Kunjungan kerja ini merupakan tindak lanjut untuk melihat kesiapan PT. INKA Madiun dalam mendukung program peningkatan keselamatan transportasi kereta api. Beberapa waktu yang lalu Menteri Perhubungan pernah menegaskan bahwa dalam rangka program 6 bulan pembenahan subsektor perkeretaapian, Pemerintah akan melibatkan PT INKA sebagai satu-satunya industri kereta api di Indonesia.

Menjawab tantangan tersebut PT. INKA sendiri saat ini, telah mendapatkan dukungan dari beberapa instansi/lembaga. Dukungan dari BPPT/Kementerian Ristek diperoleh dalam hal audit teknologi dan implementasi fasilitas uji dinamika kereta, sedangkan dari Departemen Perindustrian PT. INKA memperoleh dukungan berupa program peningkatan kemampuan industri perkeretaapian dan audit kandungan lokal.

Selain meninjau workshop, Menteri Perhubungan dijadwalkan akan mendengarkan dan melihat pemaparan dari PT. INKA dan lembaga lain yang ikut mendukungnya berkaitan dengan kesiapan untuk mendukung program pemerintah dalam pembenahan perkeretaapian. Selain PT INKA yang akan ikut memberikan pemaparan adalah PT. LEN, PT. PINDAD, PT Wijaya Karya (WIKA) Beton dan BPPT.

Memilih Naik Kereta Api

Dalam kunjungan kerja ke PT INKA Madiun ini, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal memilih menggunakan kereta api. Menhub didampingi Dirjen Perkeretaapian Soemino Eko Saputro dan Direksi PT Kereta Api direncanakan berangkat dari Stasiun Gambir pada hari Selasa 21 Agustus 2007 pukul 17. 00 WIB menuju Madiun. Kunjungan kerja ini juga diikuti perwakilan dari Departemen Keuangan, Departemen Perindustrian, Kementerian BUMN, Bappenas, BPPT, PT KAI serta wartawan media cetak dan elektronik nasional.

Rombongan menggunakan KA Nusantara dan KA Bima dijadwalkan akan tiba di Madiun pada hari Rabu pukul 04.30 WIB. Selama perjalanan menuju Madiun di dalam kereta api akan dilakukan pemaparan dan diskusi mengenai kondisi perkeretaapian nasional. Pemaparan akan dilakukan oleh Dirjen Perkeretaapian Soemino Eko Saputro dan Dirut PT Kereta Api Ronny Wahyudi (Brd).