(Jakarta, 2/07/09) Tim pencari dan penyelamat dari Kantor Badan SAR Jayapura berhasil mendatangi di lokasi jatuhnya pesawat Aviastar PK-BRO di lembah Baliem, Pegunungan Yahukimo, Distrik Tangma Selatan, Papua, Kamis (2/7) pagi waktu setempat. Tim yang terdiri dari empat orang tersebut menemukan ketiga korban yang merupakan awak pesawat dalam keadaan meninggal dunia. Ketiga korban masing-masing adalah Pilot  Kapten Frans Nobel, Kopilot Dedi S dan teknisi Ahmad Chaeroni.


Juru Bicara Badan SAR Nasional Gagah Prakoso ketika dikonfirmasi melalui telepon Kamis petang WIB menyebutkan, ketiga jasad korban dalam kondisi sulit untuk dikenali . Mereka ditemukan tim pencari tak jauh dari lokasi hancurnya pesawat, yaitu di salah satu tebing pegunungan Jayawijaya yang berketinggian 9600 kaki (sekitar 3200 meter) di atas permukaan laut.


Dijelaskan Gagah, untuk mencapai lokasi jatuhnya pesawat, tim pencari harus berjalan kaki menembus medan yang cukup berat selama 3-4 jam. Karena pesawat helikopter yang membawa mereka hanya bisa terbang hingga mencapai ketinggian 6900 kaki.


”Demikian pula sebaliknya, mereka juga harus berjalan kaki menuju titik pertemuan dengan helikopter penjemput. Tim diturunkan di titik pertemuan itu kemarin (1/7) sore, dan baru tiba di lokasi pagi tadi. Tim harus berjalan kaki ke lokasi pesawat karena helikopter hanya mampu terbang maksimal sampai titik itu saja,” katanya.


Waktu yang dibutuhkan tim untuk berjalan kaki dari titik pertemuan helikopter hingga ke lokasi jatuhnya pesawat Aviastar mencapai antara 3-4 jam. Kamis petang waktu setempat, lanjutnya, tim yang dibantu sejumlah warga memulai evakuasi untuk menurunkan ketiga jenazah ke lokasi penjemputan. ”Karena harus membawa korban mungkin waktu yang dibutuhkan agak lebih lama,” ujarnya.


Menurut rencana, lanjut Gagah, Jumat (3/7) sekitar pukul 06.00 WIT helikopter penjemput akan bertolak langsung menuju titik pertemuan untuk membawa jenazah korban menuju Bandara Wamena.


Gagah menjelaskan, untuk mengantar tim pencari dan untuk melakukan proses evakuasi korban besok, tim SAR akan menggunakan helikopter milik organisasi misi keagamaan yang menjalankan tugasnya di Papua. (DIP)