JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terus memantau progres pembangunan KA Bandara dan Double Double Track atau jalur KA dwi ganda Manggarai - Cikarang. Menggunakan KA Inspeksi, Menhub Budi menyusuri jalur mulai dari Stasiun Bekasi ke Stasiun Cikarang, lalu melanjutkan Stasiun Batu Ceper hingga Stasiun Tangerang untuk memastikan kedua proyek tersebut dapat selesai sesuai target, yaitu pada Juni 2017 untuk KA Bandara dan awal tahun 2019 untuk DDT Manggarai - Cikarang.

Usai tinjauan, Menhub Budi mengatakan masalah kedua proyek ini yaitu terkait pembebasan lahan. Namun demikian, ia mengatakan telah berkoordinasi dengan Gubernur DKI untuk bersama-sama segera menyelesaikannya usai Pilkada.

"Beberapa lahan harus dibebaskan dan penguasaannya oleh rumah-rumah liar. Gubernur akan lakukan dengan suatu cara. Tapi kita putuskan proses tersebut dilaksanakan setelah masa Pilkada," ujarnya.

Terkait KA Bandara, Menhub Budi menjelaskan ada sekitar 130 rumah di sekitar area proyek yang harus dibebaskan.

"KA bandara sejauh ini sebenarnya sudah selesai semuanya. Hanya masih ada di beberapa titik saja, ada sekitar 130 rumah yang harus diselesaikan. (KA Bandara) ini akan selesai Juni 2017, Insya Allah bisa," tuturnya.

Lebih lanjut Menhub menjelaskan, ada beberapa opsi stasiun yang akan digunakan sebagai rute awal KA Bandara Soekarno Hatta, yaitu mulai dari Stasiun Dukuh Atas atau dari Stasiun Jakarta Kota. Kedua opsi tersebut dipilih karena belum siapnya pembangunan Stasiun Manggarai.

"Bisa dari dukuh atas, karena kan stasiun Manggarai belum siap. Tetapi dari stasiun Jakarta Kota sebenarnya bisa jadi opsi, karena tidak ada masalah teknis di sana," imbuhnya.

Sementara terkait progres DDT Manggarai - Cikarang, Kemenhub terus berupaya untuk menyelesaikannya sesuai target. Dirjen Perkeretaapian Prasetyo Boeditjahjono pada kesempatan yang sama menjelaskan proyek pembangunan DDT Manggarai - Cikarang yang terdiri dari tiga paket, untuk paket A (Manggarai - Jatinegara) progres pembangunannya sudah mencapai 30 persen. Paket B2 (Jatinegara - Bekasi) mencapai 15 persen, dan paket B1 (Bekasi-Cikarang) yang dananya berasal dari pinjaman Jepang, progresnya sudah mencapai 70 persen.

"Targetnya 2019 selesai," tandasnya. (RDL/TH/BS/BSE)