MADURA (14/3) - Terus merangkul dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mengurangi pengangguran, Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Laut kembali menggelar program padat karya.

Kali ini pelaksanaan program Padat Karya digelar di Madura dibawah wilayah kerja Distrik Navigasi Kelas I Surabaya, Jawa Timur.

"Ada enam alasan pelaksanaan program Padat Karya salah satunya adalah untuk mengurangi angka pengangguran," tutur Basar di Menara Suar Sembilangan Bangkalan Madura, hari ini (14/3).

Pemerintah, menurut Basar meyakini program Padat Karya yang dicanangkannya akan memberikan manfaat yang beragam bagi masyarakat.

"Ini bukan sekadar mendapatkan uang untuk kebutuhan hidup, melainkan juga memberikan pekerjaan yg bermanfaat," ujar Basar.

Adapun di Distrik Navigasi Kelas I Surabaya telah mencanangkan 10 kegiatan program Padat Karya dalam pemeliharaan aset yang dapat melibatkan masyarakat di lingkungannya.

"Kami menyiapkan anggaran yang akan digunakan untuk 180 orang tenaga kerja dari lingkungan masyarakat sekitar," ujar Basar.

Basar juga menjelaskan setiap pekerja akan mendapatkan upah sebesar Upah Minimum Daerah tersebut dengan masa kerja 5 s.d. 7 hari.

Adapun kesepuluh program Padat Karya tersebut diantaranya Pemeliharaan dan Perawatan Menara Suar Sembilangan, Pemeliharaan dan Perawatan Menara Suar Bansering, Pemeliharaan dan Perawatan Menara Suar Tanjung Pacinan, Pemeliharaan dan Perawatan Menara Suar Bukit Watangan, Pemeliharaan dan Perawatan Menara Suar Tanjung, Pemeliharaan dan Perawatan Menara Bawean, Pemeliharaan dan Perawatan Menara Suar Tanjung Awar-Awar, Pemeliharaan dan Perawatan Stasiun Radio Pantai Gresik, Pemeliharaan dan Perawatan Stasiun Radio Pantai Kalianget dan Pemeliharaan Rambu Suar Darat.

"Diharapkan dengan 10 kegiatan ini yang dilaksanakan bersamaan di 4 lokasi dapat mengakomodir banyak tenaga kerja yang terserap dan membuka lapangan kerja massal," ungkap Basar.

Dengan kehadiran program ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi warga sekitar, memperbaiki ekonomi keluarga, dan dapat juga berdampak pada penguatan daya beli masyarakat.

Seperti diketahui, Ditjen Perhubungan Laut telah menyiapkan anggaran untuk pelaksanaan program padat karya tunai tahun 2018 dan rencananya akan dilaksanakan pada 323 Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Ditjen Hubla.

Ditjen Perhubungan Laut memastikan program padat karya tunai atau cash for work akan terus dilanjutkan sehingga dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan program yang berpihak kepada masyarakat kecil.