JAKARTA – Kurangi kecepatan, maka nyawa akan terselamatkan. Pesan tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Acara Puncak Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2017 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta pada Minggu (22/10).

Menhub menjelaskan suatu riset yang dapat mengurangi angka kecelakaan.

"Ada suatu riset bahwasanya apabila pengendara dengan sadar mengurangi 5% dari kecepatan rata-rata kendaraan, bisa mengurangi 30% kecelakaan lalu lintas yang fatal," jelas Menhub.

Menurut Menhub, semua pengendara harus memiliki pemikiran untuk dapat mengatur kecepatan kendaraan dengan kemampuan berkendaranya.

"Mereka (pengendara) harus mengingat bahwa kecepatan itu harus dikendalikan dengan kemampuan (berkendara)-nya" ujar Menhub.

Menhub juga menjelaskan peraturan tentang penetapan batas kecepatan kendaraan yang tertuang dalam PM 111 Tahun 2015.

"Kita punya peraturan tentang batas kecepatan kendaraan. Di kawasan pemukiman paling tinggi 30km/jam, di kawasan perkotaan 50km/jam, di jalan antar kota 80km/jam, di jalan bebas hambatan paling rendah 60km/jam dan paling tinggi 100km/jam," jelas Menhub.

Lebih lanjut Menhub menjelaskan data kecelakaan Polri tahun 2016.

"Menurut data kecelakaan Polri tahun 2016, jumlah kejadian kecelakaan sebanyak 108.374 kejadian dengan korban meninggal dunia 25.859 jiwa. Jika dihitung dalam satu hari rata-rata sekitar 70 - 71 jiwa atau 2 - 3 orang tiap jamnya meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas," jelas Menhub.

Namun, dengan adanya kerjasama Kemenhub dengan para stakeholder transportasi, Menhub mengapresiasi turunnya angka kecelakaan tahun ini.

"Namun saya apresiasi stakeholder transportasi diantaranya Polri, Jasa Raharja dan stakeholder lainnya, tahun ini kita bisa tekan angka kecelakaan kira-kira 30%," lanjut Menhub.

Adapun dalam Acara Puncak Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2017, Kementerian perhubungan mengajak anak-anak untuk berpartisipasi melalui pawai keselamatan anak Sekolah Dasar (SD), penampilan dari perhubungan cilik, marching band Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), serta lomba melukis anak. Menurut Menhub, anak-anak dapat berperan untuk mengingatkan pentingnya keselamatan kepada orangtuanya.

"Kemenhub mengajak anak-anak, karena mereka adalah masa depan kita dan mereka bisa mengingatkan (pentingnya keselamatan) orgtuanya. Saya salut mereka mau berperan serta dalam kegiatan ini," ujar Menhub.

Menhub juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan anak-anak. Menhub salut akan konsep berpikir mereka tentang lalu lintas. Untuk itu, Menhub mengajak seluruh masyarakat untuk memperhatikan keselamatan dalam berlalu lintas.

"Coba bayangkan adik-adik kita yang umurnya masih ada yang 8 tahun, 9 tahun, belasan tahun, sudah punya konsep berpikir tentang lalu lintas. Oleh karenanya, marilah kita berpikir tentang keselamatan dalam berlalu lintas, karena keselamatan jalan adalah tanggung jawab kita bersama," tutup Menhub.

Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2017 dilaksanakan dengan beberapa kegiatan antara lain Launching Pekan Nasional Keselamatan Jalan diawali dengan Kompetisi Om Telolet Om, Sosialisasi keselamatan pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia Ke-72 dengan Tema “Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 Kita Tingkatkan Keselamatan Jalan Untuk Kemanusiaan” Sayangi Nyawa, Stop Pelanggaran, Stop Kecelakaan, Sosialisasi keselamatan untuk pelajar di SMP Negeri 13 Bekasi dan SMK Bina Siswa Utama Bekasi dan Pelatihan Safety Driving kepada komunitas motor.

Turut hadir dalam acara tersebut Plt. Dirjen Perhubungan Darat Hindro Surahmat, Kakorlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Halim Pagarra, dan Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero) Budi Setyarso. (CRA/TH/BS/BI)