Menhub, Ignasius Jonan Berbagi Pengalaman dihadapan Kompasianers pada Acara Kompasianival 2014 di TMII, Jakarta, Sabtu (22/11/2014)

Jakarta - “Setiap orang berbuat satu kebaikan saja dalam satu hari maka dalam satu tahun kita akan berubah menjadi manusia yang lebih baik. Kalau mau aksi untuk Indonesia, berbuat baiklah satu kali saja sehari, “ demikian salah satu pesan yang disampaikan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat menjadi keynote speaker dalam acara “aksi untuk Indonesia Kompasianival 2014”, Sabtu ( 22/11) di Sasono Langen Budaya Taman Mini Indonesia.

Kompasianival merupakan ajang pertemuan bagi para kompasianers (penulis di kompasiana) yang mempunyai hobi baca tulis di Kompasiana, salah satu blog atau media sosial Kompas Grup yang juga merupakan ajang Kompasianoval ke empat yang mengusung tema “Aksi Untuk Indonesia”. Acara tersebut sekaligus untuk memperingati hari ulang tahun Kompasiana yang keenam.

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan diundang oleh penyelenggara menjadi salah satu pembicara dalam acara tersebut. Selain Menhub Jonan, hadir pula tokoh-tokoh yang dianggap populer di media sosial saat ini sebagai sebagai pembicara diantaranya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Walikota Bandung, Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Dalam kesempatan tersebut, Menhub Jonan berkisah dan berbagi pengalaman kepada para Kompasianers bagimana ia sewaktu menjadi Dirut PT. KAI membangun dan membenahi perusahaan dan mengubah perilaku pengguna kereta api.

Menhub Jonan mengatakan, dalam melakukan aksi nyata untuk Indonesia tidak harus dimulai dengan hal yang besar. Aksi nyata untuk Indonesia bisa dilakukan dengan hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari.

Ia menceritakan pengalamannya saat berupaya untuk melarang penumpang kereta api naik di atap gerbong kereta. Menurutnya, ada tiga faktor yang membuat para penumpang tidak lagi naik di atap gerbong Kereta, yang pertama adalah niat dari seluruh pegawai kereta api untuk menertibkan penumpang dari atas gerbong, kedua, menggunakan tehnologi artinya setiap stasiun KRL menggunakan elektronik gate dan karcis elektronik, yang ketiga, penyatuan pelayanan kereta listrik Jabodetabek menjadi satu kelas.

“Selama kita mau. dan kepentingan kita secara pribadi tidak terlibat. pasti ada jalan untuk menyelesaikan masalah,” jelas Menhub Jonan dihadapan para Kompasianers.

Ketika masih menjabat sebagai Dirut PT. KAI, sosok Jonan kerap menjadi buah bibir masyarakat akan kinerja dan terobosan yang menjadikan angkutan massal kereta api di Indonesia mengalami lonjakan penumpang dan menjadi moda transportasi utama pilihan masyarakat. (WK)