TANGERANG - Sedikitnya 50 orang penerbang sayap tetap yang menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug baru diwisuda hari ini (27/1). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur berkesempatan hadir dalam wisuda ke 50 penerbang tersebut.

Dalam kesempatan tersebut Menhub Budi mengatakan untuk lebih meningkatkan daya saing para lulusan sekolah di bawah Kementerian Perhubungan, pihaknya nantinya akan memberikan pendidikan tambahan.

“Untuk yang lulusan sekarang kita akan berikan pendidikan tambahan supaya mereka memiliki kualifikasi yang sama baiknya dengan harapan daripada airlines kalau yang lain seperti yang saya sampaikan kita memang minta kepada sekolah-sekolah itu punya kewajiban untuk meningkatkan kualitas dari masing-masing,” kata Menhub.

Selain peningkatan kualitas pendidikan para lulusan, attitude para lulusan juga menjadi salah satu perhatian Menhub.

“Penerbangan itu adalah suatu profesi yang bertanggungjawab terhadap nyawa manusia kalau mereka itu dengan suatu karakter yang tidak baik itu juga memiliki masalah,” ucap Menhub.

Dalam kesempatan yang sama MenPANRB Asman Abnur menyebut saat ini banyak daerah memerlukan lulusan yang memiliki kompetensi bidang transportasi. Untuk itu ke depan pihaknya akan segera mengevaluasi sejumlah sekolah yang dimiliki Kementerian Perhubungan.

“Saya dan kawan-kawan dari KemenPANRB tentu seijin dari bapak Menteri Perhubungan, akan mencoba mengevaluasi kembali jurusan mana yg kira-kira bisa kita jadikan sekolah kedinasan, nanti mana yang kita buka secara publik, dari berbagai jurusan yang ada mana yang menjadi sekolah kedinasan ke depan akan kita putuskan,” jelas Asman.

MenPANRB berharap usai evaluasi nantinya pembibitan di sekolah-sekolah tersebut dapat menjadi model perekrutan pegawai negeri sipil, “fokus saya adalah untuk mengisi aparatur sipil negara kita ke depan baik di pusat, kementerian, lembaga, dan daerah. Sekarang banyak daerah membutuhkan tamatan dari pendidikan yang dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan,” jelasnya.

Ke 50 orang lulusan Diploma II Penerbang Sayap Tetap Angkatan ke 67 nantinya akan diberikan pelatihan Airline Transport Pilot License (ATPL) Ground dengan lama pendidikan 1 bulan.

Begitu juga untuk lulusan sebelumnya, Program Diploma II Penerbang Sayap Tetap Angkatan 65 akan diberikan pelatihan Multi Engine Rating sebanyak 15 jam terbang. (GD/TH/AL/BI)