Amirul Dhawi Husada

Masih terngiang dalam ingatan, kejadian nahas yang baru saja terjadi. Odong-odong, kendaraan yang seharusnya memberikan keceriaan, seketika berubah jadi malapetaka. Selasa, 26 Juli 2022, warga di Desa Silebu, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, harus menghadapi kenyataan pahit setelah sebuah odong-odong mengantarkan 9 nyawa penumpangnya menuju ajal setelah bertabrakan dengan kereta api yang sedang melintas. Dilansir dari CNN Indonesia, menurut keterangan saksi, pengemudi odong-odong tersebut sebelumnya telah diperingatkan oleh warga bahwa kereta api akan melintas pada perlintasan tanpa palang pintu tersebut. Namun, pengemudi memutar musik dengan suara yang cukup kencang pada saat peristiwa tersebut terjadi. Menurut pengakuan para saksi, pengemudi tersebut ternyata tidak memiliki SIM A, sementara odong-odong yang dimaksud ditenagai oleh mobil penumpang.

Kasus tersebut merupakan salah satu contoh nyata pahitnya kehidupan berlalu lintas di Indonesia. Berdasarkan data dari Korlantas Polri yang dipublikasikan Kementerian Perhubungan, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia mencapai 103.645 kasus pada tahun 2021. Dapat anda bayangkan, dalam sehari terdapat kurang lebih 284 kasus kecelakaan yang terjadi di seluruh Indonesia. Apakah ada orang waras yang ingin terlibat kecelakaan? tentu tidak, semua orang ingin selamat di jalan. Namun, seakan banyak orang yang dipertanyakan kewarasannya, melanggar ketentuan berlalu lintas seperti berkendara tanpa menggunakan helm, berkendara dengan kecepatan tinggi, atau bahkan anak dibawah umur yang diperbolehkan mengendarai kendaraan bermotor, meskipun secara fisik, kaki mereka belum dapat menyentuh permukaan tanah. Seakan- akan terkesan tidak peduli dengan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Sudah cukup nyawa melayang sia-sia di jalan.

Salah satu kegiatan positif untuk menggugah masyarakat agar tertib berlalu lintas adalah kegiatan sosialisasi keselamatan lalu lintas. Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah (BPTD) Wilayah V Provinsi Jambi, salah satu unit pelaksana teknis dibawah Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, turut berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat agar tertib berlalu lintas. Selajan dengan program pemerintah “Dekade Aksi Keselamatan Jalan” yang bertujuan mengurangi tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas jalan sebesar 80%. Pada tanggal 29 Oktober 2021 hingga 4 November 2021, BPTD Wilayah V Provinsi Jambi melaksanakan kegiatan edukasi kepada masyarakat di Kota Jambi yang bertajuk “Pekan Nasional Keselamatan Jalan” yang bertujuan memberikan pengetahuan, informasi mengenai lalu lintas dan urgensi tertib dalam berlalu lintas di jalan.

Ada yang menarik dari serangkaian kegiatan ini, yaitu lomba cerdas cermat tingkat SMA/MA Sederajat. Kegiatan diikuti oleh 12 tim yang masing-masing terdiri dari tiga orang siswa/i SMA/MA Sederajat. Bersama, mereka berkompetisi untuk memperebutkan hadiah berupa uang tunai. Lomba ini dilaksanakan di gedung serbaguna kantor BPTD Wilayah V Provinsi Jambi pada Selasa, 2 November 2021. Lomba dinilai oleh para juri yang kompeten di bidangnya, diantaranya Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Ditlantas POLDA Jambi, serta dari tuan rumah BPTD Wilayah V Provinsi Jambi. Acara dibuka oleh pembawa acara pada pukul 09.00 WIB dengan menjelaskan secara singkat mekanisme lomba tersebut. Lomba dibagi menjadi dua babak, yang pertama adalah babak penyisihan dan yang kedua adalah babak final. Tiap babak dibagi menjadi tiga sub bagian diantaranya adalah soal wajib, soal lemparan dan soal rebutan.

Lomba dimulai dengan 4 tim peserta bersaing untuk memperebutkan satu posisi yang akan melaju ke babak selanjutnya. Diluar dugaan, babak penyisihan berlangsung secara sengit dengan selisih perolehan poin yang cukup ketat. Tak terasa babak penyisihan pun telah usai dan membawa empat tim terbaik yang akan memperebutkan gelar juara. Keempat tim tersebut diantaranya SMA N 10 Kota Jambi, SMA N Kota 3 Jambi, SMAS Al-Falah Kota Jambi dan SMA N 1 Kota Jambi. Akhirnya babak final pun dimulai, masing-masing peserta memperhatikan dengan seksama soal yang akan disampaikan. Di awal babak, tiga tim mendapatkan nilai sempurna diikuti oleh satu tim yang hanya salah menjawab 1 pertanyaan. Pada babak kedua, soal lemparan, tim dari SMA N 10 Kota Jambi mendominasi perolehan poin dengan menjawab soal sebanyak 8 soal dengan benar, disusul dengan tim dari SMA N 3 Kota Jambi. Tiba saatnya penentuan pemenang di babak terakhir. Di babak soal rebutan, peserta dapat berebut menjawab soal untuk mendapatkan poin. Dering bel berbunyi bersama ketika pembawa acara membacakan soal, pertanda bahwa para peserta bersaing sengit untuk memperebutkan gelar juara. Akhirnya, lomba ini dimenangkan oleh SMA N 10 Kota Jambi sebagai juara pertama, disusul oleh SMA N 3 Kota Jambi sebagai juara kedua, dan SMAS Al –Falah Kota Jambi sebagai juara ketiga.

Lomba cerdas cermat merupakan salah satu sarana edukasi yang menarik bagi para pelajar. Sebelum mengikuti lomba, tentu mereka perlu mempersiapkan diri dengan baik. Tanpa sadar, mereka sudah mempelajari materi lalu lintas dan tata cara berlalu lintas sebelum mereka mengikuti kegiatan ini. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan peserta menjadi pelopor keselamatan serta dapat menularkan ilmu dan pengetahuannya kepada orang-orang disekitar mereka sehingga program pemerintah untuk mengurangi tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas jalan sebesar 80% dapat segera tercapai.