Dalam peristiwa tersebut KA barang peti kemas Surabaya – Jakarta menabrak dari belakang KRL Ekonomi AC Bekasi – Jakarta, tidak ada korban jiwa namun tercatat 4 orang luka-luka. “Pemerintah akan menegur keras PT KA, ini bukan lagi sekedar insiden namun sudah menjurus kecelakaan serius”, tegas Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Perhubungan Bambang S. Ervan kepada wartawan.  Bambang menpertanyakan kenapa hal ini bisa terjadi mengingat seluruh lintasan KA di Jabodetabek sudah dilengkapi sistem pengaturan dan persinyalan yang memadai.

 

Menanggapi kejadian tersebut Dirjen Perkeretaapian Departemen Perhubungan Wendy Aritenang meminta agar PT KA lebih fokus menyelesaikan masalah riil yang tengah dihadapi dengan semaksimal mungkin, sebelum menetapkan target atau capaian-capaian lain yang lebih muluk-muluk.  “ PT KA harus menyelesaikan masalah-masalah seperti ini dulu sebelum membicarakan target 2,1 juta penumpang per hari dalam tiga tahun ke depan “, tegas Wendy Aritenang.

 

Selanjutnya Wendy juga menegaskan bahwa  PT KA perlu meningkatkan hubungan kerja dan keterbukaan dengan semua pihak agar kejadian yang merugikan masyarakat seperti kecelakaan KA di Mangga Dua ini tidak terjadi lagi. “Regulator berkeinginan untuk meningkatkan dan membantu PT KA untuk lebih sehat, tetapi tanpa adanya keterbukaan dari PT KA sendiri, tentu hal ini sulit dilakukan,” kata Wendy. (BRD)