JAKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Perhubungan menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) bertema "Melalui Inovasi Teknologi Kita Tingkatkan Keselamatan dan Pelayanan Penerbangan”. Kegiatan rakornis ini berlangsung hingga 18 Februari 2016 dan bertujuan untuk memperoleh masukan tentang inovasi teknologi di bidang transportasi udara yang akan dapat diimplementasikan untuk membenahi sistem keselamatan dan pelayanan penerbangan di Indonesia.

Kegiatan penelitian dan pengembangan transportasi perlu dilakukan secara terkoordinasi dan sinergis antara Badan Litbang Perhubungan dengan stakeholder terkait seperti Kementerian terkait, instansi perhubungan baik dari pusat maupun daerah, operator, perguruan tinggi, assosiasi dan dewan pakar di bidang transportasi. Melalui sinergi tersebut diharapkan dapat muncul inovasi-inovasi teknologi transportasi nasional.

Dalam Rakornis Litbang 2016 ini ada 2 kegiatan besar yaitu: Launching Lomba Penelitian Tahun 2016 dan pembukaan Pelaksanaan Survey Asal Tujuan Transportasi Nasional (ATTN) Tahun 2016.

Dalam sambutannya pada pembukaan Rakornis ini, Menhub Ignasius Jonan menegaskan bahwa apapun hasilnya baik atau buruk, survey ini harus jujur karena dengan data yang jujur kita akan dapat menyusun tata kelola transportasi yang baik. Data ATTN dibutuhkan sebagai input analisis perumusan kebijakan transportasi (publik maupun privat), perumusan kebijakan transportasi dilakukan dalam tiga skala ruang wilayah berbeda yaitu skala nasional (regional/lintas-propinsi), skala propinsi (lintas-kabupaten), skala kabupaten/kota (lokal).

Bahasan pertama pada rakornis ini tentang survey ATTN Barang Tahun 2016, dilanjutkan presentasi dari Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan topik ”Pengembangan Engineering Research dalam rangka mendukung kemandirian industri yang diwakili staf Ahli Menteri Bidang Logistik, Multimoda Perhubungan dan Keselamatan Perhubungan, Ir. Nugoho Indrio. Presentasi Kepala BPS dengan dengan topik, “Sinergi Sensus Ekonomi dan Penyediaan Data Pengecekan Barang Barang Nasional”.

Rakornis tersebut dihadiri kurang lebih 300 peserta yang terdiri dari stakeholder terkait seperti Kementerian terkait, instansi perhubungan baik dari pusat maupun daerah, operator, perguruan tinggi, assosiasi dan dewan pakar di bidang transportasi. (TD)