JAKARTA – Indonesia menjadi tuan rumah Pertemuan Asia Europe Meeting – Transport Senior Official’s Meeting (ASEM-TSOM) tahun 2018. Pertemuan ini berlangsung tanggal 18-19 Juli 2018 di Medan, Sumatera Utara.

ASEM-TSOM tahun 2018 adalah tindak lanjut dari hasil pertemuan Asia Europe Meeting-Transportation Minister’s Meeting (ASEM-TMM) ke-4 yang telah diselenggarakan pada 26 s.d. 28 September 2017 di Bali, Indonesia. ASEM-TSOM merupakan pertemuan tingkat Pejabat Senior bidang transportasi dari negara-negara anggota ASEM.

Pada pertemuan ini akan dibahas tindak lanjut Bali Declaration yang telah disahkan pada pertemuan the 4th ASEM Transport Ministers Meeting (ASEM TMM4). Selain itu akan juga disiapkan agenda dan isu-isu yang akan dibahas pada pertemuan the 5th ASEM Transport Ministers Meeting (ASEM TMM5) yang rencananya akan diselenggarakan di Hungaria pada tahun 2019.

Sebagai informasi isi dari Bali Declaration sendiri ada dua isu utama yang diangkat. Pertama, pentingnya dua kawasan benua yaitu Asia dan Eropa yang tergabung dalam kerangka kerjasama ASEM untuk meningkatkan kerjasama di sektor transportasi guna mendukung jaringan konektivitas orang dan sektor perdagangan tanpa batas di semua wilayah Asia dan Eropa, khususnya negara mitra ASEM.

Lalu yang kedua adalah mendorong semua negara mitra ASEM untuk meningkatkan kualitas transportasi untuk memastikan keandalan dan keberlanjutan moda transportasi guna mencapai akses transportasi yang terjangkau dan adil bagi semua kalangan, serta peningkatan peran swasta melalui skema Public Private Partnership sehingga semua negara mitra akan mampu untuk memperkuat dan mempercepat pembangunan infrastruktur di sektor transportasi.

Sidang dipimpin (chairman of the meeting) oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono dan Delegasi Indonesia dipimpin oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Kementerian Perhubungan Sugihardjo. Peserta sidang dihadiri oleh ASEM Partners dari Asia dan Eropa serta Organisasi Internasional (ASEAN, European Union dan Asian European Foundation-ASEF).

Sedang isu-isu utama yang akan dibahas pada pertemuan tersebut antara lain Report on progress of ASEM conference “Green Shipping. Blue business. Moving forward together” on 27 April 2018 in Singapore, perkembangan ASEM Pathfinder Group on Connectivity (APGC), perkembangan ASEAN Transport Cooperation Update, perkembangan Europe Transport Cooperation Update dan kontribusi sektor transportasi terhadap deklarasi pada 12th ASEM Summit of Heads of State and Government (ASEM12).

“Pada pertemuan ini akan dilaporkan beberapa progress, yang tentunya akan digunakan sebagai persiapan summit tahun depan di Hungaria. Beberapa hal yang akan didiskusikan adalah penguatan konektivitas antara Asia dan Eropa, karena kedua kawasan ini menguasai perdagangan dunia sekitar 60 persen. Ini bisa menjadi kekuatan yang besar di dunia,” ujar Djoko.

Menurut Djoko konektivitas transportasi diharapkan bisa menjadi akselerator kerja sama ekonomi, perdagangan dan sektor-sektor lainnya. Ditambahkan Djoko pertemuan ini akan membuka ruang untuk investasi.

“Melalui pertemuan ini akan didapatkan informasi yang lebih baik, bagi investor dari Eropa mau pun negara Asia lain,” tutur Djoko.

Pemerintah Indonesia sendiri telah memiliki komitmen untuk mempercepat pembangunan dan modernisasi infrastruktur transportasi guna meningkatkan konektivitas para penumpang dan barang antar pulau di Indonesia yang disebut dengan program Tol Laut dan Poros Maritim Dunia (Global Maritime Fulcrum). (HH/TH/RK/BI)