• Beranda
  • Profil
    • Ruang Lingkup
    • Tugas Dan Fungsi
    • Struktur Organisasi
    • Profil Pejabat
    • Sejarah
    • Lambang dan Logo
    • Hymne dan Mars
    • Hubungi Kami
  • Informasi Publik
    • Informasi Berkala
    • Informasi Setiap Saat
    • Informasi Serta Merta
  • Regulasi
  • Publikasi
    • Transmedia
    • Newsletter Moda
    • Daftar Publikasi
    • Booklet
    • Statistik Dan BIT
  • Hubnet
Baca Selengkapnya
11 Sep 2009

THE LAST COORDINATION MEETING ON PREPARING LEBARAN TRANSPORTATION WILL BE HELD THIS AFTERNOON

(Jakarta, 11/09/09) Departemen Perhubungan akan menggelar rapat koordinasi akhir penyelenggaraan angkutan Lebaran terpadu tahun 2009, hari ini Jumat (11/9). Rencananya, rapat koordinasi akan dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB atau seusai pelaksanaan ibadah sholat Jumat. “Pembahasan ini untuk melihat posisi akhir persiapan yang dilakukan oleh masing-masing instansi yang berkaitan,” jelas Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Perhubungan Bambang S. Ervan, di Jakarta, Kamis (10/9).   Fokus pembahasan yang akan diagendakan pada rakor tersebut, papar Bambang, antara lain mengenai sistem pasokan barang kebutuhan pokok ke berbagai daerah. Termasuk persoalan pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) dan air mineral selama masa Lebaran. “Serta membahas kesiapan angkutan Lebaran untuk mengangkut para pemudik, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya,” lanjutnya. Pada rapat yang akan dipimpin Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal ini, Bambang menambahkan, direncanakan akan hadir Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pertanian Anton Apriyantono, dan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. Selain itu, dijadwalkan untuk hadir pula Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Bambang Hendarso Danuri dan Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Djoko Santoso. ”Rapat ini juga akan menghadirkan sejumlah Gubernur dari daerah-daerah yang masuk dalam wilayah angkutan Lebaran,” tandas Bambang. (DIP)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
09 Sep 2009

THE PRESIDENT: THE NUMBER OF TRAIN ACCIDENTS MUST BE REDUCED IN 5 YEARS

(Jakarta, 09/09/09)  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, meresmikan jalur ganda (double track) kereta api lintas Cirebon-Kroya dan lintas Tegal-Pekalongan serta pengoperasian 75 kereta dan dua lokomotif, di Stasiun Besar Jakarta Kota, Rabu (9/9). Pada peresmian itu, Presiden didampingi Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu lainnya, seperti seperti Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani, Meneg BUMN Sofyan Djalil, dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Presiden SBY dalam sambutannya menekankan agar Departemen Perhubungan meningkatkan manajemen keselamatan angkutan kereta api untuk menekan angka kecelakaan. ”Buat target dalam lima tahun ke depan tidak ada lagi kecelakaan kereta api. Penurunan angka kecelakaan harus signifikan, wujudkan zero accident,” ujar Presiden. Presiden kemudian menyebutkan, masih banyaknya perlintasan sebidang antara jalur KA dan jalan raya yang tidak berjaga, menjadi salah satu potensi penyebab kecelakaan. ”Ini harus dicarikan solusi  yang tepat dan bisa diatasi dalam lima tahun ke depan. Kerja sama dengan pemerintah daerah harus ditingkatkan,” lanjut Presiden. Selain itu, Presiden juga meminta agar PT Kereta Api selaku operator angkutan kereta api juga melakukan hal yang serupa dengan Departemen Perhubungan. ”Selain manajemen keselamatan, manajemen operasi juga ditingkatkan. Untuk bisnis, terus kembangkan sinergi dengan pemerintah,” ujarnya. Menurut SBY, di Jawa khususnya, transportasi kereta api merupakan tulang punggung kehidupan dan perekonomian masyarakat, di dukung sektor angkutan laut, darat dan udara. Sebelumnya, Menhub Jusman Syafii Djamal dalam laporannya kepada presiden mengungkapkan, pembangunan jalur ganda Patuguran-Purwokerto sepanjang 34,879 km tersebut merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda kereta api lintas Cirebon-Kroya sepanjang 158 km yang dilakukan secara bertahap. ”Dengan total biaya sebesar Rp498,9 miliar yang bersumber dari APBN,” jelas Menhub. Lingkup pekerjaannya, papar Menhub, meliputi pembangunan jembatan beton sebanyak 206 jembatan, pembangunan "underpass" dan "fly over", pembangunan persinyalan elektrik di lima stasiun, yaitu Stasiun Patuguran, Legok, Karangsari, Karanggandul, dan Purwokerto. ”Tujuan pembangunan jalur ganda ini untuk mempercepat waktu tempuh, memperlancar persilangan kereta api dari dan ke Jakarta yang melewati jalur selatan Jawa, mengurangi penumpukan kereta di Stasiun Purwokerto, dan meningkatkan kapasitas lintasan dari 90 kereta menjadi 180 kereta per hari,” jelas Menhub. Sedangkan jalur ganda Petarukan-Larangan sepanjang 304,5 km merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda kereta api lintas Tegal-Pekalongan sepanjang 60 km, yang pengerjaan pembangunannya juga dilakukan secara bertahap. Lingkup pekerjaan meliputi pemasangan rel R.54 antara Pemalang-Surodadi-Larangan sepanjang 22.700 kilometer persegi, pembangunan delapan jembatan dengan anggaran Rp 325,2 miliar bersumber dari dana APBN. Manfaat pembangunan jalur ini adalah untuk meningkatkan keselamatan, mempercepat waktu tempuh dari dan ke Jakarta yang melewati Pantai Utara Jawa. Pembangunan itu juga meningkatkan kapasitas lintas dari 67 kereta api menjadi 134 kereta per hari. Sedangkan pengadaan kereta sebanyak 75 unit terdiri atas 35 kereta ekonomi yang pengadaannya bersumber dari dana APBN Ditjen Perkeretaapian Departemen Perhubungan senilai Rp92,9 miliar. ”Untuk pengadaan 20 unit kereta komunitas, 20 kereta eksekutif, dan dua lokomotif bersumber dari dana PT KA. Total 75 kereta tersebut adalah hasil produksi PT Industri Perkeretaapian Nasional (INKA),” sambung Menhub. Selama periode 2004-2009, Departemen Perhubungan telah merevitalisasi sarana dan prasarana kereta api, meningkatkan jalur utama kereta api sepanjang 1.610 km, pengoperasian kembali jalur kereta api Bogor-Sukabumi, pembangunan jalur ganda sepanjang 302 km termasuk jalur ganda kereta api Tanah Abang-Serpong pada 2007, jalur ganda Yogyakarta-Kutuarjo pada 2008, dan pengoperasian kembali Stasiun Tanjung Priok pada April 2009. (DIP)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
07 Sep 2009

