Diperoleh informasi, pesawat jenis Boeing 767 yang akan melayani penerbangan bernomor GA 3605 itu, tertabrak saat tengah parkir di areal parkir C 5 Terminal Haji Bandara Inetrnasional King Abdul Aziz (KAIA), Jeddah, Kamis (18/12) malam. Akibat insiden tersebut, engine frame alias bingkai mesin sebelah kanan pesawat beregristrasi GBYAB yang disewa Garuda Indonesia dari Thomsonfly, Inggris, tersebut penyok sedalam 4 sentimeter.

”Pesawat langsung kita grounded untuk diperbaiki,” jelas Senior Manager Hajj and Planning Garuda Agus Widodo di Posko Haji Darat Garuda, di Hotel Jeddah Gulf, Jumat petang, waktu setempat. ”Karena dikhawatirkan terjadi kebocoran pada bagian yang penyok itu dan membuat sensor anti-icing tidak berfungsi,” lanjut Agus.

Waktu grounded yang panjang, menurut Agus, dibutuhkan mengingat suku cadang pesawat harus didatangkan dari negara tempat pesawat berasal. ”Kalau perbaikannya sendiri membutuhkan waktu sekitar 10-12 jam,” ujarnya.

Sedianya jemaah Kloter 5 Padang itu terbang dengan pesawat tersebut meninggalkan Jeddah pada pukul 06.00 waktu setempat. Pesawat diperkriakan tiba di Indonesia sekitar 9 jam kemudian, atau sekitar pukul 19.00 WIB. Namun karena insiden tersebut, waktu penantian para jemaah untuk dapat segera menemui sanak keluarga di tanah air pun kian panjang.

Sebelum insiden tersebut, sebenarnya jadwal penerbangan berpenumpang 274 orang ini sendiri telah mengalami sejumlah perubahan. Awalnya pesawat direncanakan terbang Kami malam, pukul 21.00 waktu setempat. Namun, karena late arrival (pesawat terlambat datang), dibuat schedule baru pukul 00.20 waktu Jeddah. ”Nah, saat Penumpang akan boarding pukul 05.30, petugas ramp handling kami menemukan kerusakan itu. Kemudian tepat pukul 06.00, pesawat langsung digrounded hingga 35 jam ke depan,” imbuh Juru Bicara Garuda di Jeddah Hotma Siregar.

Akibat penundaan ini, seluruh jemaah langsung dievakuasi Garuda ke Hotel Al Azhar, Jeddah. ”Mereka akan menginap di sana dengan biaya Garuda, sampai pesawat selesai diperbaiki dan diizinkan terbang kembali,” pungkas Hotma. (DIP)