• Beranda
  • Profil
    • Ruang Lingkup
    • Tugas Dan Fungsi
    • Struktur Organisasi
    • Profil Pejabat
    • Sejarah
    • Lambang dan Logo
    • Hymne dan Mars
    • Hubungi Kami
  • Informasi Publik
    • Informasi Berkala
    • Informasi Setiap Saat
    • Informasi Serta Merta
  • Regulasi
  • Publikasi
    • Transmedia
    • Newsletter Moda
    • Daftar Publikasi
    • Booklet
    • Statistik Dan BIT
  • Hubnet
Baca Selengkapnya
12 Sep 2009

THE GOVERNMENT ESTABLISHED SPECIAL REGULATIONS FOR THE MOTORBIKE RIDER DURING THE IDUL FITRI HOLIDAY

(Jakarta, 11/09/09) Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal mengatakan, untuk mengamankan arus mudik para pengguna sepeda motor, pemerintah telah menyiapkan sejumlah aturan khusus yang penerapannya dilakukan Polri. Salah satunya adalah mengelompokkan pemudik bersepeda motor dan mengawalnya sepanjang jalur mudik.   Menurut prediksi, jumlah pengguna sepeda motor pada masa Lebaran tahun ini akan meningkat hingga 20 persen dari tahun lalu. Yaitu dari 2.223.006 orang pemudik pada 2008 naik menjadi 2.668.157 orang pemudik tahun ini. Pengaturan khusus sengaja dibuat mengingat pemudik bersepeda motor menjadi permasalahan tersendiri karena jumlahnya yang sangat banyak dan cenderung tidak disiplin. ”Untuk menjaga keselamatan dan ketertiban para pemudik pengguna sepeda motor, akan dilakukan pengawalan oleh aparat Polri. Proses pemberangkatannya pun akan dikelompokkan sesuai daerah tujuan,” jelas Menhub usai Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu 2009 (1430 H) di gedung Dephub, Jakarta, Jumat (11/9). Untuk keselamatan diri, diwajibkan menggunakan perlengkapan keselamatan seperti helm serta jaket pelindung, dan hanya diperkenankan mengangkut dua orang penumpang, serta untuk tidak menempatkan barang melebihi lebar kemudi maupun beban yang melebihi kapasitas. Selain itu, para pemudik juga sangat disarankan untuk tidak membonceng anak-anak karena sangat berbahaya. Selain itu, para pengendara sepeda motor juga diminta Para pengendara juga diimbau untuk menyalakan lampu di siang hari dan menaati seluruh aturan lalu lintas untuk menghindari kecelakaan. ”Jangan memaksakan diri untuk berkendara jauh dengan sepeda motor. Maksimal mengemudi ideal untuk sepeda motor adalah dua jam. Banyak-banyak beristirahat di perjalanan agar tidak lelah, karena itu bisa berakibat fatal terhadap keselamatan,” imbau Menhub yang bertindak sebagai koordinator Pelaksanaan Angkutan Lebaran Terpadu 2009 tersebut. Untuk meminimalisasi risiko keselamatan sepanjang perjalanan, para calon pemudik dapat memanfaatkan sarana khusus kereta api pengangkut sepeda motor. ”Lebih aman, dan tetap bisa menggunakan sepeda motor di kampung halaman,” tandas Menhub. (DIP)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
12 Sep 2009

