MAJALENGKA - Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI), salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDMP) menggelar Diklat Pemberdayaan Masyarakat terdampak pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Diklat Aviation Security (Avsec) yang diikuti oleh 48 orang masyarakat terdampak BIJB ini ditutup oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), pada Sabtu (30/12) di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.

Aher mengungkapkan bahwa diklat ini merupakan bentuk komitmen pemberdayaan masyarakat terdampak pembangunan BIJB, "kita berkomitmen untuk mendayagunakan masyarakat lokal, terdekat dengan bandara dan alhamdulillah putra putri terbaik Jawa Barat (yang mengikuti) kebanyakannya berasal dari kabupaten Majalengka," ungkap Aher.

Aher dalam sambutannya juga berharap agar tidak adanya kerugian sosial dengan kehadiran bandara tersebut, "ini adalah komitmen bahwa ketika ada rekrutmen, termasuk tentu pelatihan-pelatihan kewirausahaan, pelatihan-pelatihan sosial, dan banyak hal yang harus kita lakukan supaya tidak ada kerugian sosial disini, yang ada adalah keuntungan sosial dan ekonomi secara bersama-sama," ujar Aher.

Ketua STPI, Capt. Novyanto Widadi, menjelaskan bahwa diklat ini memang dikhususkan bagi masyarakat terdampak BIJB agar nanti dapat bekerja di bandara baru tersebut. "Kita ditunjuk PT BIJB untuk mendidik, perekrutan dilakukan oleh PT. BIJB bekerjasama dengan Disnakertrans kabupaten Majalengka," ungkap Novy.

Novy menambahkan bahwa pihaknya juga mendidik masyarakat sekitar untuk penanganan kargo. "Pada bulan April lalu juga telah dilaksanakan pelatihan Basic Cargo kepada 25 orang masyarakat terdampak," tambah Novy.

Tidak hanya itu, Novy juga mengungkapkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan PT. BIJB melakukan perekrutan lulusan STPI untuk diberi kesempatan berkarir di perusahaan tersebut terkait rencana operasional Bandar Udara di Kertajati, Majalengka. "Tanggal 7 dan 8 Desember lalu PT. BIJB sudah melakukan seleksi kepada 111 orang peserta, pengumumannya Januari nanti, mereka berkesempatan berkarir di BIJB nanti," jelas Novy.

Novy mengungkapkan bahwa pada perekrutan tersebut ada 7 kompetensi yang dilakukan seleksi, "yang diseleksi Teknik Bangunan dan landasan, Listrik dan mekanikal, Apron Movement Control (AMC), Reporting Information, Elektronika Bandara, Pertolongan Kecelakaan Penerbangan-Pemadam Kebakara (PKPPK), dan Avsec," jelas Novy.

Sekretaris BPSDMP, M. Yugihartiman, mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mendukung kerjasama STPI dengan PT. BIJB guna menyiapkan masyarakat sekitar bandara agar dapat berkiprah di bandara tersebut. "Menteri Perhubungan, Bapak Budi Karya Sumadi, selalu mengarahkan agar kita memperkuat kerja sama dengan pihak operator atau industri, khususnya untuk pemberdayaan masyarakat," jelas Yugi.

Yugi juga menambahkan bahwa BPSDMP akan terus mendorong STPI untuk memenuhi kebutuhan personel BIJB. "Dari total kebutuhan 308 personel berkompetensi, yang sudah itu 25 Basic Cargo dan 48 Avsec, dan kita minta STPI dukung terus sampai terpenuhi," pungkas Yugi.