TANA TORAJA. Tingkatkan kunjungan wisatawan ke Tana Toraja, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi siap selesaikan pembangunan Bandara Buntu Kunik dalam dua tahun. Menhub menargetkan Bandara Buntu Kunik akan beroperasi pada akhir 2019.

“Kita melihat Toraja ini sebagai destinasi wisata yang luar biasa dan kita tahu bahwa wisata itu menjadi suatu andalan untuk perekonomian nasional. Oleh karenanya kita berkomitmen menyelesaikan (pembangunan bandara) ini 2019 jadi dua tahun anggaran, yakni pada tahun ini dan tahun depan,” kata Menhub Budi usai meninjau langsung lokasi pembangunan Bandara Buntu Kunik di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Rabu (12/9).

Untuk itu Menhub menyebut Kementerian Perhubungan telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 500 milyar untuk menyelesaikan pembangunan Bandara Buntu Kunik.

“Anggaran yang kita siapkan adalah kurang lebih Rp 500 milyar dalam tahun anggaran ini jadi memang kita konsentrasi Buntu Kunik ini akan selesai di akhir 2019,” ucap Menhub.

Lebih lanjut dijelaskan Menhub Pemerintah Daerah juga akan berpartisipasi dalam pembangunan Bandara Buntu Kunik dengan membangun akses jalan masuk. Terkait hal ini Menhub mengaku telah berbicara dengan Gubernur Sulawesi Selatan dan Bupati Tana Toraja.

Selain membangun bandara Menhub juga berencana akan memberikan subsidi terhadap harga tiket pesawat. Ini dilakukan untuk lebih menarik minat wisatawan baik lokal maupun mancanegara berkunjung ke Tana Toraja.

“Nanti kita akan panggil lagi maskapai Wings Air, kita akan tetapkan subsidi dari Pemda berapa, dari Pemerintah Pusat berapa. Tapi yang penting adalah jaminan penumpang tidak mungkin swasta itu ke suatu tempat mereka rugi. Jadi nanti subsidi dari kita, jaminan (penumpang) dari bupati,” ujarnya.

Lanjutnya, Menbub mengaku tidak mudah membangun Bandara Buntu Kunik. Hal ini dikarenakan kondisi geografis dan struktur tanah yang perlu perlakuan khusus. Dijelaskan Menhub nantinya landas pacu Bandara Buntu Kunik akan dibangun di atas tiga bukit dimana diantara ketiga bukit harus dibuat sungai yang cukup besar. Sehingga dengan begitu perlu ada perkuatan tanah supaya tanah tidak ambles.

“Membangunnya tidak mudah karena memang ada gunung ada sungai strukturnya cukup berat, pekerjaan harus lama tetapi tidak ada kata tidak, yang ada adalah kata iya (tetap dibangun),” tegasnya.

Bandara Buntu Kunik nantinya akan memiliki panjang landas pacu (runway) berukuran 1600 x 30 meter, apron 94,5 x 71,5 meter, dan taxiway 118 x 15 meter. Nantinya apron bandara ini dapat menampung pesawat sekelas ATR-72.

Pada kesempatan yang sama Menhub meminta agar pihak-pihak terkait seperti Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kejaksaan Negeri, hingga masyarakat ikut mengawasi proyek pembangunan Bandara Buntu Kunik agar dapat berjalan sesuai harapan.

Turut mendampingi Menhub kali ini Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae, Plt Dirjen Perhubungan Udara Pramintohadi Sukarno, Direktur Bandar Udara Polana B Pramesti, dan pejabat terkait lainnya. (GD/TH/RK/BI)