Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap sektor transportasi segera bangkit dari keterpurukan pasca terdampak pandemi COVID-19 berkepanjangan. Upaya bangkit dari keterpurukan akibat pandemi dapat dilakukan dengan bersinergi dan berkolaborasi dengan sesama pemangku kepentingan serta optimalisasi sumber daya manusia untuk menjalankan semua tujuan yang telah direncanakan.
Upaya sinergi dan kolaborasi dengan sesama pemangku kepentingan, dan optimalisasi sumber daya manusia di sektor transportasi telah dilakukan oleh semua direktorat di lingkungan Kementerian Perhubungan.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) juga berupaya melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan pengembangan sumberdaya manusia transportasi dengan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung sektor transportasi yang terus berkembang di Indonesia.
Kerjasama dengan UiTM Malaysia
Kementerian Perhubungan telah menjalin kerjasama (berkolaborasi) dengan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di bidang transportasi dan logistik yang kian banyak diperlukan di Indonesia
Kerja sama tersebut dituangkan dalam bentuk Memorandum of Agreement (MoA) yang melibatkan empat (4) sekolah transportasi di lingkungan Kementerian Perhubungan yaitu Politeknik Transportasi Darat Indonesia (PTDI) Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal, dan Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) Bali.
Kerja sama dengan UITM Malayasia tersebut saat ini mencakup beberapa aspek pendidikan dan pelatihan yang diperlukan oleh kedua negara. Kepala BPSDMP, Dr. Djoko Sasono, seperti yang telah dirilis di berbagai media beberapa waktu lalu menyebutkan, kerja sama yang dilakukan ini sebagai implementasi dari kurikulum ‘merdeka belajar kampus merdeka’ yang dicanangkan oleh Pemerintah, agar wawasan dan pengetahuan para taruna dapat memenuhi standar global, yang pada akhirnya dapat menjadi supply sumber daya manusia transportasi tidak hanya di Indonesia tetapi juga global.
Kerja sama ini, lanjut Djoko, akan memberikan dampak positif bagi kemajuan SDM di bidang transportasi Indonesia karena akan ada pertukaran taruna, mahasiswa, dan pengajar dari kedua belah pihak sehingga dapat memberikan peningkatan kualitas outcome yang dihasilkan.
Wakil Rektor Bidang Infrastruktur UiTM, Malaysia, Prof. Ir. Mohd. Fozi Ali mengapresiasi Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang telah berupaya melakukan tindaklanjut kerja sama antara BPSDMP dan UiTM pada 2019 lalu. Upaya ini, menurut M. Fozi akan lebih memperluas kemitraan dan kerjasama antara UiTM dengan lembaga pendidikan di bawah Kementerian Perhubungan Indonesia dalam penelitian, publikasi, dan kegiatan akademik lainnya.
Kerja sama dengan empat sekolah transportasi ini, dalam penilaian Wakil Rektor UiTM itu, sebagai upaya kedua belah pihak menuju kemajuan berkelanjutan di bidang transportasi berstandar internasional.
Bagi BPSDMP, kerja sama ini merupakan bagian dari BPSDM membentuk SDM yang memiliki nilai PRESTASI, yaitu Profesional, Etika, Standar Global, dan Integritas. Ruang lingkup dari kerja sama ini meliputi, sandwich program untuk Magister Terapan dan Program Studi Diploma; penyelenggaraan pendidikan dan program pelatihan bagi dosen dan instruktur untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia; kolaborasi penelitian internasional dan publikasi. Selain itu kerja sama tersebut juga meliputi penyelenggaraan dan partisipasi dalam seminar/webinar/seri kuliah internasional dan juga perkuliahan/kegiatan bagi taruna/mahasiswa S1 dan S2.
Pada kesempatan ini, sebagai salah satu bagian dari kerja sama, juga dilaksanakan International Lecture Series by Visiting Professor dengan topic “Development of Land Transportation Human Resources Through Collaboration and Cooperation” dengan narasumber Wakil Rektor Bidang Infrastruktur UiTM, Prof. Ir. Mohd. Fozi Ali dan Direktur Penegakan Dinas Perhubungan Jalan Malaysia, Dato Lokman Jamaan.
Berkolaborasi untuk Percepatan Kualitas SDM Perhubungan
Selain UiTM Malaysia, BPSDMP Kemenhub juga berkolaborasi dengan PT/Univ. dari Korea Selatan dengan tujuan yang sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan lulusan dari perguruan tinggi yang ada di bawah naungan Kemenhub.
