Tangerang - Dalam upaya mendukung pengembangan kawasan hunian berbasis Transit Oriented Development (TOD) yang terintegrasi dengan transportasi massal, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendorong penambahan kapasitas kereta khususnya kereta Commuterline Jabodetabek untuk mempersingkat jarak kedatangan antar kereta (headway). Demikian disampaikan Menhub usai menghadiri kegiatan Ground Breaking Rumah Susun Terintegrasi Stasiun, di Stasiun Rawa Buntu, Tangerang (10/12).

Program tersebut merupakan hasil dari sinergi BUMN yaitu Perum Perumnas, PT KAI, Hutama Karya dan Adhi Karya untuk membangun rumah susun di sejumlah stasiun di Tangerang Selatan, seperti Stasiun Rawa Buntu, Jurangmangu, dan Cisauk, Serpong, Tangerang Selatan

“Kereta ini kan dengan headway 5 menit dengan gerbongnya 10. Nanti ada dua yang akan kita upayakan dalam 1-2 tahun ini. Headway akan kita buat 2-3 menit, dan nanti kita akan tambah menjadi 12 gerbong. Jadi itu akan menjadi tambahan kapasitas dari kereta yang menuju BSD ini,” kata Menhub.

Menhub berharap ke depan penambahan headway ini dapat menekan penggunaan kendaraan pribadi.

“Yang pasti dengan adanya TOD kita bisa mereduksi perjalanan yang tidak perlu, jadi ini akan efisien sekali. Belum lagi kalau fungsi-fungsi komersial, pendidikan ada disekitar situ. Jadi secara advance kita membuat satu angkutan transportasi masal, juga diikuti dengan permukiman,” jelas Menhub.

Secara garis besar, TOD merupakan konsep pembangunan yang mengintegrasikan sistem transit tranportasi dan tata guna lahan untuk mengurangi mobilitas penduduk dan penggunaan kendaraan pribadi, sekaligus mendorong orang untuk beralih menggunakan kendaraan umum.

Menurut Menhub kehadiran hunian berbasis TOD di 3 stasiun ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat khususnya di Ibukota yang selalu menghadapi kemacetan lalu lintas.

"Kita tahu Jakarta macet. Banyak sekali kendaraan lalu lalang di Jakarta. Itu membuat pergerakan harian di Jabodetabek 47,5 juta perjalanannya tiap hari," ucap Menhub.

Akibat kemacetan lalu lintas tersebut, Menhub menyebut berdasarkan data dari Bappenas, terdapat kerugian sebanyak Rp 67,5 triliun selama satu tahun akibat kemacetan lalu lintas ini. Bahkan Menhub menyebut kalkulasi kerugian yang dialami di wilayah Jabodetabek mencapai Rp 100 triliun per tahun.

Total nilai investasi pembangunan hunian berbasis TOD ini mencapai Rp 6 triliun. Perinciannya, hunian di Stasiun Jurang Mangu Rp2,1 triliun, hunian di Stasiun Cisauk Rp 831 miliar, dan sisanya sekitar Rp 3 triliun untuk hunian di Stasiun Rawa Buntu. Dari dana tersebut, ditargetkan dapat membangun sebanyak 11.000 hunian baik itu rusunami maupun anami (apartemen sederhana hak milik). Ditargetkan hunian di Rawa Buntu akan selesai pada tahun 2020, Cisauk 2021, dan Jurangmangu 2023.

Turut hadir dalam ground breaking tersebut Menteri BUMN Rini M Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro, dan sejumlah pejabat terkait lainnya. (GD/RDL/CA/HA)