THE MINISTER OF TRANSPORTATION: THE SAFETY FACTOR IS THE MAIN PILLAR OF THE LEBARAN TRANSPORTATION 1430 H/2009

(Denpasar, 05/09/09) Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal menegaskan faktor keamanan merupakan pilar utama penyelenggaraan angkutan lebaran tahun ini. Penegasan Menhub tersebut disampaikan ketika melakukan kunjungan kerja ke Propinsi Bali dalam rangka rakornis penyelanggaraan angkutan lebaran Popinsi Bali di Denpasar Sabtu 5/09/09. “Kita perlu menghilangkan semua benih-benih potensi ancaman gangguan keamanan sehingga  penyelenggaraan angkutan lebaran tidak terganggu masalah  keamanan,” ujar Menhub. Menhub memastikan pihak Polri telah memetakan lokasi-lokasi rawan gangguan serta menyiapkan langkah-langkah antisipasinya. Sejauh ini Polri pun telah melaksanakan koordinasi yang baik dengan segenap komponen penyelenggara angkutan lebaran agar kegiatan pengamanan angkutan lebaran dapat berjalan dengan baik. Dalam pengarahan kepada stakeholder penyelenggara angkutan lebaran di Propinsi Bali itu Menhub bahkan secara tegas meminta kepada GM PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai Bali untuk tidak ragu-ragu menggunakan tenaga bantuan pengamanan dari TNI dan Polri. “Adanya TNI dan Polri yang bersenjata lengkap di bandara saya kira justru akan membuat masyarakat pengguna jasa bandara merasa lebih aman, karena terlihat ada aparat yang menjaga mereka,” kata Menhub. Menurut Menhub pelibatan aparat keamanan seperti tentara dan juga dilakukan luar negeri misalnya di Bandara Changi Singapura. Sementara itu dalam penjelasannya kepada Menhub GM PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai Bali Heru Legowo menyatakan dalam penyelenggaraan angkutan lebaran tahun ini pihaknya telah menyiapkan sebanyak 820 orang tenaga pengaman. Dari sejumlah tersebut tercatat 726 orang merupakan tenaga sekuriti internal Bandara Ngurah Rai, sedangkan tambahan adalah 40 orang tenaga pasukan TNI AU dan 50 orang tenaga pasukan Polri serta 4 orang pecalang (komponen keamanan dari unsur adat masyarakat Bali). Menurut Heru Legowo demi alasan keamanan mungkin saja menyebabkan pemeriksaan lebih ketat dan memakan waktu, untuk itu pihaknya meminta pengertian kepada masyarakat pengguna jasa bandara agar tidak merasa terganggu karena semuanya demi keamanan masyarakat pengguna juga. Lebih lanjut Menhub memaparkan setelah faktor keamanan pilar penyelenggaraan angkutan lebaran yang lain adalah faktor keselamatan dan pelayanan. “Agar faktor keselamatan terjamin maka harus pula dilakukan langkah untuk menghilangkan benih-benih potensi penyebab kecelakaan,” ujar Menhub. Selama persiapan angkutan lebaran saat ini semua pihak menurut Menhub telah berpartisipasi untuk meningkatkan faktor keselamatan. Misalnya untuk transportasi jalan Departemen PU telah berupaya maksimal untuk memperbaiki kondisi sarana dan prasarana, diharapkan perbaikan jalan telah selesai pada H-10 . Selain itu Polri telah bersiap melakukan pengaturan lalu lintas untuk mencegah terjadinya kecelakaan  pada saat terjadi lonjakan pengguna jalan. Begitu pula Departemen Perhubungan dan Dinas Perhubungan telah merencanakan manajemen transportasi angkutan lebaran secara keseluruhan moda. “Sehingga saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi, kerja keras dan koordinasi semua komponen untuk menyukseskan angkutan lebaran ini, dan mari kita berdoa agar penyelenggaraan angkutan lebaran ini dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Menhub. Apabila kedua pilar yaitu keamanan dan keselamatan terpenuhi menurut Menhub akan mendasari pencapaian pilar ketiga yaitu peningkatan pelayanan. Penyeberangan Agar Memperhatikan Prakiran Cuaca Menhub pada kesempatan tersebut juga mengingatkan agar penyelenggaraan angkutan penyeberangan khususnya di Ketapang-Gilimanuk dan Padangbai-Lembar untuk memperhatikan kondisi cuaca. “Saya gembira jumlah kapal cukup memadai dan  telah ada peningkatan pelayanan, ketertiban dan juga e-ticketing, tetapi jangan dilupakan jika ada cuaca buruk jangan sampai tetap (memaksanakan) berlayar, “ tegas Menhub. Menurut Menhub cuaca merupakan hal yang tidak bisa dikendalikan, lebih baik selalu memanfaatkan data prakiraan cuaca BMKG untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, Adpel dan syahbandar perlu tegas untuk mengingatkan Nahkoda untuk masalah ini. Perihal angkutan penyebarangan di Ketapang-Gilimanuk dan Padangbai-Lembar Menhub juga menyarankan sebaiknya melibatkan TNI dan Polri. “ Tidak ada salahnya melibatkan TNI dan Polri, ini untuk menanamkan rasa aman kepada masyarakat, “ tegas Menhub. (BRD)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
02 Sep 2009

