SUKABUMI - Jalur Ganda Kereta Api Bogor-Sukabumi akan selesai pada tahun 2020. Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan dalam acara Groundbreaking Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Bogor-Sukabumi Segmen Cigombong-Cicurug, di Cicurug, Jumat (15/12).

"Saya sudah perintahkan agar jalur ganda ini segera dimulai, dan hari ini dimulai pengerjaannya, kita harapkan Bogor-Sukabumi (jalur ganda) ini akan selesai pada tahun 2020," ujar Jokowi.

Dalam sambutannya, Jokowi meminta agar pembangunan jalur ganda KA Bogor-Sukabumi menggunakan program padat karya.

"Saya minta pengerjaan jalur ganda ini menggunakan program padat karya. Jangan memakai alat-alat berat terlalu banyak, sehingga akan banyak yang bekerja dalam proyek ini, ini penting sekali," tegas Jokowi.

Jokowi berharap jalur KA Bogor-Sukabumi dapat mengurangi kemacetan di jalan raya Sukabumi dan menjadi alternatif untuk bepergian bagi masyarakat Sukabumi.

"Ini akan mengurangi kemacetan di jalan raya yang selama ini dikeluhkan masyarakat Sukabumi. Melalui jalur ganda ini yang tadi hanya mengangkut 3000 orang/hari bisa mengangkut 11.000 orang/hari. Nantinya kita memiliki jalur ganda kereta api tahun 2020, tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) 2019 selesai dan airport-nya selesai. Saya kira masyarakat akan memiliki pilihan-pilihan alternatif untuk bepergian apakah naik mobil, KA, pesawat, semuanya tersedia," jelas Jokowi

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam laporannya mengatakan pembangunan jalur ganda KA Bogor-Sukabumi dibagi dalam 2 segmen yaitu Segmen I Paledang-Cicurug dan Segmen II Cicurug-Sukabumi.

"Pembangunan jalur ganda KA Bogor–Sukabumi terbagi dalam 2 segmen yakni Segmen I Paledang–Cicurug sepanjang 26,7 km yang akan dimulai pada tahun 2018 dan ditargetkan selesai pada tahun 2019. Sedangkan Segmen II Cicurug–Sukabumi sepanjang 30,5 km akan diharapkan selesai pada tahun 2020," terang Menhub.

Sebelumnya, jalur KA Bogor-Sukabumi menggunakan jalur single track dengan panjang 57 Km dan 13 stasiun pemberhentian. Sementara ini, jalur tunggal kereta api antara Bogor-Sukabumi hanya beroperasi 1 KA penumpang yakni KA Pangrango dengan jumlah perjalanan sebanyak 3 kali PP dengan waktu tempuh selama 2 jam. Selain itu beroperasi pula 1 kereta barang lintas Cicurug – Kampung Bandan untuk angkutan air mineral dan semen dengan frekuensi perjalanan 2 KA/hari.

Dengan adanya jalur ganda KA Bogor-Sukabumi selain meningkatkan aksesibilitas masyarakat, juga meningkatkan frekuensi perjalanan KA dan kapasitas angkutan penumpang maupun barang dari 6 KA/hari dengan 3.516 penumpang/hari menjadi 12 KA/hari dengan 11.520 penumpang/hari dan kapasitas lintas angkutan barang dari 12 KA/hari menjadi 96 KA/hari.

Adapun total investasi untuk pembangunan jalur ganda KA Bogor-Sukabumi adalah sebesar Rp 2,45 Triliun yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan skema multiyears selama 4 tahun.

Menhub berharap melalui pembangunan jalur ganda KA Bogor-Sukabumi dapat memangkas waktu perjalanan menjadi 1 jam serta mengurai kemacetan di jalur puncak Bogor dan jalur Bogor–Sukabumi via Ciawi, khususnya pada akhir pekan dan hari libur.

"Kita harapkan dengan jalur ganda KA, perjalanan Bogor-Sukabumi yang tadinya ditempuh lebih dari dua jam akan menjadi kurang lebih 1 jam," ujar Menhub.

Dalam kesempatan tersebut, Menhub juga melaporkan, selain pembangunan jalur ganda KA Bogor-Sukabumi, juga akan dilakukan program rehabilitasi jalur KA lintas Sukabumi-Cianjur dan reaktivasi jalur KA Cianjur-Padalarang.

"Kami laporkan pula bahwa selain pembangunan double track KA Bogor-Sukabumi, kami juga akan membangun konektivitas dari Sukabumi sampai ke Bandung melalui program rehabilitasi jalur KA lintas Sukabumi-Cianjur dan reaktivasi jalur KA Cianjur-Padalarang. Harapannya dengan konektivitas ini dapat meningkatkan angkutan penumpang dan angkutan barang, dan akan terdapat aktivitas antara Bogor, Sukabumi, Cianjur," pungkas Menhub.

Hadir dalam acara groundbreaking diantaranya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolda Jawa Barat Agung Budi Maryoto, Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Asmara. (LFH/TH/AL/BI)