KALIMANTAN – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Ketua Komisi V DPR RI Lasarus melakukan peninjauan pengembangan 3 (tiga) bandara di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat, Selasa (20/10). Ketiga bandara yang dikunjungi yaitu Bandara Haji Muhammad Sidik Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah, Bandara Tebelian di Kecamatan Tebelian Kabupaten Sintang, dan Bandara Internasional Supadio Pontianak Kalimantan Barat.

Bandara Haji Muhammad Sidik di Kalteng, berfungsi untuk menggantikan Bandara Beringin Muara Teweh yang sudah tidak dapat dilakukan perluasan karena berada di dekat kawasan pemukiman penduduk.

"Hari ini, kami mengunjungi Bandara Haji Muhammad Sidik di Barito Utara yang sudah mulai dioperasikan sejak September lalu. Operasional Bandara ini akan membuka konektivitas khususnya di wilayah Kalimantan Tengah. Saat ini, pesawat yang dapat mendarat berupa jenis pesawat ATR 72-600, ke depan saya harap dapat didarati pesawat yang lebih besar," jelas Menhub.

Bandara ini secara resmi mulai beroperasi sejak 10 September 2020, diawali dengan pendaratan perdana Susi Air dengan rute Palangkaraya - Muara Teweh. Rencananya, selain melayani rute dari Palangkaraya, akan dibuka pula penerbangan dengan rute dari dan ke Banjarmasin serta Balikpapan dengan menggunakan pesawat jenis ATR 72.

Bandara Haji Muhammad Sidik memiliki runway dengan panjang 1.400 m dan lebar 30 m, apron sepanjang 110.25 m dan lebar 80 m, taxiway sepanjang 173 m dan lebar 18 m, serta memiliki terminal seluas 1.250 m².

Saat ini, beberapa pekerjaan pengembangan yang sedang dikerjakan diantaranya adalah lanjutan penanggulangan longsor dengan tiang pancang, pembuatan box culvert area, pembuatan drainase, lanjutan pembuatan halaman parkir dan pelebaran jalan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK), pembangunan gedung operasional, pembangunan gedung administrasi, serta pekerjaan pengadaan dan pengiriman kendaraan PKP-PK Tipe IV.

Menhub berharap, dengan operasional bandara ini akan memudahkan aksesibilitas masyarakat setempat serta membantu meningkatkan perekonomian wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Barito Utara.

Usai meninjau Bandara Haji Muhammad Sidik, Menhub dan rombongan melanjutkan kunjungan ke Bandara Tebelian Kab. Sintang Kalbar. Bandara Tabelian diproyeksikan akan menjadi bandara alternatif dan pendukung bagi Bandara Supadio Pontianak.

Bandara Tebelian dapat melayani beberapa wilayah di sekitar Kabupaten Sintang, antara lain Kabupaten Melawi (jarak 64 km / kurang lebih 1 jam perjalanan darat), Kabupaten Sekadau (jarak 80 km / kurang lebih 1,5 jam perjalanan darat), Kabupaten Sanggau (jarak 180 km / kurang lebih 3 jam perjalanan darat) dan Kabupaten Kapuas Hulu (jarak 280 km / kurang lebih 6 jam perjalanan darat).

“Kita harapkan dengan adanya Bandara Tebelian, maka daerah-daerah di sekitar kabupaten Sintang akan mendapatkan kemudahan akses transportasi dari dan ke daerah mereka masing-masing dan juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kalimantan Barat dan sekitarnya,” sebut Menhub.

Adapun saat ini rute yang dilayani bandara Tebelian yakni Rute Tebelian, Sintang – Pontianak pp dengan maskapai WINGS AIR 1x /Minggu (ATR.72) dan NAM AIR 1x /Minggu (ATR.72). pada tahun 2019 bandara Tebelian telah melayani 1.452 pergerakan pesawat take off dan landing dengan jumlah penumpang mencapai 68.781 orang.

Untuk pengembangan bandara Tebelian sendiri meliputi pengembangan terminal penumpang yang saat ini seluas 2000 m2 menjadi 2850 m2, perpanjangan runway dari 1.820 m x 30 m menjadi 2.400 m x 45 m, Taxiway (160 m x 18 m) x 2 menjadi (160 m x 23 m) x 2, Apron dari 220 m x 60 m menjadi 210 m x 90 m, dan serta fasilitas pendukung bandara lainnya.

Selanjutnya, Menhub melakukan peninjauan ke Bandara Internasional Supadio Pontianak. Pada kesempatan ini Menhub dan rombongan mendapatkan paparan dari EGM PT Angkasa Pura II Bandara Supadio Eri Baliantoro terkait progres pengembangan bandara Supadio yang meliputi perpanjangan runway dari 2250 m x 45 m menjadi 2600 m x 45 m, pembangunan airside coridor, fixed bridge dan penambahan unit garbarata. Bandara Internasional Supadio Pontianak memiliki luas terminal 32.000 m2, dengan jumlah penumpang 3,8 juta orang per tahun.

Selain melakukan kunjungan dan peninjauan ke tiga bandara tersebut, pada kesempatan kali ini Menhub juga membagikan bantuan 6000 masker kepada para pemerintah daerah untuk dibagikan kepada masyarakat, serta aparat TNI dan Polri, guna mencegah penyebaran virus Covid-19, dengan rincian 2000 masker di tiap daerah. Untuk di Bandara Bandara Haji Muhammad Sidik bantuan masker diterima oleh Bupati Barito Utara Nadalsyah dan Wakil Bupati Murung Raya Rejikinoor, di Bandara Tebelian bantuan masker diterima oleh Pjs Bupati Sintang Florentinus Anum dan terakhir di Bandara Supadio Pontianak bantuan masker diterima oleh Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji. (HH-LNM/RDL/LA/HT)