THE MINISTER OF TRANSPORTATION INSTRUCT THE CHECKING AND WATCHING PROCESS FOR THE TRANSPORTATION’S CONDITION AFTER THE EARTHQUAKE

(Jakarta, 2/09/09) Menyusul terjadinya gempa berkekuatan 7,3 skala richter yang berpusat di Tasikmalaya, Jawa Barat, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal langsung menginstruksikan para Direktur Jenderal untuk melakukan pengecekan terhadap sarana dan prasarana transportasi serta melaporkan seluruh perkembangan yang terjadi pascagempa. Ditemui di lapangan upacara Departemen Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat, yang menjadi lokasi evakuasi para pegawai Dephub, Menhub Jusman menjelaskan, Badan Meteorologi, Geofisika dan Kalimatologi (BKMG) titik gempa yang dinilai berpotensi menimbulkan tsunami itu berada di 142 kilometer barat daya Tasikmalaya. ”Terletak di kedalaman 30 KM, tepatnya di 8.24 LS--107.32 BT,” jelas Menhub. Sama seperti pegawai lainnya, Menhub yang berkantor di Lantai 9 Gedung Karya Dephub, juga mengaku sempat panik ketika merasakan guncangan yang terjadi sekitar lima menit tersebut. Di tempat  tersebut, selain Menhub tampak pula Dirjen Perhubungan Udara Herry Bhakti dan Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso, serta sejumlah pejabat eselon dua lainnya. Seperti yang terpantau, kepanikan melanda seluruh penghuni gedung perkantoran dan pemerintahan di Jakarta. Mereka saling berlari berhamburan menyelematkan diri keluar gedung dan jalan-jalan. Kepala Pusat Komunikasi Publik Dephub Bambang E Ervan menambahkan, seiring terjadinya gempat tersebut Menhub telah menugaskan seluruh pembantunya untuk mengecek sarana dan prasarana transportasi. Hal itu dilakukan mengingat dalam waktu dekat akan masuk masa mudik Lebaran. ”Semua dicek, mulai kereta api, bandara, terminal-terminal, pelabuhan, dan jalan-jalan dimintai laporannya. Para Dirjen sudah diinstruksikan oleh Pak Menteri, untuk mengantisipasi akibat pascagempa terhadap sarana dan prasarana transportasi,” jelas Bambang. (DIP)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
31 Aug 2009

