TANGERANG - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi targetkan pada tahun 2025, Bandara Soekarno Hatta bisa mengakomodir 100 juta penumpang. Hal ini disampaikan Menhub Budi saat meninjau proyek pembangunan East Connection Taxiway Tahap 1 dan proyek Runway 3, Minggu (15/4) di Bandara Soekarno Hatta.

"Bandara Soekarno Hatta akan meningkatkan kapasitas penumpang yang pada saat ini menampung 63 juta penumpang menjadi 100 juta penumpang lebih. Hal ini dapat meningkatkan jumlah penerbangan yang saat ini terdapat 81 penerbangan per-jam menjadi 114 penerbangan per-jam," jelas Menhub Budi.

Ditambahkan Menhub Budi bahwa hal ini dapat terealisasi secara baik dengan adanya pembangunan runway tiga, taxiway, dan cargo village yang saat ini sedang berlangsung.

"Kita akan rencanakan bisa menampung 100 juta lebih penumpang kalau diterjemahkan dalam bentuk movement 81 penerbangan dalam per-jam. Rencananya nanti kita harapkan 100, 115 tepatnya per/jam, yang kita bangun adalah runway ketiga disertai dengan taxiway," jelas Menhub Budi.

Saat ini kita juga membangun east connection taxiway dan cargo village karena permintaan akan barang ini banyak sekali. Bandara Soekarno-Hatta akan dapat suatu kapasitas yang jauh lebih besar.

"Pada tahun 2025 kita harapkan kapasitas Bandara Soekarno-Hatta bisa menampung 100 juta penumpang. Peningkatan penerbangan yang terjadi lebih dari 30 persen. Dengan adanya tambahan ini maka take off dan landing bisa menjadi lebih cepat," pungkas Menhub Budi.

Sementara itu Direktur Utama PT. Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyampaikan bahwa penyelesaian pembangunan runway memakan waktu hingga 16 bulan.

"Untuk target penyelesaian runway adalah selama 16 bulan. Pembangunan dilakukan secara paralel dengan taxiway dan akan selesai pada Juli 2019. Saat ini pembangunan taxi way mencapai 10% dan sudah dimulai sejak 1 Desember. Sedangkan east connection taxiway akan selesai sekitar bulan April dan akan diverifikasi lalu final pada Juli 2019," jelas Awaluddin.

Pada kunjungan kerja ini, Menhub Budi didampingi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso dan Direktur Utama PT. Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin. (BNK/TH/LP/BI)