(Jakarta, 19/4/2010) Sebuah pesawat latih milik Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) menabrak sebuah sepeda motor di landasan pacu Bandara Budiarto Curug, Tangerang, Banten, Senin (19/4). Dua penumpang yang berada di atas sepeda motor tewas. Sementara pilot dan instruktur yang berada di dalam pesawat latih tersebut mengalami luka parah.
 
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan menjelaskan, pengguna sepeda motor yang melintas di landasan pacu tersebut merupakan warga yang tinggal di sekitar area bandara. Sepeda motor itu tertabrak pesawat yang tengah berlatih dan hendak melakukan pendaratan (landing).
 
Menurut Bambang, warga masyarakat kerap menggunakan landasan pacu sebagai jalan pintas. Padahal, wilayah bandara merupakan daerah terlarang (restricted) bagi umum. Pihak bandara sendiri telah melakukan pemagaran untuk mensterilisasi kawasan bandara. ”Tetapi suka dijebol masyarakat agar mereka bisa menjadikan landasan pacu sebagai jalan pintas,” jelasnya.
 
Tidak hanya mengakibatkan pengendara sepeda motor meninggal dunia dan awak pesawat terluka parah, kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB itu juga membuat pesawat berjenis TB 10 dengan nomor registrasi PK AGU mengalami total loss alias rusak berat dan tidak dapat digunakan kembali.
 
”Identitas pengendara sepeda motor masih kita selidiki. Kalau awak pesawat yang terluka bernama Teza Ariaputra (pelatih) dan T Paska Afdillah (siswa). Keduanya dievakuasi ke RS Siloam Karawaci,” pungkas Bambang. (DIP)