BPSDMP Kemenhub melalui Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta beberapa waktu lalu juga pernah menggelar Lecture International Series 1 bertema “Kolaborasi Menuju Pendidikan Maritim Berkelanjutan dan Pertumbuhan Sumber Daya Manusia” dengan mengundang Profesor tamu Sun-Young Lim dari Korea Maritime and Ocean University (KMOU), Korea Selatan.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi saat itu mengatakan, untuk mencapai kemajuan pendidikan dan sumber daya mnusia nasional, diperlukan adanya kolaborasi dengan perguruan tinggi luar negeri. Korea Selatan adalah sebuah negara yang sistem transportasinya sudah maju dan juga telah memberikan banyak kesempatan bagi para pelaut maupun mahasiswa/i Indonesia untuk belajar dan bekerja di industri maritim di negaranya. Karenanya, lanjut Budi, transportasi laut memiliki berbagai tantangan yang harus dihadapi seiring dengan perkembangan zaman, yang perlu diatasi serta menjawab ekspektasi masyarakat kepada para insan perhubungan akan pelayanan transportasi laut yang lebih baik.
“Saya berharap, insan perhubungan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat baik nasional maupun global. Untuk itu dibutuhkan insan transportasi yang melek teknologi, dan mampu berkomunikasi dengan baik lintas budaya dan bahasa yang berbeda,” tuturnya.
Menhub Budi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Profesor Sun-Young Lim atas kontribusi Korea Selatan melalui Korea Maritime and Ocean University (KMOU), Korea Selatan yang berkenan melakukan kerja sama pendidikan di sektor maritim antar kedua negara.
“Saya berharap kerja sama antara BPSDMP dengan Univ. KMOU ini menjadi pintu pengembangan kemitraan lainnya yang membawa manfaat bagi kedua negara,” ujar Menhub.
Penguatan SDM Transportasi Terus Dilakukan
BPSDMP juga terus melakukan penguatan SDM transportasi dengan melakukan pemnbinaan/pendidikan pengembangan SDM bidang kepelabuhanan untuk mendukung implementasi standar operasi dan pelayanan jasa kepelabuhanan kelas dunia.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Ditjen Perhubungan Laut Mugen S. Sartoto mengungkapkan, pihaknya telah melakukan kerja sama dan sinergi dengan berbagai pihak khususnya dengan PT Pelindo untuk penguatan fundamental program pelatihan kepelabuhanan dan penataan subject matter expert (SME) agar dalam upaya penyetaraan standar operasional dan pelayanan di seluruh wilayah Indonesia baik pada pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo, swasta ataupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dapat segera diimplementasikan secara optimal di lapangan.
Dalam upaya mewujudkan standarisasi bidang operasional dan pelayanan pelabuhan di seluruh wilayah Indonesia tersebut, lanjut Mugen, tentulah harus didukung oleh kompetensi SDM baik dalam bidang kepelabuhanan, maritim, maupun logistik, sehingga secara paralel hal tersebut akan berdampak secara domino dalam efisiensi dan pemangkasan waktu pelayanan bongkar muat yang dilakukan di pelabuhan, yang pada akhirnya akan bermuara pada penurunan biaya logistik di Indonesia.
Kerja sama dan kolaborasi juga telah dilakukan oleh Kemenhub dengan PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PT PMLI), yang merupakan salah satu institusi yang bergerak di bidang pelayanan dan jasa pengembangan SDM kepelabuhanan, kemaritiman, logistik, bisnis, dan manajemen. Penting bagi Kemenhub untuk menggandeng dan bekerjasama dengan PT PMLI sebagai bentuk sinergi dalam pengembangan sumber daya manusia bidang kepelabuhanan yang akan memberikan kontribusi dalam perkembangan kepelabuhanan dan maritim agar memenuhi standar operasi dan pelayanan yang dituntut oleh para pengguna jasa kepelabuhanan di Indonesia.
Dirut PT PMLI, Chiefi Adi Kusmargono berharap sinergi ini dapat memberikan kesempatan kepada para SME dari eksternal untuk bisa membagi pengetahuan dan pengalaman kepada para praktisi dan pembelajar kepelabuhanan, kemaritiman dan logistik di Indonesia. Chiefi juga berharap, kerja sama yang sudah terjalin ini sebagai upaya penataan fundamental program pelatihan yang selaras dengan penataan pengajar perpaduan dari regulator, praktisi dan akademisi. “Harapan kami dengan penataan tersebut dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya mewujudkan kelancaran konektivitas transportasi laut yang tertuang dalam blue print DJPL,” ujarnya. (IS/AS/RY/HG)