JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menegaskan bahwa ekonomi di Indonesia tetap tangguh dan terus bergerak, hal ini ditandai dengan dilepasnya muatan ekspor dengan kapal raksasa CMA CGM Tage dari Pelabuhan Tanjung Priok oleh Presiden RI dan sejumlah Menteri pada Selasa (15/5).

"Pada sore hari ini saya datang ke Pelabuhan Tanjung Priok dalam acara pelepasan ekspor. Melalui pelepasan ekspor dengan kapal besar ini kita ingin tunjukkan bahwa ekonomi kita tetap berjalan dengan baik, ekonomi kita tetap tangguh dan terus bergerak," terang Presiden Joko Widodo.

Kapal CMA CGM Tage yang memiliki kapasitas 10.000 TEUs ini memuat 4.300 TEUs produk-produk dari seluruh Indonesia yang akan dikirim menuju tujuan akhir ke Los Angeles, Amerika Serikat secara direct call.

Dengan hal ini, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa dengan pengiriman ini akan menurunkan biaya logistik dan memberikan daya saing produk Indonesia terhadap produk negara lain.

"Pengiriman ini dilakukan sangat efisisen dengan direct call. Ini akan menurunkan biaya logistik yang sangat besar. Tadi sudah disampaikan oleh Dirut PT Pelindo bahwa setiap kontainer menghemat biaya kurang lebih 300 US Dollar dan akan memberikan daya saing produk-produk kita terhadap produk-produk dari negara lain," jelas Presiden Joko Widodo.

Selain itu, pelepasan ekspor ini merupakan tanda bahwa Indonesia memiliki peran strategis dalam geo ekonomi di Indo Pacific.

"Saya juga ingin sampaikan bahwa ekspor kita ke Amerika Serikat pada sore hari ini adalah penanda bahwa Indonesia memiliki peran yang sangat strategis dalam geo ekonomi di Indo Pacific. Dan Indonesia sedang terus bergerak untuk menjadikan kawasan Indo Pacific sebagai salah satu sumber utama pertumbuhan ekonomi, pusat perdagangan, dan industri dunia," pungkas Presiden Joko Widodo.

Terkait pelepasan ekspor dengan kapal besar ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa hal ini merupakan perkembangan yang baik dari segi peningkatan kapasitas serta peningkatan kecepatan waktu pengiriman.

"Kapal besar ini akan ada seminggu sekali. Nanti semakin cepat 3 hari sekali. Nah ini jadi suatu milestone di mana kita mengangkut yang paling besar, mencapai 10.000 TEUs dan sudah dari berbagai pelabuhan di Indonesia. Jadi ada 3 hal yang istimewa," ujar Menhub Budi.

Harapannya, kapasitas ekspor dapat terus tumbuh hingga dapat menarik 2.000.000 TEUs pengiriman dari Indonesia pada tahun depan.

"Sekarang ini kira-kira 3 juta TEUs itu lewat Singapura. Menurut informasi sekarang sudah 800.000 yang kita tarik. Nah ini kita akan tarik terus, kalau bisa kita akan tarik 2 juta. Saya pikir dengan perkembangan seperti ini, tahun depan sudah dua juta," imbuh Menhub.

Hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan diantaranya Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri BUMN Rini M. Soemarno, serta Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya. (LNM/TH/RK/BI)