JAKARTA - Indonesia membutuhkan investigator Keselamatan (Investigator Safety) di bidang transportasi. Hal tersebut dikemukakan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi dalam acara “Sosialisasi Pencegahan Dan Investigasi Kecelakaan Transportasi Penerbangan” yang diselenggarakan KNKT, Rabu (19/11).

Dalam paparanya, Tatang menyampaikan saat ini jumlah investigator keselamatan Transportasi di KNKT jumlahnya masih sedikit, hal tersebut menurutnya tidak sebanding dengan pertumbuhan di sektor transportasi di Indonesia yang tinggi.

Ia menjelaskan, saat ini KNKT baru memiliki 53 investigator keselamatan yang terdiri dari : 2 (dua) orang investigator transportasi jalan, 8 (delapan) investigator laut, 29 orang investigator udara dan 14 orang investigator kereta api.

“Untuk saat ini kami butuh sekitar 256 investigator keselamatan transportasi,” jelasnya.

KNKT merupakan suatu badan dibawah langsung presiden yang bertanggung jawab untuk melakukan investigasi atas kecelakaan transportasi baik darat, laut maupun udara kemudian memberikan usulan-usulan perbaikan agar kecelakaan yang sama tidak lagi terjadi pada masa depan. Fokus dari hasil investigasi KNKT tidak untuk mencari siapa yang salah dari suatu kejadian kecelakaan transportasi.

Tatang menjelaskan bahwa tujuan investigasi keselamatan adalah untuk memperbaiki sistem keselamatan transportasi di Indonesia.

Menurut Tatang, peran investigator safety sangat penting bagi sektor transportasi. Ia berujar, fungsi investigator merupakan tuntutan dari organisasi internasional seperti ICAO dan IMO terkait keselamatan transportasi.

“Adanya investigator safety menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia concern terhadap keselamatan transportasi. Jika terjadi suatu kecelakaan transportasi misalnya, akan ada rekomendasi yang jelas dari investigator agar kejadian tersebut tidak terulang lagi,” terangnya.

Tatang mengungkapkan, dulu wilayah udara Indonesia pernah dihindari oleh asing karena dianggap jika ada kecelakaan pesawat jatuh di wilayah Indonesia akan sulit ditemukan atau diidentifikasi.

“Sekarang kami tunjukkan kepada internasional, bahwa Indonesia mampu menguak kejadian kecelakaan transportasi dan memberikan rekomendasi yang jelas bagi para pemangku kepentingan di bidang transportasi,” ungkap Tatang.

Lebih jauh, Tatang mengatakan KNKT kini sudah menjadi bagian penting dari komunitas keselamatan (safety) di seluruh dunia. Namun demikian, menurutnya profesi investigator belum begitu diakui di Indonesia. Menurutnya, saat ini fungsi atau jabatan investigator belum ada di Kementerian PAN dan RB dan gaijnya belum bisa dibiayai oleh Kementerian Keuangan.

“Kita akan terus perjuangakan bersama, karena Indonesia memerlukan Investigator Safety. KNKT menjadi badan perjuangan untuk ada dan berguna bagi transportasi Indonesia,” tutupnya.


Hadir dalam acara tersebut Mantan Menteri Perhubungan, Jusman Syafei Djamal, Sekjen INACA, Tengku Burhanuddin, perwakilan dari operator bidang penerbangan, Otoritas Bandara Ditjen Perhubungan Udara, Basarnas, Polri, TNI dan para investigator senior. (RDH)