JAKARTA – Untuk lebih memantapkan koordinasi antar instansi dan lembaga terkait, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Pelaksanaan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2017 di Kantor Kementerian Perhubungan pada Selasa (23/5). Rakor tersebut dipimpin oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan diikuti oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri Royke Lumowa serta dihadiri juga oleh beberapa unsur kementerian terkait diantaranya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian ESDM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kesehatan serta para Depala Daerah, para Kepala Dinas Perhubungan dan stakeholder terkait.

Menko Luhut menyampaikan dalam rakor tersebut, sudah dikomunikasikan hal-hal yang diprediksi akan menjadi hambatan dalam masa Angkutan Lebaran 2017 baik di angkutan darat, laut, maupun udara.

“Pada dasarnya, semua lapisan sudah dicek, misalnya Kementerian Perhubungan sudah menyiapkan 500 pesawat pada masa Angkutan Lebaran 2017, alternatif jalan yang sudah dirancang Korlantas serta BMKG yang sudah menyiapkan aplikasi mengenai ramalan cuaca,” ujar Menko Luhut.

Sementara itu, Menhub menyatakan bahwa dirinya bertindak sebagai koordinator Angkutan Lebaran 2017 namun di lapangan, Kakorlantas menjadi komandan lapangan. Menhub juga menyatakan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat diantaranya kepada Kementerian PUPR yang telah membangun jalan Pejagan Semarang sepanjang 145 km, pihak Kepolisian yang membuat rekayasa lalu lintas, Kementerian ESDM yang menyediakan pom bensin di beberapa tempat, Kementerian Kesehatan yang menyediakan posko kesehatan di berbagai tempat.

Menhub juga menghimbau para pemudik untuk menghindari penggunaan sepeda motor untuk mudik dengan jarak jauh karena kecelakaan yang melibatkan sepeda motor lebih dari 50%. Oleh karena itu, Kemenhub beserta para BUMN dan stakeholder mengadakan program angkutan sepeda motor gratis dan mudik gratis yang dapat mengangkut 208.435 penumpang dan 44.721 sepeda motor.

“Selain itu, ada 4 tempat yang membutuhkan penanganan yang lebih intensif yaitu Bandara Soekarno Hatta, Pelabuhan Merak, Stasiun Gambir, dan Tol Cipali. Sementara di transportasi laut, Pelabuhan di Balikpapan dan Batam juga membutuhkan perhatian yang lebih khusus,” papar Menhub.

Terkait Tol Cipali, Menhub menyatakan sudah melakukan evaluasi untuk penanganan kepadatan di tol tersebut.

“Tahun ini kami sudah melakukan koordinasi dan yang menjadi koordinator di lapangan adalah Kakorlantas sehingga pihak Kepolisian akan mengatur tol tersebut dengan melakukan sistem buka tutup sesuai dengan kemampuannya,” papar Menhub.

Selain itu, Menhub menambahkan, tahun ini semua jalur yaitu jalur Cipali, jalur Pantura, jalur selatan dapat digunakan secara bersama-sama oleh para pemudik.

Untuk jumlah pemudik di masa Angkutan Lebaran 2017, Menhub menyatakan kenaikan jumlah penumpang yang paling tinggi terjadi di sektor perhubungan udara yaitu 9%; untuk darat naik 4%, kereta api naik 5%; dan laut stagnan. Menhub memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 23 dan 24 Juni 2017.

Untuk memonitor setiap pergerakan pada masa Angkutan Lebaran 2017, Menhub menyampaikan akan diselenggarakan Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2017 di Ruang Nanggala Kementerian Perhubungan dan di Kantor Korlantas Polri.

Kakorlantas Polri Royke Lumowa menyatakan akan menerjunkan 100.000 personil untuk mengatur lalu lintas selama masa mudik tersebut dan ada jalur primer yang membutuhkan perhatian khusus yaitu diantaranya Tol Cikampek KM 66 dan pintu tol keluar Pejagan.

Sementara itu, Menkominfo Rudiantara menjelaskan pihaknya akan meresmikan aplikasi untuk memberikan informasi kepada masyarakat pada tanggal 12 Juni 2017. Aplikasi tersebut memuat informasi mengenai lokasi pom bensin, rest area, pos kesehatan, pos operator telekomunikasi, dan fasilitas lainnya. (RY/TH/BS/JAB)