JAKARTA – Prosesi ibadah haji tahun 2023 M (1444/1445 H) menuju tanah suci Mekah, Armina (Arofah – Mina dan Musdalifah), Madinah di Arab Saudi telah seluruhnya rampung diselesaikan oleh jemaah haji asal Indonesia. Proses keberangkatan jemaah haji asal Indonesia yang berjumlah 221 ribu jemaah yang tersebar dari berbagai wilayah Indonesia, dari wilayah Indonesia paling barat hingga wilayah Indonesia paling timur membutuhkan manajemen transportasi yang andal. Terlebih pada tahun ini sebanyak 67.169 jemaah haji berusia lanjut usia (lansia), dengan rincian sebanyak 380 jemaah dengan usia 95 tahun ke atas, sebanyak 6.594 jemaah dengan usia 86 - 95 tahun, sebanyak 12.559 jemaah berusia 76 - 85 tahun, dan sebanyak 47.666 jemaah berusia 65 - 75 tahun. Jumlah tersebut, seperti yang dirilis Kementerian Agama RI, merupakan jumlah jemaah haji lansia terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya.

Transportasi Ramah Lansia dari Berangkat Hingga Pulang

Kementerian Perhubungan sejak awal berkomitmen mendukung program Kementerian Agama RI yang tahun ini jemaah haji lansia merupakan jemaah dengan jumlah lansia terbesar, sehingga perlu upaya khusus untuk memberikan kenyamanan bagi para jemaah dalam penyediaan transportasi sejak keberangkatan hingga kepulangannya ke daerah asal.

Komitmen Kemenhub tersebut diimplementasikan oleh jajaran jajaran Kemenhub dari pusat hingga di daerah agar mendukung pelayanan haji ramah lansia di semua simpul transportasi, mulai dari bandara, pelabuhan laut, terminal bus, hingga angkutan penyeberangan. Di bandar udara secara khusus jajaran Kemenhub memberi kuota penambahan petugas yang secara khusus melayani para jemaah lanjut usia.
Terhadap pelayanan angkutan haji tahun 2023, Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi secara khusus mengintruksikan agar jajarannya menyiapkan pelayanan angkutan haji tahun 2023 dengan mengoptimalkan kondisi sarana dan prasarana di seluruh Bandar Udara Embarkasi Haji dan Embarkasi Haji Antara untuk memastikan para calon jemaah haji dapat melakukan perjalanan haji yang selamat, sehat, aman, dan nyaman.

327 Jemaah Haji Kembali Ke Tolitoli Menggunakan Kapal Perintis Sabuk Nusantara 89

Terhadap jemaah haji asal daerah terluar dan terpencil, Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah berupaya menjadi bagian untuk menyukseskan kepulangan para jemaah haji yang aman dan nyaman sampai di lokasi daerah asal. Seperti yang dilakukan terhadap 327 orang jemaah haji asal Tolitoli dan sekitarnya ini.

Sebanyak 327 jemaah tiba di bandara transit embarkasi Palu, Sulawesi Tengah dan selanjutnya diantar menggunakan kapal perintis Sabuk Nusantara 89 menuju Pelabuhan Tolitoli.

Dipilihnya moda transportasi laut ini dikarenakan hanya kapal perintis Sabuk Nusantara 89 yang rutin melakukan pelayaran dari Pelabuhan Pantoloan Palu ke Pelabuhan Dede Tolitoli dan jarak tempuh menggunakan transportasi laut tidak terlalu lama dibanding transportasi jalur darat yang membutuhkan waktu yang lebih lama.

Perjalanan dengan menggunakan kapal perintis tersebut dapat memangkas waktu, sehingga sebagian besar jemaah yang telah lanjut usia tersebut dapat lebih nyaman menikmati perjalanan pulang menuju kampung halamannya masing-masing. “Kapal perintis Sabuk Nusantara 89 ini rutin melakukan pelayaran dari Ppelabuhan Pantoloan Palu ke Pelabuhan Dede Tolitoli, serta memangkas waktu perjalanan karena lewat jalur darat durasinya lebih lama,” ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan, Dirjen Angkutan Laut, Kemenhub, Capt. Hendri Ginting, pada tanggal 30 Juli lalu.

Penggunaan kapal perintis Sabuk Nusantara 89, menurut Hendri juga untuk memberikan kenyamanan selama perjalanan dikarenakan rata-rata jemaah haji tersebut berusia lanjut.

“Dipilihnya kapal perintis ini selain waktu tempuh lebih cepat dari jalur darat, para jemaah haji yang rata-rata sudah lanjut usia agar lebih nyaman, tidak kelelahan, dan kelelahan di perjalanan,” ujar Capt. Hendri.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Teluk Palu, Mursidi mengungkapkan sinergi antar instansi Kemenhub, Pemerintah Daerah Palu dan maupun Pemda Tolitoli serta Kementerian Agama membuat perjalanan keberangkatan dan kepulangan para jemaan haji dari daerah terpencil terluar dari wilayah Indonesia dapat terlaksana dengan baik.

Jajaran Kemenhub, di semua moda transportasi, berpedoman pada pesan Menhub Budi Karya Sumadi saat memberikan arahan kepada jajarannya saat pemberangkatan perdana jemaah haji di Bandara Soekarno-Hatta tanggal 24 Mei 2023 lalu, agar jajarannya mewakili negara dapat memastikan bahwa layanan penerbangan dan transportasi haji tahun 2023 berjalan sesuai standar layanan prima. (IS/AS/RY/HG)