DPR BERIKAN APRESIASI TERHADAP PERSIAPAN ANGKUTAN LEBARAN

(Jakarta, 11/09/09) Ketua Komisi V DPR RI yang membidangi transportasi, Akhmad Muqowam menyatakan dirinya dan timnya cukup puas dengan persiapan yang dilakukan jajaran perhubungan dalam menyelenggarakan Angkutan Lebaran Tahun 2009 ini, terutama di sektor transportasi darat. Demikian disampaikannya kepada media saat meninjau persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2009 di Terminal Kampung Rambutan, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Kunjungan Spesifik Komisi V DPR-RI Dalam Rangka Menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1430 H di Provinsi DKI Jakarta, Jumat (11/09/09). “Dari penjelasan yang diberikan oleh Dinas Perhubungan, secara singkat saya dapat katakan bahwa persiapan yang telah mereka lakukan bagus,” ujarnya. Namun demikian, dirinya juga meminta kepada pihak Kepolisian agar Traffic Management ditata sedemikian rupa sehingga persiapannya bisa menjadi lebih bagus lagi. “Dengan 2,6 juta pemudik yang menggunakan sepeda motor, kemacetan sudah pasti akan terjadi. Sudah menjadi tugas Kepolisian untuk memperbaiki Traffic Management agar kemacetan yang sudah diperkirakan pasti akan terjadi tersebut dapat menjadi lancar,” tegasnya. Muqowam menyatakan bahwa kerjasama yang dilakukan oleh segenap aparat perhubungan, Kepolisian dan juga Dinas Sosial dalam rangka memberikan pelayanan yang baik untuk menjamin pemudik dapat pulang ke kampung halaman mereka dengan selamat, aman dan nyaman harus terus ditingkatkan lagi. “Kita semua berkeinginan agar dengan proses yang terjadi, diharapkan bahwa akan ada pelayanan yang semakin bagus dibanding tahun lalu. Kita berikhtiar karena apa yang akan terjadi nanti kita tidak bisa prediksi. Namun kita berdoa agar dengan pelayanan yang semakin meningkat, jumlah korban aktivitas kejahatan di terminal akan semakin menurun bahkan zero,” lanjutnya. Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala Dinas Provinsi DKI Jakarta, Riza Hashim memberikan keterangan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan 6.106 armada yang terdiri dari 2.630 bus reguler Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) DKI Jakarta dan 2.995 bus AKAP Non DKI Jakarta, 285 bus kota dan 196 bus pariwisata. “Armada tersebut disebar di 4 terminal utama dan 10 terminal bantuan,” kata Riza. Selanjutnya, Tim dari Komisi V DPR-RI meneruskan kunjungan mereka ke Terminal Pulo Gadung, Balai Yasa Manggarai, Stasiun Jatinegara, Stasiun Senen dan diakhiri di Stasiun Gambir. Turut serta mendampingi Komisi V pada acara tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Suroyo Alimoeso, Wakil Direktur Lantas Polda Metro Jaya, Yaya Ahmudiarto dan segenap jajaran Departemen Perhubungan. (RD)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
12 Sep 2009

