(Jakarta,24/4/2014) Indonesia mencontoh model Korea Selatan (Korsel) dalam pengembangan informasi teknologi (IT) di bidang transportasi melalui program Intelegent Transport System (ITS). Menurut Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Koprsel merupakan contoh negara yang berhasil menerapkan IT di sektor transportasi.

"Tahun 1980-an Korsel menghadapi kondisi masalah lalu lintas seperti kota - kota di Indonesia saat ini," ungkap Menhub EE Mangindaan usai membuka Seminar Internasional Intelegent Transport System (ITS) di Jakarta, Kamis.Menhub mengakui ada beberapa contoh negara yang berhasil menerapkan IT di sektor transportasi seperti Jerman. " Tapi kita akan mencontoh Korsel," kata Menhub.

Dalam sambutan pembukaan seminar Menhub mengatakan, salah satu negara yang berhasil melakukan integrasi antar moda dan mengembangkan ITS adalak Korsel."Pemerintah Korsel berhasil membangun model perkotaan (smart city) yang berbasis ITS melalui kerjasama melalui lintas sektor meliputi pemerintah pusat,pemerintah daerah, lembaga riset dan swasta," jelas Menhub. Dengan keberhasilan penerapan IT di sektor transportasi, kondisi layanan mobilitas penduduk menjadi terintegrasi baik dari sisi infrastruktur, metode pembayaran sampai dengan penegakan hukum. Salah satu contoh keberhasilan penerapan ITS di Korsel yaitu di Kota Daejon, Jeonju dan Jeju.

"Di kota - kota tersebut setiap layanan ITS perkotaan sudah terintegrasi dengan layanan ITS nasional. Keberhasilan di tiga kota tersebut dijadikan percontohan untuk diimplementasikan pada kota - kota lainnya," papar Menhub. Sementara itu Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan Elly A Sinaga mengatakan, ITS dirancang dengan menerapkan teknologi maju di bidang elektronika, komputer dan telekomunikasi untuk membuat layanan informasi sarana transportasi kepada penumpang secara real time. " Penerapan ITS dapat membantu menguari kemecatan, sehingga perjalanan menjadi lancar, aman dan nyaman sekaligus ramah lingkungan sehingga membantu pengendalian lalu lintas dan menurunkan resiko kecelakaan," ujar Elly. Ia mengungkapkan, penerapan dan pengembangan sistem transportasi cerdas di Indonesia dilakukan oleh ITS Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yan berdiri 26 April 2011, beranggotakan kalangan akademisi, pelaku bisnis dan pemerintah.(SNO)