< p align="justify">Dalam kunjungan kerja tersebut, Menhub dan Meneg BUMN sempat menerima paparan tentang rancangan Bandara Kuala Namu dari Dirut PT. Angkasa Pura, Eddie Haryoto di Rumah Dinas Dirut PTPN II, Tanjung Morawa. Dikatakan Eddie bahwa Bandara Polonia yang sekarang digunakan kapasitasnya sudah tidak memadai lagi, dari rancangannya yang ditujukan untuk menampung 900 ribu penumpang, saat ini sudah dimanfaatkan sampai hampir empat juta penumpang. Oleh karena itu, pembangunan Bandara Kuala Namu untuk menggantikan Bandara Polonia dirasakan semakin mendesak. Bandara Kuala Namu dirancang sebagai bandara internasional yang dapat menampung antara empat juta sampai dengan delapan juta penumpang. Bandara ini letaknya di Desa Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara atau sekitar 30 kilometer dari Kota Medan ke arah Barat. Dalam penjelasan Dirut Angkasa Pura II, dikatakan bahwa Pembangunan Bandara Kuala Namu sebagian dananya akan ditanggung oleh Pemerintah, yaitu untuk pembangunan air side-nya, dan sebagian lagi akan dibiayai oleh PT. Angkasa Pura II untuk land side-nya. Sejak Ground Breaking dilakukan pada bulan Juli 2006, pekerjaan pembangunan bandara tersebut pekerjaan tidak pernah berhenti. Tahap I mulai Agustus 2006 sampai dengan September 2009 akan dilaksanakan pekerjaan pendukung (jalan, panel beton, saluran, pos jaga, land clearing, bina lingkungan); detail design; konstruksi terminal. Diharapkan pada September 2009, bandara tersebut dapat dioperasikan. Di sela-sela penjelasan tersebut, Meneg BUMN banyak mempertajam masalah jalur akses ke Bandara, terutama menyangkut keseimbangan jalan arteri dan jalan tol serta fasilitas city check-in di Medan. Sementara Menhub mengatakan bahwa dalam sisa waktu dua setengah tahun ke depan, tidak akan dilakukan proses interaksi dan evaluasi lagi rencana pembangunan Bandara Kuala Namu yang sudah dilakukan bertahun-tahun, tetapi Menhub bersama staf akan berupaya mempercepat proses pembangunan tersebut dengan tetap memperhatikan efisiensi, agar setiap sen uang yang dikeluarkan negara tepat sasaran. Lebih lanjut Menhub dan Meneg BUMN dan rombongan meninjau langsung lokasi Bandara di Desa Beringin, Kabupaten Deli Serdang.


Selesai meninjau lokasi Bandara Kuala Namu, Menhub dan Meneg BUMN beserta rombongan menuju ke Pelabuhan Belawan untuk meninjau dan mendapat penjelasan mengenai rencana peningkatan dan pengembangan Pelabuhan Belawan. Dicanangkan Pelabuhan Belawan akan ditingkatkan dan dikembangkan agar dapat mampu menyaingi Pelabuhan Port Kelang di Malaysia dan Pelabuhan Singapura. Melihat posisi Pelabuhan Belawan yang terletak lebih di depan pintu masuk Selat Malaka seharusnya dapat lebih menguntungkan. Saat ini masalah sendimentasi dan sempitnya pelabuhan yang menjadi kendala besar. Untuk itu, penanganan sendimentasi dan perluasan pelabuhan perlu mendapat prioritas. (Brt)