Merak - Banten. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi proses pembangunan dermaga dan terminal executive yang dilakukan oleh sinergi 3 (tiga) BUMN. "Saya mengapresiasi PT. ASDP yang membangun suatu dermaga dan terminal yang canggih yang lain dari pada yang lain, ini meningkatkan level of service (pelabuhan pemyeberangan)," demikian dikatakan Menhub usai meresmikan peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan Dermaga 6 Eksekutif, Dermaga 7 Pelabuhan Merak dan Dermaga 7 Eksekutif Pelabuhan Bakauheni yang dilaksanakan Sabtu (27/5) di Pelabuhan Merak, Banten.

Dalam sambutannya Menhub Budi menyebut setidaknya terdapat 51 ribu penumpang dan 10 ribu kendaraan perhari yang menyeberang dari dan ke Pelabuhan Merak dari Pelabuhan Bakauheni. Dengan adanya pembangunan dermaga eksekutif di kedua pelabuhan ini diharapkan maka jumlah kendaraan dan penumpang yang dapat dilayani juga meningkat jumlahnya.

"Seperti yang disampaikan tadi dari 50 ribu penumpang bisa meningkat hingga 150 ribu penumpang barangkali, karena ini menjadi suatu life style baru dari pengendara dari Jakarta sampai Palembang, terlebih (nantinya) ada jalan tol baru (jalan tol lintas Sumatera), keberangkatan kapal terjadwal," kata Menhub Budi.

Terkait dengan upaya peningkatan pelayanan, Menhub Budi meminta kepada PT ASDP untuk segera menerapkan dan mensosialisasikan ketentuan pembatasan umur, ukuran dan kecepatan kapal di lintas penyeberangan Merak - Bakauheni.

"Sekarang ini kapal di bawah 10 knot itu juga sudah tidak boleh disini, jadi yang akan datang kapal berukuran 5000 GT dan knotnya jg akan kita naik kan kalo bisa di atas 15 knot," ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya nantinya kapal berukuran di bawah 5000 GT akan dialihkan untuk melayani di beberapa lintasan penyeberangan lainnya seperti di Batam, Balikpapan, Bali itu bisa beroperasi di sana.

Menteri BUMN Rini M Soemarno pada kesempatan yang sama mengatakan akan mendorong PT ASDP untuk memberikan pelayanan yang terbaik mengingat Pelabuhan Merak adalah penyeberangan paling padat, ramai daripada penyeberangan lain di Indonesia.

"Kami juga menekankan betul pentingnya penyeberangan ini mengingat kami BUMN sedang membangun jalan tol dari Bakauheni ke Palembang sehingga memang kami harapkan dermaga premium (eksekutif) ini bisa selesai pada saat jalan tol selesai tahun 2018," ucap Menteri Rini.

Nantinya dengan adanya dermaga eksekutif ini maka penyeberangan kendaraan pribadi akan terpisah dari penyeberangan kendaraan angkutan barang.

"Masyarakat akan lebih merasa nyaman untuk melalukan penyeberangan antara Merak-Bakuheni, selain perbaikan dari dermaganya sendiri dan pelayanannya tentunya bagaimana meningkatkan kualitas dari kapal, kualitas dari penjadwalan kapal sehingga menyeberang Merak-Bakauheni tidak lebih dari 1 (satu) jam karena itu juga memang perintah dari Presiden untuk bagaimana supaya bisa mempercepat penyeberangan itu," tuturnya.

Dengan nilai investasi sekitar Rp 500 miliar, ditargetkan dermaga eksekutif ini dapat beroperasi tahun 2018, sekaligus mendukung perhelatan Asian Games yang akan digelar di Jakarta dan Palembang.

Pembangunan dermaga eksekutif pelabuhan Merak dan Bakauheni ini merupakan proyek sinergi antara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT PP (Persero) Tbk, dan PT Patra Jasa, yang akan membangun kawasan terpadu dengan fasilitas terminal, hotel, taman, musholla, komersial area dan lounge.

Rencananya, proyek dermaga eksekutif Pelabuhan Merak akan dibangun di lahan seluas 41.803 meter persegi dan Pelabuhan Bakauheni diatas lahan seluas 48.446 meter persegi. Melalui proyek sinergi ini, diharapkan dapat memberikan akses terbaik bagi masyarakat dan wisatawan lokal dan asing yang ingin menyeberang dari dan ke pulau Jawa dan Sumatera.

Selain Menteri BUMN Rini M Soemarno, hadir pula Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo, Dirjen Perhubungan Darat Pudji Hartanto, Dirjen Perhubungan Laut A. Tonny Budiono, Walikota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi, Dirut PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmy dan sejumlah pejabat terkait. (GD/TH/BS/JAB)