THE GOVERNMENT MADE A BETTER TARGET FOR THE IMPLEMENTATION OF THE 2009 IDUL FITRI TRANSPORTATION

(Jakarta, 11/09/09) Pemerintah menargetkan pelaksanaan mudik Lebaran tahun 2009 (1430 H) yang terpusat di 10 provinsi harus lebih baik dari tahun lalu. Dengan dukungan infrastruktur sarana dan prasarana yang memadai, seluruh pemudik diharapkan bisa sampai di kampung halaman sebelum shalat Iedul Fitri dilaksanakan.   Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal selaku Koordinator Pelaksanaan Angkutan Lebaran Terpadu 2009 menjelaskan, seluruh sarana dan prasarana yang ada telah siap untuk menampung beban arus mudik yang diperkirakan mencapai  27, 25 juta pemudik selama masa operasi pada H-7 hingga H+7 Lebaran. ”Rehabilitasi sarana dan prasarana, termasuk perbaikan telah dilakukan dan siap untuk mendukung kelancaran arus mudik nanti. Sesuai arahan Presiden, pelaksanaan angkutan Lebaran tahun ini harus bisa menjaga tiga pilar agar bisa lebih baik dari tahun lalu. Yaitu pilar keamanan, pilar keselamatan, dan pilar pelayanan,” jelas Menhub usai Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu 2009 (1430 H) yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani di gedung Dephub, Jakarta, Jumat (11/9). Dari total jumlah pemudik yang diperkirakan tersebut, Menhub menambahkan, sebanyak 16,25 juta pemudik merupakan pengguna sarana angkutan umum. Sedangkan 11 juta pemudik sisanya menggunakan mobil pribadi dan sepeda motor. ”Untuk pemudik yang menggunakan angkutan umum, ketersediaan jumlah tempat duduk untuk semua moda angkutan umum mencapai 36,4 juta. Jadi suplai untuk angkutan umum cukup, bahkan melebihi kapasitas yang dibutuhkan,” jelasnya. Jumlah tersebut, imbuhnya, belum termasuk armada laut cadangan yang disediakan TNI. Rakor yang merupakan rapat lanjutan dari rakor kabinet yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Presiden sehari sebelumnya tersebut dihadiri sejumlah menteri terkait termasuk perwakilan Polri dan TNI, pemerintah daerah, serta perusahaan dan organisasi masyarakat. Menteri-menteri dan perwakilan lembaga kementrian dan departemen yang hadir di antaranya adalah Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu, Menteri Pertanian Anton Apriantono, Dirjen Migas Departemen ESDM Evita Herawati Legowo, serta Deputi Operasi Polri SY Wenas. Menhub Jusman melanjutkan, untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas darat, Polri bersama Dinas Perhubungan dan aparat pemerintah daerah di seluruh wilayah yang menjadi tujuan mudik. Menurutnya, personel gabungan ini telah diinstruksikan untuk menyiapkan mekanisme upaya antisipasi pada daerah-daerah rawan kemacetan seperti di persilangan jalan, persimpangan sebidang dengan jalur kereta api, pasar tumpah dan lainnya, termasuk di jalur-jalur alternatif. ”Untuk macet, Polri sudah menyiapkan strategi menguraikan kemacetan serta untuk mengurangi waktu macet. Polri juga akan mengawal pemudik pengguna sepeda motor, dan telah menyiapkan aturan khusus. Kemudian untuk daerah-daerah yang diprediksi menjadi rawan longsor, Departemen PU juga sudah menyiagakan alat-alat berat,” jelas Menhub. Fasilitas jalan rusak juga sudah diperbaiki dan direhabilitasi Departemen PU untuk melancarkan pelaksanaan mudik. ”Memang masih ada sejumlah titik yang pengerjaannya belum selesai karena disesuaikan dengan waktu kontrak. Tetapi, mulai H-7, semua pekerjaan akan dihentikan dan akan kita hilangkan semua potensi gangguan akibat pekerjaan yang belum selesai itu untuk memperlancar arus mudik. Jalan-jalan akan kita bersihkan,” timpal Menteri PU Joko Kirmanto, menjawab pertanyaan wartawan. Di sisi lain, selain menyiapkan mekanisme kelancaran arus lalu lintas, Polri yang pada masa Lebaran kali ini menyiapkan 123 ribu personel juga disiagakan untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan di terminal-terminal bus, bandara dan pelabuhan, bersama aparat TNI. ”Jadi, jangan aneh jika melihat ada aparat Polri maupun TNI berseragam dan bersenjata lengkap di terminal, pelabuhan atau bandara. Peningkatan proses pengamanan ini bukan dilakukan karena kondisi tertentu, tetapi untuk menciptakan rasa aman dan nyaman para pemudik,” ujar Menhub. Deputi Operasional Polri SY Wenas menambahkan, tak hanya di jalur-jalur mudik dan objek vital transportasi, personel kepolisian juga akan disiagakan untuk mengamankan kawasan permukiman, pusat-pusat perbelanjaan dan tempat-tempat rekreasi. ”Semua Polda telah disiagakan untuk mengamankan kawasan-kawasan tersebut selama masa Lebaran,” jelasnya. Tidak hanya jalur darat, Menhub memaparkan, untuk melancarkan dan menjaga keamanan moda angkutan udara dan pelayaran, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga telah diinstruksikan untuk memberikan laporan prediksi cuaca aktual secara rutin dan berkala setiap hari. ”Terutama untuk pelayaran, laporan prediksi perubahan cuaca harus disampaikan secara cepat. Untuk udara, selain cuaca buruk, juga harus disampaikan secara lebih sering laporan tentang adanya kabut asap yang dapat mengganggu jalur penerbangan,” ujar Menhub. Pasokan BBM dan Bahan Pokok Cukup Selain sarana dan prasarana transportasi, Menhub menjabarkan, jumlah pasokan bahan makanan pokok dan bahan bakar minyak (BBM) dijamin akan cukup hingga masa Lebaran. Departemen Perhubungan sendiri, menurutnya, telah menyiapkan mekanisme pendistribusian untuk menjamin kelancaran pasokan BBM dan bahan pokok ke daerah-daerah. Termasuk di antaranya, memberikan dispensasi khusus bagi kendaraan pengangkut air mineral kemasan. Dirjen Migas Departemen ESDM Evita Herawati Legowo menambahkan, pihaknya telah meminta PT Pertamina untuk menyiapkan kantung-kantung pengisian BBM untuk menjamin ketersediaan BBM bagi para pemudik. ”Kita minta Pertamina untuk menyediakan 50 kantung pengisian selain SPBU,” ujarnya. Selain itu, lanjut dia, mengingat tingginya kebutuhan premium selama arus mudik, disediakan pula 16 SPBU premium tambahan yang sebelumnya merupakan pengalihan dari SPBU solar. ”Kita juga menyediakan 95 unit SPBU transit khusus para pengguna sepeda motor. Secara keseluruhan stok BBM selama arus mudik Idul Fitri 1430 Hijriah akan aman dalam posisi 23,9 hari. Stok ini melebihi stok normal yang biasanya 18 hari,” kata Evita. (DIP)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
12 Sep 2009