THE MINISTER OF TRANSPORTATION LAUNCHES THE ELSHINTA EXPEDITION TEAM DURING 2009 LEBARAN PERIOD

(Jakarta, 31/08/09) Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal Senin 31/08/09 melepas keberangkatan Tim Ekspedisi Elshinta Jelang Lebaran 2009 di pelataran Gedung Karsa Departemen Perhubungan. Kegiatan ekspedisi ini merupakan inisiatif dari Radio Elshinta berupa kegiatan melaporkan secara langsung pemantauan kesiapan sarana dan prasarana fasilitas umum, angkutan umum dan hal lain yang berkaitan dengan persiapan mudik lebaran melalui siaran radio.Kegiatan pemantauan akan dilaksanakan di lintas jalan Pulau Jawa, Bali, Sumatera dan Madura agar masyarakat dapat mempersiapkan diri terhadap kondisi aktual sarana dan prasarana untuk mudik lebaran. Selain itu, tim ekspedisi juga akan memberikan laporan kepada instansi terkait jika menemukan kekurangan sarana dan prasarana jalan, fasilitas umum dan angkutan umum yang perlu diperbaiki. “Maka dari itulah tim ekspedisi ini sangat berharga dan merupakan mata dan telinga kita, terhadap hal-hal yang terjadi di lapangan sehingga dapat mencapai harapan kita semua yaitu selamat, aman dan nyaman,” ujar Menhub.Pada acara yang dihadiri pula oleh Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso dan Dirjen Perhubungan Laur Sunaryo serta unsur dari Polri, Menhub menegaskan bahwa Pemerintah sangat mendukung dan menghargai inisiatif Radio Elshinta untuk menyelenggarakan kegiatan ini. Menurut Menhub dengan adanya kegiatan ini para pemudik, terutama para pendengar radio Elshinta maupun para petugas di lapangan dapat secara cepat mengetahui seketika informasi tentang masalah-masalah baik yang terkait dengan fasilitas sarana jalan, terkait dengan tatacara pengaturan lalu lintas maupun yang berkaitan dengan manajemen transportasi. Merujuk UU Nomor 22 Tahun 2009 maka untuk mengatur transportasi di jalan terdapat 2 hal penting yaitu manajemen transportasi dan manajemen traffic (lalu lintas). Untuk manajemen lalu lintas ujung tombaknya adalah Kepolosian RI, untuk manajemen  transportasi ujung tombaknya adalah Departemen Perhubungan (Dinas Perhubungan).Menhub menambahkan, kegiatan mudik lebaran merupakan fenomena satu-satunya di dunia. Dalam tradisi ini, baru dapat dikatakan mudik apabila masyarakat pemudik tersebut dapat tiba di kampung halamannya sebelum takbir Idul Fitri. Oleh karena itu segenap lapisan masyarakat akan berlomba-lomba untuk dapat tiba di kampung halamannya dalam waktu yang hampir bersamaan, sehingga menciptakan kebutuhan transportasi yang luar biasa besar dalam jangka tertentu saja.   Menurut Menhub para pemudik yang menggunakan sepeda motor dan mobil pribadi (bukan angkutan umum) merupakan komponen pemudik yang memberikan warna tersendiri pada dinamika pengaturan arus mudik. Walaupun banyak kalangan berpendapat, setiap tahun dilakukan persiapan arus mudik tapi setiap tahun pasti ditemui masalah yang mirip yaitu kemacetan dan hambatan yang hampir mirip. Selain itu meskipun secara global bentuk persoalannya sama tapi dinamika yang terjadi di lapangan sangat berbeda pada setiap tahunnya.Dalam sambutan pada acara tersebut Menhub kembali menyinggung persiapan yang dilakukan untuk angkutan lebaran tahun 2009. Menurut Menhub dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menko Perekonomian beberapa waktu lalu, Menteri PU telah menyampaikan kesiapannya untuk merehabilitasi jalan dan memperbaiki jalan agar dapat digunakan lebih nyaman dan tidak menimbulkan kendala yang diperkirakan akan selesai pada H-10. Jajaran kereta api akan menyiapkan lokomotif, gerbong, kereta serta lintas jalannya yang saat ini sedang diteliti ulang agar tidak ada kendala selama arus mudik. Demikian juga pada angkutan sungai, danau dan penyeberangan semua telah siap untuk melayani arus mudik.Angkutan jalan raya pada mudik kali ini, diprediksi mencapai 6. 592.146, ASDP 3.651.678, kereta api 3.256.035, angkutan laut 1.118.731 dan angkutan udara 1.630.303. Total  keseluruhan mencapai  16.248.893. angka ini diperkirakan naik 6,11 % dibandingkan tahun lalu dengan total 15.312.843. Dari penyelenggaraan arus mudik, yang sangat memerlukan manajemen traffic dan memerlukan kerjasama antara Kepolisian RI, Pemda, Dephub dan Dinas Perhubungan Propinsi Kabupaten/Kota adalah pengguna sepeda motor yang tahun 2009 diprediksi mencapai 2.668 ribu, mobil pribadi 1.419 ribu.Sementara itu Wahyu Adhitama selaku Penanggung Jawab Radio Elshinta menyatakan kegiatan Ekspedisi Elshinta Jelang Lebaran telah dilakukan 3 kali, diawali sejak tahun 2007 di Pulau Jawa dan Bali. Karena respons positif masyarakat, maka pada tahun 2008 ekspedisi ditambah ke Pulau Sumatera. Selanjutnya di tahun 2009 dilakukan di 4 pulau yaitu Jawa, Madura, Bali dan Sumatera.Kegiatan ekspedisi akan dimulai tanggal 31 Agustus hingga 13 September 2009 yang terdiri dari 2 (dua) tim. Tim pertama akan menyisir Pulau jawa, Madura, Bali dengan memulai perjalanan dari jalur selatan dan kembali ke Jakarta melalui jalur utara. Tim kedua akan melintasi Pulau Sumatera dengan mengawali perjalanan melalui jalur lintas timur dan kembali melalui lintas tengah Pulau Sumatera. (SG/BRD) 

