Arabnews, koran harian berbahasa Inggris yang terbit di Saudi Arabiah tanggal 13 Juni 2005 menyebutkan bahwa para anggota Negara Gulf Cooperation Council ( GCC ) sedang membahas tetang penyatuan peraturan lalu-lintas. Langkah tersebut diambil akibat meningkatnya angka kecelakaan lalu-lintas, untuk mengurangi angka kematian, cacat akibat kecelakaan lalu-lintas serta merampingkan seluruh operasi lalu-lintas di Negara GCC. Arabnews, koran harian berbahasa Inggris yang terbit di Saudi Arabiah tanggal 13 Juni 2005 menyebutkan bahwa para anggota Negara Gulf Cooperation Council ( GCC ) sedang membahas tetang penyatuan peraturan lalu-lintas. Langkah tersebut diambil akibat meningkatnya angka kecelakaan lalu-lintas, untuk mengurangi angka kematian, cacat akibat kecelakaan lalu-lintas serta merampingkan seluruh operasi lalu-lintas di Negara GCC. Diharapkan dalam waktu 3 tahun rencana tersebut bisa diterapkan, mengingat saat ini Sekretariat GCC telah menyusun peraturan baru tersebut dan sudah dibagikan kepada seluruh anggota GCC untuk mendapatkan masukan sebelum nantinya diajukan kepada Menteri-menteri Dalam Negeri GCC untuk disetujui. Di Saudi saja telah terjadi 250,000 kecelakaan lalu-lintas yang mengakibatkan 4,000 orang tewas pertahun — merupakan angka yang tertinggi di dunia. Tingginya angka kecelakaan tersebut telah mengakibatkan kerugian Negara sebesar SR20 milyar pertahun. Sementara itu Arab Saudi sedang heboh gara-garanya \"sepele\", ada usulan dari Mohammed Al-Zulfa, anggota dewan konsultasi yang ditunjuk kerajaan, untuk mengubah larangan perempuan menyetir. Selama ini, Saudi mengimpor ribuan sopir dari negara lain untuk mengantarkan mereka ke mana-mana. Maka, para perempuan banyak mengantre menunggu mobil, ketika berbelanja misalnya,. Upaya \"pembebasan\" perempuan menyetir memancing banjir kritikan di negeri kaya minyak itu. Sementara, perempuan di negeri tetangganya sudah jauh melesat dengan mobilnya.