JAKARTA – Idulfitri tahun 2024 sudah di depan mata, menandakan masa angkutan lebaran akan tiba. Menyambut hal ini, Kementerian Perhubungan telah mengupayakan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan pemudik.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, proyeksi potensi pergerakan masyarakat selama masa angkutan lebaran yaitu sebanyak 193,6 juta orang, meningkat secara siginifikan jika dibandingkan dengan pergerakan masyarakat pada masa lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.

Tingginya potensi pergerakan masyarakat yang berujung pada peningkatan jumlah traffik lalu-lintas di jalanan tidak bisa ditangani hanya oleh satu instansi saja. Diperlukan kolaborasi dari semua stakeholder yang terlibat, tetapi juga peran serta masyarakat dan lembaga-lembaga menjadi sangat penting.

Pemerintah Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin serta jajaran kabinetnya menyadari, pelayanan terhadap kemudahan masyarakat melakukan mudik lebaran ke daerah masing-masing yang lancar, aman dan selamat, adalah bagian dari pelayanan dan bukti kehadiran negara di tengah-tengah masyarakat.

Karenanya, Presiden memberikan perhatian yang tinggi terhadap kegiatan mudik lebaran bagi masyarakat Indonesia ini dengan meminta jajarannya dan pemangku kepentingan (stakeholder) terkait seperti kementerian /lembaga, pemerintah daerah, Korlantas Polri, BUMN dan swasta bergotong royong menyukseskannya.

Antispasi Lonjakan Pemudik

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, sebagai badan yang khusus mengelola transportasi di wilayah aglomerasi yang meliputi Kota Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi telah bersiap-siap sejak awal untuk mengantispasi terjadinya lonjakan jumlah pengguna jalan.

Rapat periapan operasi gabungan penyelenggaraan mudik lebaran tahun 2024 pun telah diselenggarakan bersama dengan Dinas Perhubungan se-Jabodetabek dan sejumlah stakeholder terkait pada Jumat (22/03).

Berdasarkan rilis yang dikutip berbagai media nasional mengungkan, BPTJ akan melakukan Operasi Gabungan Penyelenggaraan Mudik Lebaran mulai 3 April hingga 18 April 2024. Waktu-waktu tersebut dianggap sebagai waktu yang sangat krusial terjadinya lonjakan penumpang angkutan umum baik di moda darat, laut hingga moda udara.

Direktur Angkutan BPTJ Tatan Rustandi menuturkan, pada lebaran diperkirakan sebanyak 28,4 juta orang di Jabodetabek akan melakukan pergerakan internal, baik yang akan melakukan pergerakan dalam kota maupun pergerakan ke luar kota, baik untuk keperluan mudik maupun berwisata di hari libur nasional tersebut.

Siapkan Kelayakan Moda Angkutan Umum

Menyadari bahwa kelayakan moda angkutan umum menjadi poin penting saat masa angkutan lebaran ini, maka perlu diadakan ramp check.

Sejak13 Maret hingga tanggal 19 Maret lalu BPTJ telah melaksanakan kegiatan pra-ramp check gabungan bersama dengan Dinas Perhubungan se-Jabodetabek. Ramp check dilakukan di Terminal Bus AKAP dan AKDP, serta di pool bus pariwisata.

Hasil ramp check yang dilakukan BPTJ dan Tim Gabungan tersebut yaitu dari 927 kendaraan sebanyak 529 kendaraan (57%) dinyatakan tidak laik jalan dan hanya sebanyak 398 kendaraan (43%) dinyatakan kendaraan laik jalan.

Sebagian besar yang tidak laik jalan tersebut disebabkan karena masalah teknis kendaraan seperti lampu-lampu yang mati serta kondisi ban yang sudah gundul. BPTJ telah menindaklanjuti dengan mengirimkan surat teguran kepada para operator agar kendaraan yang kondisinya tidak laik jalan agar segera diperbaiki, dan jika tidak diperbaiki akan dilarang beroperasional (tidak ada pemberangkatan) sampai selesai perbaikan dan telah memenuhi syarat laik jalan.

Jangan Gunakan Motor untuk Mudik

Pemerintah berharap, masyarakat yang mudik sebaiknya tidak menggunakan sepeda motor. Apalagi untuk yang menempuh perjalanan jarak jauh. Tindakan berkendara dengan menggunakan sepeda motor dengan jarak yang jauh dan kondisi padat lalu-lintas seperti saat lebaran ini akan sangat membahayakan pengendara sepeda motor.

Di Jakarta, seperti yang diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo, telah menyiapkan 7 terminal (4 terminal utama dan 3 terminal bantuan) serta menyiapkan sebanyak 2258 bus serta 152 bus cadangan dari sejumlah PO yang akan melayani para pemudik di 7 terminal tersebut.

Ketujuh terminal tersebut antara lain, Terminal Pulo Gadung, Terminal Kalideres, Terminal Pulo Gebang dan Terminal Tanjung Priok, serta 3 Terminal tambahan yaitu Terminal Muara Angke, Terminal Grogol dan dan terminal Lebak Bulus.

Sementara beberapa hari lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan inspeksi keselamatan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Minggu (24/03).

Menhub ingin memastikan dan berkordinasi dengan jajaran PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) untuk memastikan pelayanan angkutan kereta api pada masa Angkutan Lebaran (Angleb) 2024 berjalan lancar.

Dalam kesempatan tersebut Menhub menyampaikan, ada beberapa hal yang diupayakan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang selama perjalanan mudik dan balik.

Pertama, keberangkatan Kereta Api (KA) lebaran dari Jakarta dilakukan dari empat stasiun, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Bekasi.

Kedua, PT KAI telah menambah dua rangkaian kereta api baru tujuan Jawa Barat, yakni KA Pangandaran dengan rute Stasiun Gambir - Stasiun Banjar, Tasikmalaya dan KA Papandayan rute Stasiun Gambir - Stasiun Garut.

"Ini dilakukan untuk memudahkan penumpang dan memecah penumpang sehingga tidak menumpuk di satu stasiun," ujar Menhub.

Pada masa Angkutan Lebaran Tahun 2024, PT KAI Daop I telah menyediakan 1.664 kereta api (KA), dengan rata-rata 76 perjalanan per hari. Sementara KA tambahan sebanyak 366 KA atau rata-rata 17 perjalanan per hari.

Menhub berharap, mudik ceria penuh makna dapat dinikmati seluruh masyarakat dan berjalan aman, nyaman dan selamat. (IS/AS/SHL/RY/ME)