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
26 Aug 2009

MCG LAWS IS HOPED TO GIVE FAST, PRECISE, AND ACURATE INFORMATION

(Jakarta, 25/8/2009) Rancangan Undang Undang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (RUU MKG) diharapkan dapat memenuhi standar dan menjamin tersedianya informasi bagi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang cepat, tepat, sasaran, dan akurat untuk keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Demikian dinyatakan Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal dalam pernyataan pendapat mini akhir pemerintah atas RUU MKG pada Rapat Kerja Komisi V DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 25 Agustus 2009.RUU MKG hasil pembahasan terakhir ini juga diharapkan mampu menjawab tantangan yang terjadi pada saat ini maupun di masa yang akan datang, dalam penyelenggaraan meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Hasil pembahasan RUU MKG ini merupakan tonggak pengokoh modernisasi penyelenggaraan meteorologi, klimatologi, dan geofisika di masa depan. Dasar-dasar yang telah diletakkan baik menyangkut mekanisme pengamatan, perlindungan dan penyebaran informasi, serta penilitian, pengembangan rekayasa peralatan meteorologi, klimatologi, dan geofisika, akan menjadi pengungkit laju perkembangan penyelenggaraan meteorologi, klimatologi, dan geofisika di Indonesia. Keberadaan RUU MKG ini merupakan fondasi langkah modernisasi dan peningkatan peran strategis Badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika (BMKG) di masa depan. Demikian dinyatakan Menhub.RUU MKG yang diusulkan Pemerintah melalui surat Presiden Nomor R.27/Pres/4/2008 tanggal 14 April 2008 ini awalnya terdiri dari 7 (tujuh) Bab dan 58 (limapuluh delapan) pasal. Namun setelah dibahas oleh Pemerintah dan DPR, berkembang menjadi 17 (tujuh belas) Bab dan 105 (seratus lima) Pasal. Menhub menyatakan, bertambahnya bab dan pasal RUU MKG ini merupakah salah satu bukti keseriusan dan kerja keras Komisi V DPR RI dengan Pemerintah dalam pembahasan RUU MKG.RUU MKG SEGERA DISAHKAN DPRMelalui perdebatan yang cukup panjang, akhirnya secara aklamasi 10 (sepuluh) Fraksi yang berada di Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yaitu Fraksi Golongan Karya, Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Demokrat, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Fraksi Kebangkitan Bangsa, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi, Fraksi Bintang Reformasi, Fraksi Partai Damai Sejahtera, dan Fraksi Partai Amanat Nasional, menyetujui pembahasan RUU MKG untuk dilanjutkan pada pembahasan dan pengambilan keputusan tingkat 2 di rapat paripurna DPR yang dijadwalkan pada 1 September 2009 untuk disahkan menjadi Undang-undang. Hal tersebut ditandai dengan ketukan palu kesepakatan oleh Ketua Komisi V DPR RI, Ahmad Muqowam.Secara umum, fraksi-fraksi di DPR menilai keberadaan Indonesia sebagai Negara Kepulauan wilayah yang diapit oleh 2 Samudra, 2 Benua, serta berada di atas 3 lempeng bumi, menjadikan wilayah kesatuan Indonesia yang terdiri dari banyak pulau terpengaruh oleh unsur-unsur MKG, yang menimbulkan dampak positif maupun negatif. Oleh sebab itu diperlukan payung hukum, yaitu RUU MKG untuk mengatur penyelenggaraan meteorologi, klimatologi, dan geofisika di Indonesia. (YFA)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
22 Aug 2009

INFESTATION SECURITY IS IMPORTANT TO REACH PROFIT IN TRANSPORTATION BUSINESS

(Surabaya, 21/08/09) Perhatian terhadap faktor keselamatan dan keamanan merupakan faktor penting untuk meraih profit dalam bisnis transportasi. Hal tersebut dikemukakan Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal ketika meresmikan pengoperasiaan KMP Dharma Ferry IX milik PT Dharma Lautan Utama di Pelabuhan Tanjung Merak Jum’at 21 Agustus 2009. Menurut Menhub jika operator disiplin menegakkan faktor keselamatan dan keamanan maka akan berdampak pada peningkatan demand, jika peningkatan demand terjadi maka profit akan dapat diraih. Menhub menjelaskan pula bahwa pada akhir Kabinet Indonesia Bersatu yang dipimpin Presiden pada tahun 2009 ini, sektor transportasi telah mencatat keberhasilan dengan telah disahkannya ke-empat undang-undang transportasi. “Enam puluh persen dari muatan undang-undang transportasi tersebut mengatur tentang keselamatan,” tegas Menhub. Selain keselamatan undang-undang transportasi juga mengamanatkan untuk mendorong sektor private dan pemerintah daerah untuk lebih berperan dalam penyelenggaraan transportasi. Jadi menurut Menhub yang diharapkan Pemerintah adalah tumbuhnya peran swasta dalam bisnis transportasi yang berbasis pada faktor keselamatan dan keamanan.  “Jika demikian maka masyarakat akan mendapatkan pelayanan transportasi yang selamat, aman dan nyaman,” ujar Menhub. Pada kesempatan tersebut Menhub menyatakan apresiasinya kepada PT Dharma Lautan Utama yang telah mampu menyajikan pelayanan angkutan penyebarangan berkualitas walaupun dengan tarif ekonomi. Apa yang telah dilakukan oleh PT Dharma Lautan Utama  telah sejalan dengan kebijakan Pemerintah yang diamanatkan dalam undang-undang transportasi yang baru. Sementara itu Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso yang hadir pula dalam acara tersebut menambahkan pelayanan yang seperti yang ditampilkan oleh PT Dharmala Lautan Utama diharapkan dapat menjadi contoh untuk menumbuhkan persaingan. “Setidaknya minimal pelayanan seperti itulah yang kita inginkan, di masa depan diharapkan semakin banyak operator yang mampu bersaing dalam pelayanan,” ujar Suroyo. Lintas Padangbai – Lembar Kapal Dharma Ferry IX merupakan kapal yang rencananya digunakan untuk melayani lintas penyeberangan Padangbai – Lembar menggantikan KMP Dharma Sentosa yang ukurannya lebih kecil. “Adanya tuntutan kebutuhan masyarakar di wilayah itu terhadap kebutuhan kapal ferry yang lebih besar yang mendorong kami untuk mengadakan kapal ini,” jelas Ir. Bambang Harjo Dirut PT Dharma Lautan Utama perusahaan pemilik kapal tersebut. KMP Dharma Ferry IX merupakan kapal buatan galangan Saidaiji Zosensho Jepang dengan tahun pembuatan 1989. Kapal ini memiliki dimensi panjang 60,98 m, lebar 17,50 m, GRT 2934 GRT dan kecepatan 12 knot. Kapal ini setelah dibeli oleh PT Dharma Lautan Utama telah mengalami perbaikan dan pembaharuan yang menyeluruh sehingga melampui standar keselamatan angkutan penyeberangan di Indonesia. Selain body kapal dan mesin yang dilakukan perbaikan signifikan, di kapal ini juga diterapkan teknologi vessel tracking system guna memantau perjalanan kapal. Dari sisi keamanan kapal juga dilengkapi dengan CCTV yang dapat memantau semua aktifitas di dalam kapal. Kapal ini telah pula lulus audit ISM Code dan mendapatkan sertifikasi SMC (ISM Code) dari Biro Klasifikasi dan Ditkapek Ditjen Perhubungan Laut. Dari sisi pelayanan boleh dibilang KMP Dharma Ferry IX telah melebihi standar yang rata-rata. Dengan tarif ekonomi, penumpang telah mendapatkan ruangan ber-ac dan tersedia pula ruang tidur. Kapal ini dilengkapi pula dengan ruangan medis beserta tenaga medisnya dimana penumpang yang membutuhkan pengobatan dapat diberikan obat cuma-cuma. Berbagai fasilitas hiburan juga melengkapi pelayanan kapal seperti, area pemancingan, area hiburan anak-anak, live electone music, koran gratis dan layanan pencucian mobil. Perbaikan dan permbaharuan kapal tersebut dilakukan di galangan kapal PT Adiluhung Sarana Segara yang merupakan bagian unit usaha lain dari grup PT Dharma Lautan Utama. Menurut Bambang Harjo perusahaan miliknya pada tahun 2007 telah mengakuisisi galangan kapal tersebut untuk kepentingan maintenance armada kapalnya. “Kami pastikan armada kapal kami selalu dalam kondisi siap,” kata Bambang Harjo menurup penjelasanannya. (BRD) 

