomian Belanda menyatakan bahwa transparansi merupakan hal yang sangat penting bagi pemahaman kebutuhan-kebutuhan kedua belah pihak, sehingga dapat dijalin kerja sama yang baik. Pada pertemuan yang berlangsung di Ruang Kutai, Gedung Karsa Lt.7 Kantor Pusat Departemen Perhubungan tersebut dilakukan paparan mengenai proyek infrastruktur di bidang transportasi oleh Dirjen Perhubungan Darat, Dirjen Perhubungan Laut, Dirjen Perhubungan Udara, Dirjen Perkeretaapian, dan Kepala Badan Diklat. Diharapkan dengan presentasi tersebut dapat menarik minat pengusaha Belanda yang hadir untuk dapat berinvestasi dengan perjanjian yang saling menguntungkan kedua negara. Hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya perwakilan Departemen Luar Negeri, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Asian Development Bank (ADB), Bank Dunia. Selama ini kerja sama bilateral Indonesia-Belanda dalam wadah the Working Group on communications (WGoC) of Indonesia-Netherlands Joint Commission telah berjalan dengan baik. Belanda telah memberikan bantuan uang sebesar 8 juta Euro untuk rehabilitasi/rekonstruksi Pelabuhan Malahayati di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang rusak akibat tsunami. Transpor college and International Maritime Transport Academy (STC/IMTA) Belanda juga telah memberikan bantuan untuk pengembangan pendidikan pelaut Indonesia, melalui peningkatan kualitas sekolah pelaut di Indonesia, selain program pendidikan untuk 20 Instruktur Nautika di Belanda. Disamping itu kerja sama di bidang pembangunan infrastruktur yang dibiayai oleh Negara Belanda saat ini sedang berjalan. Salah satu dari proyek tersebut adalah Proyek Pembangunan Perlintasan Sebidang Jalan Kereta Api (Railway Level Crossing Development Project). Proyek tersebut bertujuan untuk mengurangi jumlah kecelakaan kereta api yang disebabkan oleh masih rendahnya sistem keamanan di Indonesia. Kunjungan Deputi PM merangkap Menteri Perekonomian Kerajaan Belanda tersebut merupakan rangkaian kunjungan kenegaraan yang dilaksanakan mulai tanggal 31 Mei 2006. Pada kunjungan kenegaraan tersebut Deputi PM Kerajaan Belanda dijadwalkan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan beberapa menteri kabinet RI lainnya, diantaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, dan Menteri Pekerjaan Umum. (al)