SURAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan menjadikan Bandara Adi Soemarmo sebagai salah satu bandara hub di Jawa sehingga Solo menjadi pusat dimana kota-kota besar di Indonesia bagian timur atau barat misalnya Ambon, Manado, Medan, Padang dapat langsung ke Solo.

“Apabila jadi pusat, pesawat yang menuju Jawa Tengah tidak perlu ke Jakarta dulu. Dengan begitu, tahun lalu sudah ada kenaikan yang signifikan,” tegas Menhub saat melakukan peninjauan ke Bandara Adi Soemarmo, Solo terkait revitalisasi bandara tersebut pada Sabtu (1/4).

Pengembangan Bandara Adi Soemarmo Solo akan menambah rute dan penumpang internasional di bandara tersebut. Saat ini, terdapat 3 maskapai yang melayani rute internasional yaitu Garuda Indonesia, Air Asia, dan Lion Air dengan 2 tujuan yaitu Jeddah dan Kuala Lumpur.

“Dengan pengembangan, Bandara Adi Soemarmo akan menjadi bandara yang benar-benar internasional, yang dapat melayani rute misalnya ke Jepang atau China,”

Untuk mengimplementasikan hal tersebut, Menhub menjelaskan, banyak hal yang akan dilakukan yaitu diantaranya menambah kapasitas terminal tersebut dari 13.000 m2 menjadi 26.000 m2 yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2019.

“Runway juga akan diperpanjang yang asalnya 2.600 m, bertahap menjadi 2.800 meter kemudian nanti jadi 3.000 m sehingga pesawat wide body bisa masuk,” papar Menhub.

Ditargetkan perpanjangan runway menjadi 2.800 meter tersebut dapat selesai pada 2018 apabila pembebasan lahan sudah selesai.

Selain itu, Menhub mengatakan, slot penerbangan di bandara tersebut akan diefektifkan, salah satu caranya adalah dengan memindahkan flying school di bandara tersebut.

“Untuk mengefektifkan slot, diharapkan flying school tidak ada di sini sehingga movement pesawat yang asalnya 70 movement dapat menjadi 80, bahkan dapat menjadi 100 movement per harinya,” jelas Menhub.

Dengan demikian, jumlah penumpang juga akan bertambah menjadi 4 juta penumpang per tahunnya.

Menhub juga menyatakan dengan jam operasi Bandara Adi Soemarmo yang diperpanjang hingga pukul 24.00, pihaknya mendorong para maskapai untuk memanfaatkan hal tersebut.

“Kami tidak bisa mendorong maskapai apabila tidak ada penumpangnya. Oleh karena itu sekarang kami melakukan test case dengan Lion Air, mudah-mudahan bisa mendorong jumlah penumpang menjadi 4 juta,” jelas Menhub.

Data Teknis Bandara Adi Soemarmo

Terkait data arus lalu lintas pesawat udara domestik di Bandara Adi Soemarmo pada tahun 2016, untuk kedatangan tercatat 14.219 penumpang atau naik 16% dibandingkan tahun sebelumnya sedangkan untuk keberangkatan yaitu 14.210 penumpang atau meningkat 16%.

Data statistik arus lalu lintas penumpang domestik di Bandara Adi Soemarmo pada tahun 2016 untuk kedatangan yaitu 1.058.626 penumpang atau naik 49% dari tahun sebelumnya sedangkan untuk keberangkatan yaitu 1.051.295 penumpang atau meningkat 47% dari periode tahun sebelumnya.

Sementara itu untuk rute internasional, arus lalu lintas pesawat udara di Bandara Adi Soemarmo pada tahun 2016 untuk kedatangan yaitu 250 pesawat atau turun 39% sedangkan untuk keberangkatan yaitu 252 pesawat atau turun 39%.

Sedangkan data jumlah penumpang internasional di Bandara Adi Soemarmo pada tahun 2016 untuk kedatangan yaitu 40.339 penumpang atau turun 21% sedangkan untuk keberangkatan yaitu 39.779 penumpang atau turun 24% dari tahun sebelumnya.

Saat ini, Bandara Adi Soemarmo dilengkapi beeberapa fasilitas yaitu apron dengan luas 420 m x 135 m dan parking stand yang dapat menampung 10 pesawat. Selain itu, bandara tersebut juga memiliki runway seluas 2.600 x 45 m dengan terminal seluas 13.000 m2 dengan kapasitas 1.525.013 penumpang per tahun. Bandara tersebut juga dilengkapi tempat parkir mobil yang dapat menumpang 29.000 m2 dengan kapasitas 330 kendaraan. (RY/TH/BS/JAB)