JAKARTA – Sebanyak 174 lulusan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) yang berada di bawah naungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan(BPSDMP) Kementerian Perhubungan, akan diserahkan kepada 40 Pemerintah Daerah baik itu Provinsi, Kabupaten/kota tingkat 1 dan 2 untuk ditempatkan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantor-kantor Dinas Perhubungan. Diharapkan para lulusan STTD dapat menjadi solusi atas kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) bidang transportasi di daerah.

Penyerahan 174 lulusan STTD kepada 40 Pemerintah Daerah tersebut dilangsungkan bersamaan dengan acara Penyerahan Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN–RB) tentang Penetapan Kebutuhan PNS dari Lulusan STTD Kemenhub tahun 2016, Kamis (13/10) di auditorium Kampus STTD, Bekasi.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Men PAN-RB Asman Abnur, Sekretaris Jenderal Kemenhub Sugihardjo, Kepala BPSDMP Wahju Satrio Utomo, Ketua STTD Zulmafendi dan para Gubernur, Walikota, Bupati dari 40 Pemda yang menerima para alumni STTD.

Sesjen Kemenhub Sugihardjo menjelaskan, mulai dari tahun 1965 sampai dengan tahun 2000, para lulusan sekolah transportasi Kemenhub masih menggunakan pola ikatan dinas. Namun semenjak adanya otonomi daerah, pola ikatan dinas dihentikan. Dalam masa setelah ikatan dinas dihentikan, lanjutnya, para kepala daerah memberikan masukkan bahwa SDM yang melakukan pengelolaan transportasi khususnya di Bidang LLAJ makin lama makin berkurang.

“Dengan adanya pola pembibitan ini dimana para lulusan STTD sudah dikerjasamakan untuk mengisi formasi daerah, menjadi suatu harapan yang bisa mengisi kembali kekurangan SDM bidang transportasi di berbagai daerah,” jelas Sesjen Kemenhub Sugihardjo mewakili Menhub dalam sambutannya.

Sementara itu, MenPAN-RB Asman Abnur dalam sambutannya mengatakan permasalahan transportasi seperti kemacetan bukan hanya terjadi di Jakarta tetapi juga di daerah-daerah yang tidak hanya di ibukota provinsi, bahkan sampai ke kabupaten/kota. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan SDM yang ahli di bidang transportasi, salah satunya adalah para lulusan STTD.

Lebih lanjut MenPAN-RB Asman Abnur meminta para kepala daerah untuk menempatkan orang-orang yang memang sesuai dengan keahliannya.

“Jangan ada lagi nanti Kepala dinas Perhubungan dijabat oleh orang-orang yang kebetulan dekat dengan Bupati atau Walikota, namun tidak mempunyai kemampuan bidang transportasi,” ujarnya.

Ketua STTD Zulmafendi dalam laporannya mengatakan, jumlah kebutuhan nasional untuk mengisi jabatan tekni fungsional SDM bidang transportasi darat berjumlah 26.932 orang. Namun, hingga saat ini baru terpenuhi sebanyak 2.210 orang atau hanya 8% dari total kebutuhan nasional.

“Sebagai contoh di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang memiliki 23 Kabupaten/Kota, baru ada sebanyak 18 lulusan STTD yang bekerja di Pemda tersebut,” jelasnya.

Lebih lanjut, Zulmafendi menjelaskan, selain mengadakan pola pembibitan ikatan dinas dengan Pemerintah Daerah, STTD juga bekerjsama dengan para operator transportasi baik BUMN maupun Swasta seperti : PT. KAI, KCJ, MRT dan lain-lain yang merekrut para lulusan STTD.

“Ketersediaan SDM yang berkompten sungguh sangat diperlukan berbagai instansi baik pusat, daerah, BUMN maupun swasta. Kehadiran lulusan STTD sangat dinantikan berbagai daerah guna merancang dan mengelola sistem transportasi darat yang handal, efektif dan efisien,” jelasnya.

Pendidikan Vokasi Menjadi Fokus Pemerintah

MenPAN-RB Asman Abnur mengatakan, kedepan, pendidikan Vokasi atau pendidikan yang berbasis keahlian terapan tertentu seperti halnya STTD, akan menjadi prioritas dan fokus Pemerintah dalam pola pendidikan khususnya untuk mengisi SDM di Aparatur Sipil Negara.

Menurutnya, saat ini dari total 4, 7 juta ASN, 64 persen lebih kemampuannya hanya bersifat administratif.

“Maka dari itu Presiden juga sampaikan pola-pola sekolah kedinasan di seluruh Kementerian akan diarahkan kepada pendidikan vokasional. Seperti STTD sekarang,” jelasnya.

Sesjen Kemenhub Sugihardjo menyampaikan, dengan pendidikan vokasi seperti STTD, mulai dari kampus para siswa sudah terlatih dengan baik sehingga pada saatnya, sudah siap bekerja sesuai dengan keahliannya. (RDL/TH/SR/HP)