YOGYAKARTA - Tahun ini dan tahun-tahun mendatang, kreatifitas akan menjadi kunci dalam membangun masa depan bangsa dan menjadi cerita generasi muda Indonesia. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam sambutannya di Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada, Rabu (31/10).

"Banyak sekali hal-hal yang terjadi dan Universitas Gajah Mada (UGM) kalau menurut catatan saya juga membuat beberapa kreasi yang memang bisa digunakan di dunia aplikasi digital, antara lain mengembangkan beragam inovasi dan teknologi untuk membantu petani," jelas Menhub Budi

Menhub menambahkan bahwa inovasi dan teknologi yang dimaksud adalah smart village, yaitu inovasi pengembangan aplikasi: Nusa Health sampai dengan inovasi “big-data analytics untuk pengembangan ekonomi digital dan financial technology-Fintech”, serta inovasi teknologi untuk pemanfaatan lahan gambut.

"Oleh karenanya saya sangat berbahagia dapat mengikuti berbagai terobosan aplikatif dan fungsional yang sangat inovatif," tambahnya.

Lebih lanjut Menhub mengatakan, kemajuan teknologi saat ini sudah tidak bisa dipungkiri sangat membantu Kementerian Perhubungan. Menhub sampaikan bahwa untuk rapat dengan seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah-daerah sudah menggunakan kemajuan komunikasi dari dalam satu ruangan saja yaitu ruang Command Center.

"Saat penanganan angkutan lebaran kemarin, saya tidak mungkin hadir ke semua wilayah, dari ruang Command Center kami dapat berkomunikasi secara langsung dan memutuskan banyak hal," terang Menhub.

Dalam ruang Command Center itu Menhub dapat menyampaikan arahan kegiatan di daerah untuk disampaikan kepada stakeholders.

"Tanpa komunikasi dengan cara seperti itu, maka kita akan tertinggal," paparnya.

Menhub menambahkan, dalam hal penanganan arus mudik lebaran tahun ini bahwa Kementerian Perhubungan menyikapi revolusi teknologi ini sangat membantu pekerjaan penanganan angkutan lebaran.

"Kami menyiapkan dashboard sistem monitoring angkutan lebaran yang terintegrasi untuk mengidentifikasi kemacetan, mobilitas, dan menerapkan deteksi dini titik-titik kemacetan selama mudik lebaran," jelas Menhub.

Diseminasi informasi dan pesan yang tepat dan cepat dapat membantu masyarakat untuk mengetahui titik kerawanan macet pada masa angkutan lebaran.

"Alhamdullilah angkutan lebaran tahun ini dapat berjalan lancar dan risiko kecelakaan dapat kita tekan," bangga Menhub Budi.

Dalam kesempatan ini Menhub Budi berkesempatan menjelaskan pengaturan taxi online.

"Saya melakukan perubahan dan mencari suatu kolaborasi untuk menemukan titik keseimbangan bersama. Kehadiran taksi online bahwasanya suatu keniscayaan di era teknologi ini, akan tetapi Pemerintah tidak ingin kehadiran transportasi online ini begitu cepat dan menghilangkan transportasi konvensional," harap Menhub.

"Pemerintah mengatur keduanya, sehingga terjadi suatu kesetaraan dan kita harus melindungi semuanya," tutup Menhub. (YP/TH/BS/BI)