(Jakarta, 31/08/09) Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal Senin 31/08/09 melepas keberangkatan Tim Ekspedisi Elshinta Jelang Lebaran 2009 di pelataran Gedung Karsa Departemen Perhubungan. Kegiatan ekspedisi ini merupakan inisiatif dari Radio Elshinta berupa kegiatan melaporkan secara langsung pemantauan kesiapan sarana dan prasarana fasilitas umum, angkutan umum dan hal lain yang berkaitan dengan persiapan mudik lebaran melalui siaran radio.



Kegiatan pemantauan akan dilaksanakan di lintas jalan Pulau Jawa, Bali, Sumatera dan Madura agar masyarakat dapat mempersiapkan diri terhadap kondisi aktual sarana dan prasarana untuk mudik lebaran. Selain itu, tim ekspedisi juga akan memberikan laporan kepada instansi terkait jika menemukan kekurangan sarana dan prasarana jalan, fasilitas umum dan angkutan umum yang perlu diperbaiki. “Maka dari itulah tim ekspedisi ini sangat berharga dan merupakan mata dan telinga kita, terhadap hal-hal yang terjadi di lapangan sehingga dapat mencapai harapan kita semua yaitu selamat, aman dan nyaman,” ujar Menhub.



Pada acara yang dihadiri pula oleh Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso dan Dirjen Perhubungan Laur Sunaryo serta unsur dari Polri, Menhub menegaskan bahwa Pemerintah sangat mendukung dan menghargai inisiatif Radio Elshinta untuk menyelenggarakan kegiatan ini. Menurut Menhub dengan adanya kegiatan ini para pemudik, terutama para pendengar radio Elshinta maupun para petugas di lapangan dapat secara cepat mengetahui seketika informasi tentang masalah-masalah baik yang terkait dengan fasilitas sarana jalan, terkait dengan tatacara pengaturan lalu lintas maupun yang berkaitan dengan manajemen transportasi. Merujuk UU Nomor 22 Tahun 2009 maka untuk mengatur transportasi di jalan terdapat 2 hal penting yaitu manajemen transportasi dan manajemen traffic (lalu lintas). Untuk manajemen lalu lintas ujung tombaknya adalah Kepolosian RI, untuk manajemen  transportasi ujung tombaknya adalah Departemen Perhubungan (Dinas Perhubungan).



Menhub menambahkan, kegiatan mudik lebaran merupakan fenomena satu-satunya di dunia. Dalam tradisi ini, baru dapat dikatakan mudik apabila masyarakat pemudik tersebut dapat tiba di kampung halamannya sebelum takbir Idul Fitri. Oleh karena itu segenap lapisan masyarakat akan berlomba-lomba untuk dapat tiba di kampung halamannya dalam waktu yang hampir bersamaan, sehingga menciptakan kebutuhan transportasi yang luar biasa besar dalam jangka tertentu saja.   Menurut Menhub para pemudik yang menggunakan sepeda motor dan mobil pribadi (bukan angkutan umum) merupakan komponen pemudik yang memberikan warna tersendiri pada dinamika pengaturan arus mudik. Walaupun banyak kalangan berpendapat, setiap tahun dilakukan persiapan arus mudik tapi setiap tahun pasti ditemui masalah yang mirip yaitu kemacetan dan hambatan yang hampir mirip. Selain itu meskipun secara global bentuk persoalannya sama tapi dinamika yang terjadi di lapangan sangat berbeda pada setiap tahunnya.



Dalam sambutan pada acara tersebut Menhub kembali menyinggung persiapan yang dilakukan untuk angkutan lebaran tahun 2009. Menurut Menhub dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menko Perekonomian beberapa waktu lalu, Menteri PU telah menyampaikan kesiapannya untuk merehabilitasi jalan dan memperbaiki jalan agar dapat digunakan lebih nyaman dan tidak menimbulkan kendala yang diperkirakan akan selesai pada H-10. Jajaran kereta api akan menyiapkan lokomotif, gerbong, kereta serta lintas jalannya yang saat ini sedang diteliti ulang agar tidak ada kendala selama arus mudik. Demikian juga pada angkutan sungai, danau dan penyeberangan semua telah siap untuk melayani arus mudik.



Angkutan jalan raya pada mudik kali ini, diprediksi mencapai 6. 592.146, ASDP 3.651.678, kereta api 3.256.035, angkutan laut 1.118.731 dan angkutan udara 1.630.303. Total  keseluruhan mencapai  16.248.893. angka ini diperkirakan naik 6,11 % dibandingkan tahun lalu dengan total 15.312.843. Dari penyelenggaraan arus mudik, yang sangat memerlukan manajemen traffic dan memerlukan kerjasama antara Kepolisian RI, Pemda, Dephub dan Dinas Perhubungan Propinsi Kabupaten/Kota adalah pengguna sepeda motor yang tahun 2009 diprediksi mencapai 2.668 ribu, mobil pribadi 1.419 ribu.



Sementara itu Wahyu Adhitama selaku Penanggung Jawab Radio Elshinta menyatakan kegiatan Ekspedisi Elshinta Jelang Lebaran telah dilakukan 3 kali, diawali sejak tahun 2007 di Pulau Jawa dan Bali. Karena respons positif masyarakat, maka pada tahun 2008 ekspedisi ditambah ke Pulau Sumatera. Selanjutnya di tahun 2009 dilakukan di 4 pulau yaitu Jawa, Madura, Bali dan Sumatera.



Kegiatan ekspedisi akan dimulai tanggal 31 Agustus hingga 13 September 2009 yang terdiri dari 2 (dua) tim. Tim pertama akan menyisir Pulau jawa, Madura, Bali dengan memulai perjalanan dari jalur selatan dan kembali ke Jakarta melalui jalur utara. Tim kedua akan melintasi Pulau Sumatera dengan mengawali perjalanan melalui jalur lintas timur dan kembali melalui lintas tengah Pulau Sumatera. (SG/BRD)