Jakarta – Rusia tawarkan pesawat komersial buatannya yakni MC-21 kepada Indonesia. Pesawat ini adalah buatan Irkut Corporation, manufaktur pembuat pesawat asal Rusia. Dengan adanya pesawat ini akan membuat dunia penerbangan Indonesia memiliki banyak pilihan, sehingga produk yang ditawarkan lebih kompetitif. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi pada presentasi penawaran pesawat MC-21 yang turut dihadiri Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (9/8).

Menhub mengatakan hal ini merupakan suatu kesempatan bagi dunia aviasi Indonesia, terutama bagi pihak yang bergerak dalam dunia penerbangan untuk mendapatkan suatu produk-produk yang kompetitif. “Makin banyak barang-barang ditawarkan makin banyak kesempatan kita untuk memilih. Jadi nanti makin banyak supply, kita dapat lebih memilih apa yang kita butuhkan dengan harga yang lebih kompetitif,” ujar Menhub.

Menhub Budi menambahkan pesawat MC-21 yang ditawarkan ini adalah jenis pesawat yang sering digunakan di Indonesia karena dapat menampung 165-211 penumpang, suatu jumlah penumpang yang diperlukan untuk penerbangan di Indonesia.

Selanjutnya untuk segi bisnis, Menhub memberikan kebebasan kepada korporasi penerbangan untuk langsung berhubungan dengan produsen alat transportasi.

“Untuk cocok atau tidak cocoknya kita serahkan kepada korporasi untuk melakukan penjajakan dengan mereka, dan nanti kalau didapatkan suatu efisiensi yang bagus pasti pesawat ini akan diminati juga di Indonesia. Kalau mau beli saya serahkan kepada korporasi penerbangan kita seperti Garuda, Lion, Sriwijaya dan sebagainya silahkan melihat. Namun demikian kami memiliki standar tertentu khususnya mengenai safety, maka Ditjen Perhubungan Udara akan memberikan rekomendasi dan akan disesuaikan dengan standar internasional pada ICAO,” pungkas Menhub.

Standar ini mengacu pada UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan Civil Aviation Safety Regulation (CASR part 21 terkait Certification Procedures for Product and Parts. Pada aturan ini mengatur bahwa sesuai prosedur dan standar internasional pesawat komersial harus ada sertifikat uji tipe dari negara pembuat dan ada verifikasi dari negara dimana pesawat akan dioperasikan.

Pesawat MC-21 yang ditawarkan ini adalah khusus penumpang. Karena ini baru penawaran awal, Menhub mengatakan harus dilakukan pengamatan lebih jauh tentang kehandalan pesawat ini baru nanti akan ditentukan penggunaannya untuk komersial atau logistik. “Tentunya akan ada pendalaman-pendalaman tentang keunggulan-keunggulan pesawat ini dan itu dilakukan oleh masing-masing korporasi penerbangan,” tutur Menhub.

Menurut Menhub, saat ini pesawat Rusia masih terbatas digunakan untuk pesawat carter dan general aviation. “Pesawat Rusia sekarang ini digunakan untuk pesawat-pesawat pribadi dan pesawat untuk carter. Jumlahnya saya tidak terlalu tahu persis, tapi cukup banyak,” kata Menhub.

Pada kesempatan ini Menhub juga mengatakan dalam dunia penerbangan Indonesia adalah pasar yang potensial. Saat ini dunia penerbangan Indonesia berkembang sangat pesat. Tercatat 95 juta penumpang menggunakan pesawat udara setiap tahunnya. Dan ini berkembang dengan pesat dari tahun ke tahun. “Perlu diketahui juga kami mengoperasikan kurang lebih 200 airport, dari 200 airport itu terdapat 60 airport komersial. Saat ini beroperasi lebih dari 1200 pesawat yang terdaftar di Indonesia. Kita juga melakukan perawatan-perawatan secara baik sehingga pesawat-pesawat itu dapat beroperasi dengan baik,” jelas Menhub.

“Secara internasional Indonesia sudah mendapatkan FAA kategori 1, yang menyatakan bahwa Indonesia telah memiliki standar internasional. Berkaitan dengan Eropa, Indonesia yang tadinya ada banned (cekal) terhadap penerbangan Indonesia, sekarang praktis tidak ada lagi banned terhadap penerbangan Indonesia. Diartikan dunia aviasi Indonesia memiliki masa depan yang sangat cerah,” ucap Menhub.

Sedangkan Menteri Luar Negeri Federasi Rusia Sergey Lavrov mengatakan pengenalan pesawat penumpang Rusia terbaru MS-21, merupakan langkah penting dalam pelaksanaan kesepakatan mengenai aktivasi kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan antara Rusia dan Indonesia.

Ia menambahkan bahwa ini adalah perwujudan kemajuan industri pesawat terbang Rusia dalam beberapa tahun terakhir yang dibuat atas dasar perkembangan inovatif yang unik di sejumlah bidang. “Akibatnya, pesawat ini tidak hanya tidak inferior, tapi juga melampaui indikator modifikasi terbaru dari perusahaan pesaing yang sesuai - Airbus dan Boeing,” ujarnya

Sergey berharap Pesawat MC-21 akan diminati di pasar transportasi udara yang tumbuh secara dinamis di Indonesia. “Pesawat ini bisa menjadi solusi optimal untuk memastikan interkoneksi transportasi yang handal dari kepulauan-kepulauan Indonesia yang berada jauh dari satu sama lain,” harapnya.

Sergey secara khusus mencatat bahwa pabrikan Irkut Corporationsiap tidak hanya memasok pesawat ini ke Indonesia, tetapi juga untuk mengembangkan kerjasama ilmiah, teknis dan produksi yang beragam dengan mitra Indonesia dalam program MC-21. “Secara khusus, ini mungkin merupakan pertanyaan untuk membangun pusat regional untuk perbaikan dan perawatan pesawat terbang ini,” tutup Sergey. (HH/TH/BS/HA)