BEKASI - Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) optimis tahun depan akan mampu memenuhi kebutuhan lulusan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi bidang transportasi sebanyak 500 lulusan.

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Sugihardjo usai menyerahkan Surat Keputusan Formasi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk lulusan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Tahun 2017 kepada 40 Pemerintah Daerah di STTD Bekasi (20/12).

“Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menantang kita untuk meningkatkan kapasitas lulusan karena sekarang ini STTD rata-rata lulusannya 200 orang, tahun depan itu beliau (Menteri PANRB) menantang kalau bisa langsung 500 orang. Untuk tahun depan 500 orang kan tidak bisa langsung, karena tidak bisa langsung lulus bahkan harus kuliah dari tingkat 1 tapi yang tahun depan kita optimis formasi itu bisa dipenuhi,” kata Jojo panggilan akrab Sugihardjo.

Diceritakan Jojo terdapat salah satu daerah yang membutuhkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan kompetensi transportasi sebanyak 50 orang akan tetapi total hingga saat ini baru dapat terpenuhi 4 orang.

Lebih lanjut dikatakan Jojo lulusan ASN bidang transportasi saat ini sangat diperlukan terlebih dengan gencarnya pemerintah membangun infrastruktur transportasi.

“Sekarang pembangunan infrastrukturnya kan gencar dilakukan, pembangunan jalan tol, terminal, bandara, stasiun, LRT, MRT, dsb itu ujung-ujungnya perlu SDM baik dalam pengelolaan prasarana maupun pengelolaan sarana kalau pengelolaan sarana itu maksudnya yang nanti bergerak di bidang operator misalnya,” ujar Jojo.

Pada kesempatan yang sama Kepala BPSDMP Djoko Sasono mengungkapkan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah opsi untuk memenuhi target kebutuhan lulusan tersebut.

“Kita akan melaksanakan hal-hal tadi yang diperintahkan oleh pak Menteri PANRB paling tidak kita akan melakukan beberapa langkah termasuk bagaimana kita mensiasati fasilitas

yang ada dan juga kebutuhan kependidikannya itu,” kata Djoko.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur yang juga hadir pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Sekolah Kedinasan yang ada di Indonesia saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang tinggi setiap tahunnya.

"Dari 120.000 kebutuhan PNS, kemampuan Sekolah Kedinasan tidak sampai 10% nya, sekitar 7.000 orang saja," ungkap Asman.

Asman juga menyampaikan bahwa ke depan sistem Sekolah Kedinasan akan diseragamkan.

“Saat ini ada Sekolah Kedinasan yang diasramakan dan dapat uang saku, tapi ada juga yang tidak diasramakan dan bayar pula, ke depan kita seragamkan," jelas Asman.

Pada hari ini (20/12) setidaknya terdapat 111 lulusan Pola Pembibitan STTD Bekasi yang terdiri dari 4 program studi yaitu D.IV Transportasi Darat (TRANSDAR) sebanyak 18 orang, D.III Perkeretaapian sebanyak 22 orang, D.III Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) sebanyak 25 orang, D.III Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (D.III LLASDP) sebanyak sebanyak 4 orang dan D.II Penguji Kendaraan Bermotor (PKB) sebanyak 42 orang.

Lulusan ini akan mengisi formasi di 40 Pemerintahan Daerah yaitu 5 Pemerintahan Propinsi yang terdiri dari Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, Riau, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah, 12 Pemerintah Kota yang terdiri dari Kota Tebing Tinggi, Surakarta, Sukabumi, Pekalongan, Pariaman, Palembang, Padang, Metro, Lubuk Linggau, Langsa, Bukittinggi dan kota Ambon.

Pemerintahan Kabupaten yang menerima formasi ini adalah 23 Kabupaten Tanah Datar, Solok, Sinjai, Simalungun, Siak, Rokan Hilir, Ponorogo, Pati, Pasaman, Parigi Moutong, Pakpak Bharat, Ogan Komering Ulu, Musi Banyuasin, Lima Puluh Kota, Lampung Tengah, Karo, Kampar, Fakfak, Cianjur, Bengkalis, Bener Meriah dan Kabupaten Batu Bara. (GD/TH/AL/BI)