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
11 Aug 2009

PATUGURAN-PURWOKERTO DOUBLE TRACK WAS READY TO SUPPORT LEBARAN TRANSPORTATION 2009

(Purwokerto, 11/08/09) Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal menyatakan, pembangunan jalur ganda (double track) Patuguran-Purwokerto sepanjang 34,897 KM telah selesai dikerjakan dan siap untuk mendukung penyelenggaraan angkutan Lebaran 2009.  Pernyataan itu disampaikan Menhub saat melakukan inspeksi persiapan jalur angkutan Lebaran 2009 di Jawa Barat dan Jawa Timur di Stasiun Purwokerto, Selasa (11/8). Menhub yang didampingi Dirjen Perhubungan Darat Soeroyo Alimoeso dan Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan, memulai inspeksi di hari keduanya itu dengan mengecek jalur KA ganda (double track) kereta api sepanjang 15 KM dengan menggunakan kereta lori dari Stasiun Purwokerto hingga Stasiun Karangsari. Jalur ganda yang ditelusuri Menhub tersebut merupakan jalur yang baru saja dibangun pemerintah. Jalur ini menjadi bagian dari proyek revitalisasi perkeretaapian yang dilakukan Dephub secara bertahap dan berkelanjutan sejak 2008 (multiyears). Pada tahap pertama yang menggunakan dana APBN 2008/2009, telah berhasil dibangun jalur ganda sepanjang 34,897 KM dari Stasiun Purwokerto hingga Stasiun Patuguran. ”Perlintasan ini baru selesai dikerjakan, dan Insya Allah sebentar lagi akan kita resmikan. Tetapi telah dioperasikan sejak Juni lalu, dan dapat digunakan untuk memperkuat angkutan KA pada sat masa mudik Lebaran nanti,” kata Menhub. Pembangunan tahap kedua jalur ganda akan dilanjutkan dari Stasiun Patuguran hingga Stasiun Prupuk di Brebes sepanjang 30,974 KM dengan sumber pendaan berasal dari stimulus fiskal Dephub tahun 2009. Total jalur yang tersisa antara Patuguran dan Prupuk tersebut akan melintasi tiga stasiun, yaitu Stasiun Kretek, dan Bumiayu. Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan menambahkan, pengerjaan jalur ganda untuk Patuguran-Prupuk saat ini memasuki tahap pengerasan tanah di sepanjang rute tersebut. ”Tahun ini kita hanya cukup waktu untuk melakukan pengerjaan tanah di sepanjang rute. Pengerjaan rel dan jembatan, masuk ke tahap pengerjaan tahun depan,” jelas Tundjung. Menhub berharap, dengan penambahan rel dari Patuguran menuju Purwokerto tersebut, tidak akan ada lagi keluhan masyarakat tentang  keterlambatan jadwal perjalan KA pada saat masa lebaran tiba. Usai mengecek jalur ganda Patuguran-Purwokerto, Menhub dan rombongan bergerak menuju perlintasan sebidang Sumpiuh di Banyumas, untuk kemudian melanjutkan inspeksinya ke Nagrek, Jawa Barat. (DIP)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
06 Aug 2009

