JAKARTA. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (dulu Basarnas) untuk mengambil tindakan preventif pada saat tidak ada kejadian karena menurutnya tindakan preventif itu akan baik untuk dilakukan.

“Saya berkeinginan untuk memberikan tugas (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan) untuk (melakukan) upaya-upaya preventif, kalau kita sudah melakukan preventif kalau sampai terjadi kita tahu potret-potretnya”, kata Menhub usai melantik Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Marsekal Muda TNI Muhammad Syaugi di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Rabu (1/2).

Marsekal Muda TNI Muhammad Syaugi dilantik untuk menggantikan posisi Marsekal Madya TNI F. Henry Bambang Sulistyo yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan SAR Nasional.

Lebih lanjut Menhub Budi menjelaskan sebelumnya bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan telah melakukan pemetaan terhadap wilayah-wilayah yang memiliki potensi kejadian (rawan bencana). Menhub ingin dengan adanya pemetaan ini maka akan dapat menjadi perhatian pemerintah untuk mengantisipasi kejadian di wilayah yang rawan kejadian.

“Kami kemarin sempat diskusi dengan beliau keliatan memang laut dan timur itu yang paling sensitif oleh karenanya bersama dengan program dari Kementerian Perhubungan untuk take care and bright melayani pelayaran rakyat, karena mau tidak mau ini menjadi suatu basic need dari masyarakat Indonesia Bagian Timur, kalau kita lengah maka ini seperti hal yang seolah-olah kita tidak tanggungjawab padahal itu menjadi tanggungjawab kita,” ujar Menhub.

Ke depan Menhub meminta agar dilakukan penguatan koordinasi serta sinergi pihak-pihak terkait agar nantinya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Pada kesempatan yang sama Menhub juga meminta kepada pejabat yang baru untuk menambah utilitas pada sarana dan prasana terkait kegiatan search and rescue.

“Saya berharap saudara dapat bertanggungjawab dengan baik dan dalam rangka meningkatkan pelayanan saudara harus melakukan langkah-langkah manajemen dan krisis yang tidak mengabaikan unsur keselamatan dan keamanan diantaranya dengan menambah utilitas keselamatan pada sarana dan prasarana yang ada dan tingkatkan disiplin secara rutin,” pintanya.

Ditemui usai pelantikan Marsekal Muda TNI Muhammad Syaugi mengatakan akan melanjutkan program-program yang telah dilakukan sebelumnya. Lanjutnya, sesuai arahan Menhub pihaknya akan menjalankan program pencegahan yang menurutnya dapat meminimalisir kecelakaan.

“Program utamanya ada pencehagan dari Pak Menteri itu yang akan saya buat supaya kita tidak menjadi pemadam saja, supaya kalau apa-apa bisa lebih dulu diketahui, kalau ada pencegahan maka kecelakaan akan bisa kita minimalisir,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama Menhub Budi juga melantik Staf Ahli Bidang Teknologi, Lingkungan dan Energi Perhubungan Bambang Prihartono yang menggantikan Nugroho Indrio. (GD/TH/BS)