Direktur Angkutan Udara Dephub Tri S Sunoko menjelaskan, keenam rute yang dilepaskan Dephub kepada Lion Air tersebut adalah rute Jakarta-Bengkulu dengan 7 kali per minggu, Jakarta-Palembang (14), Jakarta-Padang (7), Jakarta-Pontianak (7), Jakarta-Jogjakarta (7), dan Jakarta-Medan (7). "Untuk menerbangi semua rute itu Lion Air akan mengoperasikan Boeing 737-900ER," jelasnya.

Tri menambahkan, saat ini pihaknya masih memproses 14 frekuensi lain di dua rute berbeda yang juga diajukan Lion Air. Yaitu rute Jakarta-Pangkal Pinang yang akan diterbangi pesawat jenis Boeing 737-400 sebanyak 7 kali per minggu, dan Jakarta-Makassar (7) dengan Boeing 737-900ER. Jika Dephub juga menyetujui kedua rute itu, maka total flight frekwensi yang berhasil dikantongi Lion Air mencapai 63 frekuensi penerbangan per minggu. "Izin rute dan jumlah frekeunsi itu sifatnya tambahan, atau melengkapi rute-rute dan jumlah frekuensi yang sebelumnya sudah mereka miliki," kata Tri.

Tri menuturkan, pemberian izin rute AdamAir itu didasarkan atas pertimbangan bahwa masuknya maskapai di rute AdamAir tidak menyebabkan load factor (tingkat isian kursi) turun hingga di bawah 50 persen. Pertimbangan itulah, kata Tri, yang dijadikan rujukan Dephub dalam mengabulkan permohonan tambahan rute yang diajukan Lion dan lima maskapai lainnya. "Saat ini kami masih mengaji kondisi load factor terkait permohonan yang diajukan lima maskapai lainnya," imbuh Tri. Maskapai lain selain Lion Air yang perizinannya masih diproses Dephub, ungkap Tri Sunoko, adalah Merpati Nusantara Ailines (1 rute/7 trips), Garuda Indonesia (3/28), Mandala Airlines (1/7), Sriwijaya Air (3 /21) dan Wings Air (6 /63).

Dari keenam maskapai tersebut, Lion Air tercatat paling banyak mengajukan tambahan frekeunsi penerbangan permanen di rute AdamAir. Ada delapan rute AdammAir yang diminati Lion, yakni dari Cengkareng, Jakarta, ke Bengkulu (7 kali per minggu), Palembang (14), Padang (7), Pontianak (7)Yogyakarta (7), Medan (7), Pangkal Pinang (7), dan Makasar (7).

Sebenarnya, selain keenam maskapai tersebut, masih ada dua maskapai lain yang juga mengajukan tambahan frekuensi di rute Adam Air tersebut. Kedua maskapai tersebut adalah Batavia Air dan Indonesia Air Asia. Namun belakangan, kata Tri, kedua maskapai tiu mengundurkan diri karena beberapa armada pesawatnya mengalami kerusakan, sehingga harus menjalani perawatan.

Untuk diketahui, Dephub secara resmi menawarkan rute AdamAir pada 22 April ke tujuh maskapai. Rute AdamAir ditawarkan menyusulkan dicabutnya izin rute maskapai berwarna oranye tersebut pada 9 April lalu setelah tidak diterbangi menyusul larangan beroperasi sejak 19 Maret 2008.

AdamAir mengantongi izin 21 rute domestik dan 4 rute luar negeri. Frekuensi penerbangannya mencapai 490 kali per minggu domestik dan 42 kali per minggu luar negeri. Tahun lalu AdamAir mengangkut 5,2 juta penumpang domestik dan 120.618 penumpang tujuan luar negeri. (DIP)