THE EVACUATION OF MERPATI TWIN OTTER IS DEPENDED ON THE WEATHER

(Jakarta, 5/08/09) Proses evakuasi penumpang pesawat Merpati Twin Otter DHC-6 registrasi PK NVC rute Jayapura-Oksibil direncakan untuk dilakukan hari ini. Tim SAR gabungan itu akan mendekati lokasi penemuan pesawat yang berjarak sekitar 6 kilometer dari Oksibil dengan menggunakan helikopter khusus. Evakuasi itu sendiri menunggu cuaca cerah. Dirjen Perhubungan Udara Departemen Perhubungan Herry Bakti memaparkan, pesawat tersebut diketahui berada di celah bukit di kawasan Ambisibil, Papua. Tim pencari yang telah memastikan lokasi pesawat itu telah melihat bagian belakang pesawat di ketinggian 9300 kaki di Pegunungan Bintang. "Pesawat terlihat di celah bukit pada ketinggian 9.300 feet. Yang terlihat baru ekor saja. Rute di sana kan memang melalui bukit-bukit, jadi bisa saja ada kabut sehingga visual terganggu," ujarnya, Selasa (4/7). Pesawat itu, tambahnya, berada pada koordinat 04-42 ,25 LS DAN 140-36 ,84 BT, yang berjarak sekitar 3 nautikal mil dari Ambisibil. Apabila cuaca mendukung, Herry mengatakan, evakuasi akan dilakukan hari ini oleh Tim Basarnas dengan menggunakan dua helikopter. "Menurut info yang saya peroleh dari Basarnas, ada dua heli yang berangkat untuk melakukan evakuasi. Satu berangkat dari Oksibil, satu lagi dari Bandara Sentani, Jayapura," jelasnya. Herry menambahkan, kepastian tentang kondisi 12 penumpang dan tiga awak pesawat  itu juga belum dapat dipastikan mengingat tim hanya bisa melihat dari kejauhan. "Kondisi penumpang dan awak akan segera dikabarkan jika tim evakuasi sudah mencapai lokasi. Kita berharap semua yang ada di pesawat itu ditemukan dalam keadaan selamat," harapnya. Sementara Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi menjelaskan, kegiatan investigasi yang dilakukan pihaknya tetap akan menunggu setelah proses evakuasi selesai dilakukan. "Rescue korban tetap prioritas. Kalau itu sudah beres, baru KNKT bekerja," jelasnya. Dipaparkan Tatang, mengingat tingkat kesulitan akibat beratnya medan yang harus dilalui, sangat kecil kemungkinan untuk mengevakuasi bangkai pesawat nahas itu agar bisa diteliti oleh KNKT secara detail. "Tidak selamanya kita harus meneliti pesawat secara utuh. Untuk kondisi seperti ini, kami paling tidak akan mengambil CVR (Cockpit Voice Recorder)-nya saja untuk kita teliti. Kecil kemungkinan kita akan menurunkan pesawat dari atas gunung. Untuk mengevakuasi korban saja pasati cukup sulit sekali," lanjutnya. (DIP)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
01 Aug 2009

