JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo meminta kepada seluruh operator bus untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada penumpangnya agar tidak ditinggalkan penumpangnya. Hal ini disampaikan saat berkunjung ke Termina Kampung Rambutan pada Rabu (28/6).

"Saya berpesan kepada operator bus, mari kita tingkatkan layanan dan mari kita lakukan inovasi-inovasi untuk peningkatan kualitas layanan karena kalau tidak dilakukan, bus ini akan ditinggal oleh penumpangnya," jelas Sugihardjo atau yang biasa dipanggil Jojo.

"Tren angkutan penumpang lebaran saat ini untuk seluruh moda naik semua kecuali bus yang turun, dan dulu bus itu nomor satu untuk penumpangnya. Sekarang masih diposisi dua tapi jumlahnya tidak signifikan, sementara udara yang tadinya kontribusinya kecil sekarang sudah nomor satu. Jadi artinya masyarakat sudah butuh kualitas pelayanan tidak semata-mata harga," tambah Jojo.

Menurut Jojo, Terminal Kampung Rambutan merupakan terminal favorit masyarakat karena faktor layanan dan keamananya yang baik.

"Dari terminal lama yang ada di Jakarta, Terminal Kampung Rambutan termasuk yang terfavorit artinya dari sisi infrastruktur siap, dari sisi layanan dan keamanan relatif baik. Sehingga ini termasuk yang diminati masyarakat yang pemberangkatan dari Terminal Kampung Rambutan," ujar Jojo.

Dalam kunjungannya, Jojo sempat melakukan pengecekkan pada bus Sinar Jaya. Hasil pengecekkan bus dinyatakan laik jalan dan kemudian ditempel sticker tanda laik jalan dari Ditjen Perhubungan Darat.

"Kebetulan ada bus Sinar Jaya dan kita lakukan pengecekkan bersama dengan penguji. Pertama adalah speedometer dan rem tangan karena itu sangat utama. Speedometer untuk mengetahui batas kecepatan dan rem tangan itu berfungsi pada saat tanjakan terjal atau turunan terjal. Kemudian lampu-lampu, wiper dan juga ban. Semuanya memenuhi standar serta alat-alat pengaman dalam kondisi darurat misalnya palu pemecah kaca tersedia, pintu darurat Jadi ini laik dan langsung saya pasang sticker," terang Jojo.

Selanjutnya Jojo juga mengunjungi pos kesehatan yang tersedia di Terminal Kampung Rambutan. Pos kesehatan disini bertugas memeriksa kondisi kesehatan serta tes narkoba supir dan awak bus yang akan berangkat.

"Disamping pemeriksaan kelaikan kendaraan, saya juga mendatangi pos kesehatan. Disana diperoleh informasi di samping tes kesehatan juga ada tes narkoba. Saat ini temuan untuk yang indikasi narkoba negatif, kebanyakan adalah hipertensi. Jadi kalau tensinya sudah diatas rata-rata normal 120 antara 130 sampai 150 itu kategori ringan dan sedang itu dirujuk ke dokter. Biasanya kalau masih kategori ringan dan sedang diminta untuk istirahat cukup dan tidak boleh langsung berangkat dan oleh dokter diberikan obat penurun tensi. Tetapi kalau sudah mendekati 160 itu sudah lampu merah jadi tidak boleh berangkat. Beberapa yang tensinya tinggi itu dinyatakan tidak boleh berangkat karena membahayakan penumpang," jelas Jojo.

Terakhir Jojo berpesan kepada masyarakat untuk selalu gunakan bus yang laik demi keselamatan dan kenyamanan dalam perjalanan. (LFH/TH/BS/JAB)