JAKARTA - Survei angkutan lebaran tahun 2015 diharapkan dapat menjadi langkah antisipatif kementerian Perhubungan beserta jajaran terkait terhadap sarana prasarana yang ada. “Langkah tersebut diharapkan dapat dikoordinasikan sehingga antar moda bisa disinkronisasi bagaimana polanya”. Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Badan Penelitian Pengembangan Kemenhub, Elly Sinaga saat membuka Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Sinkronisasi Pelaksanaan Angkutan Lebaran tahun 2015” di Jakarta, Senin (22/2).

Lebih lanjut, Elly mengatakan hal yang perlu diperhatikan dalam survei tersebut adalah masalah langkah antisipatif berkurangnya kapasitas jalan karena pasar tumpah. “Perlu diprediksi berapa kecepatan jalan kendaraan darat apabila ada pasar tumpah atau tidak,” papar Elly.

Kapuslitbang Darat dan Perkeretaapian Yugi Hartiman mengatakan, survei angkutan mudik lebaran 2015 akan dilakukan oleh Badan Litbang Kemenhub bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD Bekasi), Universitas Indonesia, serta Dinas Perhubungan Daerah.

“Kerjasama dengan STTD untuk modelling jalan raya. Selain itu ada survei jalur untuk supporting modelling jalan raya serta survei tambahan di simpul-simpul transportasi laut dan udara,” jelas Yugi selaku moderator. Yugi menambahkan pihak UI akan menunjukkan pola jalan raya.

Made Suraharta dari STTD dalam paparannya menjelaskan, wilayah studi survei angkutan lebaran 2015 terbagi menjadi 13 wilayah aglomerasi yaitu Sumatera Utara (Mebidangro), Bandar Lampung, Serang dan Cilegon, Jawa Barat (Bandung Raya), DIY (Yogjakarta, Sleman, Bantul), DKI Jakarta (Jabodetabek), Jawa Tengah (Kedung Sepur), Jawa Timur (Gerbang Kertasusila), Bali (Denpasar, Badung, Gilimanuk, Tabanan), Kalimantan Timur (Balikpapan dan Samarinda), Kalimantan Selatan (Banjarmasin), Sulawesi Selatan (Maminasata).

“Jumlah penduduk yang melakukan mudik saat lebaran pada 13 Wilayah Aglomerasi dan pola pergerakan pemudiknya, asal tujuan pemudik, karakteristik perjalanan, dan moda transportasi yang digunakan saat periode lebaran, “jelas Made.

Kegiatan survei hingga pelaporan rencananya akan dilaksanakan pada pertengahan Februari hingga akhir Agustus 2015. Target analisis survei meliputi potensi dan profil pergerakan mudik, modal share, spill over benefit, puncak arus mudik dan balik, pembebanan perjalanan, profil volume lalu lintas normal dan lebaran, serta pendapat masyarakat tentang mudik gratis.

FGD ini dihadiri oleh pembicara Made Suraharta (Sekolah Tinggi Transportasi Darat) dan Alvinsyah (Universitas Indonesia). Pembahas yang hadir dalam FGD tersebut adalah Edy Gunawan (Direktur LLAJ, Ditjen Perhubungan Darat), Firdaus (Kasubdit Pengendalian Operasi LLAJ), Robinson (Kasubdit lalu Lintas, Ditjen Perkeretaapian), Hotma Simanjuntak (Kapusbang SDM Darat), Wahid Wahyudi (Kadishub Provinsi Jawa Timur). Diskusi ini dimoderatori oleh Yugi Hartiman (Kapuslitbang Darat dan Perkeretaapian, Kemenhub). (ARI)