REFORMATION OF BUREAUCRATIC IN DEPARTMENT OF TRANSPORTATION NEEDS SUPPORT FROM PRESS

(Lembang, 31/07/09) Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan M. Ikhsan Tatang membuka secara resmi pelaksanaan Lokakarya untuk Pers/ Media Massa bertema Langkah Tindak Lanjut Menjawab Tantangan Strategis Pasca Pengesahan Empat UU Transportasi, Jumat (31/7). Acara yang diikuti puluhan perserta itu tersebut, digelar di Hotel Puteri Gunung, Lembang, Bandung, Jawa Barat, 31 Juli – 2 Agustus 2009. Acara ini sendiri merupakan program kerja sama Pusat Komunikasi Publik Dephub dan Forum Wartawan Perhubungan.Ikhsan Tatang dalam sambutannya mengatakan, lokakarya ini penting diselenggarakan. Karena tidak hanya bermanfaat bagi wartawan yang menjadi peserta utama, tetapi juga bagi Departemen Perhubungan yang tengah merintis pelaksanaan program reformasi birokrasi. ”Revisi terhadap UU transportasi yang telah selesai dilakukan ini merupakan bagian dari reformasi birokrasi yang dilakukan Dephub,” jelasnya, Jumat (31/7).Tatang menyebutkan, reformasi birokrasi di Departemen Perhubungan meliputi lima ruang lingkup utama. Yakni undang-undang, kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), sistem kerja, dan perangkat kerja. ”Karena itu, saya berharap tidak hanya terkait undang-undang yang dilokakaryakan. Tetapi juga keempat unsur lainnya. Karena lokakarya seperti ini membantu Dephub dalam melaksanakan reformasi birokrasi. Banyak masukan yang pastinya akan berguna bagi Dephub untuk memperbaiki kinerja ke depan. Kita memang butuh kritik dan masukan agar bisa menjalankan tugas dan fungsi secara optimal,” ujarnya.Dephub, lanjut Tatang, menargetkan untuk mengimplementasikan reformasi birokrasi secara penuh pada seluruh ruang lingkup pada 2010. Melalui program ini, Dephub diharapkan bisa menghilangkan ego sektoral dan instansi yang ada selama ini menjadi ego nasional, yang pada akhirnya mampu memaksimalisasi peranannya sebagai pelayan masyarakat.Dijelaskan, implementasi reformasi birokrasi yang merupakan program akbar pemerintah sejak bergulirnya era reformasi 1998. Program reformasi birokrasi telah dimulai sejak 2004 hingga sekarang. Ujicoba pertama reformasi birokrasi dilaksanakan pada 2009 di empat lembaga negara, yaitu Departemen Keuangan, Mahkamah Agung (MA), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Sekretariat Negara. "Nanti, pada 2011, semua instansi dan lembaga pemerintah harus sudah mengadopsi reformasi birokrasi tersebut," kata Ikhsan.Menurut Tatang, mengimplementasikan secara reformasi birokrasi secara penuh bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Karena reformasi ini memaksa semua lembaga dan instansi pemerintah untuk mengubah pola birokrasi dan sistem kerja lama yang telah membudaya.”Di Dephub misalnya, berdasarkan indeks yang dirilis sebuah instansi menyebutkan, soal pengurusan perizinan diperlukan waktu hingga 151 hari. Ini tertinggi di Asean. Karena ’culture sets’ yang masih dipengaruhi ego sektoral maupun ego subsetor, untuk menargetkan perizinan selesai dalam 80-90 hari saja sangat sulit. Ini tantangan yang harus bisa diselesaikan ke depan melalui reformasi birokrasi, yaitu mengubah culture sets bahwa pendekatan yang harus dilakukan pemerintah bukan lagi sebagai penguasa, tetapi pelayan,” papar Tatang.Tatang kembali menegaskan, empat UU transportasi yang telah disahkan menjadi dasar untuk melakukan reformasi birokrasi secara utuh di sektor transportasi. Keempat UU itu adalah UU Nomor 23/2007 tentang Pekeretaapian, UU Nomor 17/2008 tentang Pelayaran, UU Nomor 1/2009 tentang Penerbangan, dan UU Nomor 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).Terkait telah ditetapkannya UU transportasi yang baru, Tatang menyebutkan, saat ini pemerintah masih melakukan proses untuk menerbitkan aturan-aturan pendukung untuk mengimplemantasikannya. ”Memang, hingga saat ini belum ada satupun PP (peraturan pemerintah) yang selesai, sejak UU pertama (UU 23/2007 tentang Perkeretaapian) disahkan. Karena untuk menyelesaikannya melibatkan banyak pihak, tidak hanya Dephub sendiri,” pungkasnya.Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Komunikasi Publik Dephub Bambang S Ervan mengungkapkan, selain menjadi bagian dari implementasi tugas dan fungsi Pusat Komunikasi Publik Dephub, khususnya Bidang Media Massa dan Komunikasi, kegiatan lokakarya dengan melibatkan unsur pers dan media massa ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara Dephub dengan wartawan.”Di sisi lain, isu-isu srategis dan masukan para wartawan melalui diskusi yang berjalan, memberikan manfaat tersendiri bagi Dephub, khususnya bagi Puskom Publik dan Biro-Biro hukum sub sektor untuk mengamati kondisi riil yang terjadi di lapangan dan memahami lebih dalam tentang empat UU transportasi itu sendiri,” ungkapnya.Sedikitnya 40 jurnalis dari media cetak, online dan radio menjadi peserta dalam lokakarya yang menghadirkan narasumber inti, seperti Mantan Menteri Perhubungan Giri Suseno Hadi Hardjono, Dirjen Perhubungan Darat Soeroyo Alimoeso, Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan, Dirjen Perhubungan Udara Herry Bhakti, serta Sesditjen Perhubungan Laut Bobby R. Mamahit. (DIP)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
  • ‹
  • 1
  • 2
  • ...
  • 335
  • 336
  • 337
  • 338
  • 339
  • 340
  • 341
  • ...
  • 370
  • 371
  • ›

Pencarian Berita

Berita Terbaru

  • Kemenhub Berhasil Pertahankan Predikat Badan Publik Informatif dari KIP

    16.12.2025 113 View
  • Tegaskan Komitmen Zero ODOL, Kemenhub Normalisasi Truk Lebih Dimensi

    16.12.2025 143 View
  • Menhub Dudy Paparkan 13 Kebijakan Landasan Operasional Nataru 2025/2026

    15.12.2025 632 View
  • Tindak Lanjut Arahan Presiden, Menhub Ajak Masyarakat Manfaatkan Diskon Tarif Transportasi Nataru

    15.12.2025 571 View
  • Kunjungi Sejumlah Simpul Transportasi di Jawa Tengah, Menhub Dudy Pastikan Kesiapan Hadapi Nataru

    14.12.2025 502 View
  • Kemenhub Rumuskan Langkah Strategis, Pastikan Keanggotaan Dewan IMO Berjalan Efektif

    13.12.2025 583 View

  • Jl. Medan Merdeka Barat No. 8, Jakarta 10110
  • 151
  • info151@dephub.go.id
Tautan Lainnya
  • Sekretariat Jenderal
  • Inspektorat Jenderal
  • Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
  • Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
  • Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
  • Direktorat Jenderal Perkeretaapian
  • Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda
  • Badan Kebijakan Transportasi
  • Badan Pengembangan SDM Perhubungan
Ikuti Kami

  • Pusat Data dan Teknologi Informasi
Hak Cipta @ 2025 Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. All Rights Reserved.