THE HOUSE OF REPRESENTATIVES GIVES APPRECIATION TO THE PREPARATION OF TRANSPORTATION

(Jakarta, 11/09/09) Ketua Komisi V DPR RI yang membidangi transportasi, Akhmad Muqowam menyatakan dirinya dan timnya cukup puas dengan persiapan yang dilakukan jajaran perhubungan dalam menyelenggarakan Angkutan Lebaran Tahun 2009 ini, terutama di sektor transportasi darat. Demikian disampaikannya kepada media saat meninjau persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2009 di Terminal Kampung Rambutan, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Kunjungan Spesifik Komisi V DPR-RI Dalam Rangka Menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1430 H di Provinsi DKI Jakarta, Jumat (11/09/09). “Dari penjelasan yang diberikan oleh Dinas Perhubungan, secara singkat saya dapat katakan bahwa persiapan yang telah mereka lakukan bagus,” ujarnya. Namun demikian, dirinya juga meminta kepada pihak Kepolisian agar Traffic Management ditata sedemikian rupa sehingga persiapannya bisa menjadi lebih bagus lagi. “Dengan 2,6 juta pemudik yang menggunakan sepeda motor, kemacetan sudah pasti akan terjadi. Sudah menjadi tugas Kepolisian untuk memperbaiki Traffic Management agar kemacetan yang sudah diperkirakan pasti akan terjadi tersebut dapat menjadi lancar,” tegasnya. Muqowam menyatakan bahwa kerjasama yang dilakukan oleh segenap aparat perhubungan, Kepolisian dan juga Dinas Sosial dalam rangka memberikan pelayanan yang baik untuk menjamin pemudik dapat pulang ke kampung halaman mereka dengan selamat, aman dan nyaman harus terus ditingkatkan lagi. “Kita semua berkeinginan agar dengan proses yang terjadi, diharapkan bahwa akan ada pelayanan yang semakin bagus dibanding tahun lalu. Kita berikhtiar karena apa yang akan terjadi nanti kita tidak bisa prediksi. Namun kita berdoa agar dengan pelayanan yang semakin meningkat, jumlah korban aktivitas kejahatan di terminal akan semakin menurun bahkan zero,” lanjutnya. Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala Dinas Provinsi DKI Jakarta, Riza Hashim memberikan keterangan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan 6.106 armada yang terdiri dari 2.630 bus reguler Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) DKI Jakarta dan 2.995 bus AKAP Non DKI Jakarta, 285 bus kota dan 196 bus pariwisata. “Armada tersebut disebar di 4 terminal utama dan 10 terminal bantuan,” kata Riza. Selanjutnya, Tim dari Komisi V DPR-RI meneruskan kunjungan mereka ke Terminal Pulo Gadung, Balai Yasa Manggarai, Stasiun Jatinegara, Stasiun Senen dan diakhiri di Stasiun Gambir. Turut serta mendampingi Komisi V pada acara tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Suroyo Alimoeso, Wakil Direktur Lantas Polda Metro Jaya, Yaya Ahmudiarto dan segenap jajaran Departemen Perhubungan. (RD)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
12 Sep 2009

THE GOVERNMENT MADE A BETTER TARGET FOR THE IMPLEMENTATION OF THE 2009 IDUL FITRI TRANSPORTATION

(Jakarta, 11/09/09) Pemerintah menargetkan pelaksanaan mudik Lebaran tahun 2009 (1430 H) yang terpusat di 10 provinsi harus lebih baik dari tahun lalu. Dengan dukungan infrastruktur sarana dan prasarana yang memadai, seluruh pemudik diharapkan bisa sampai di kampung halaman sebelum shalat Iedul Fitri dilaksanakan.   Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal selaku Koordinator Pelaksanaan Angkutan Lebaran Terpadu 2009 menjelaskan, seluruh sarana dan prasarana yang ada telah siap untuk menampung beban arus mudik yang diperkirakan mencapai  27, 25 juta pemudik selama masa operasi pada H-7 hingga H+7 Lebaran. ”Rehabilitasi sarana dan prasarana, termasuk perbaikan telah dilakukan dan siap untuk mendukung kelancaran arus mudik nanti. Sesuai arahan Presiden, pelaksanaan angkutan Lebaran tahun ini harus bisa menjaga tiga pilar agar bisa lebih baik dari tahun lalu. Yaitu pilar keamanan, pilar keselamatan, dan pilar pelayanan,” jelas Menhub usai Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu 2009 (1430 H) yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani di gedung Dephub, Jakarta, Jumat (11/9). Dari total jumlah pemudik yang diperkirakan tersebut, Menhub menambahkan, sebanyak 16,25 juta pemudik merupakan pengguna sarana angkutan umum. Sedangkan 11 juta pemudik sisanya menggunakan mobil pribadi dan sepeda motor. ”Untuk pemudik yang menggunakan angkutan umum, ketersediaan jumlah tempat duduk untuk semua moda angkutan umum mencapai 36,4 juta. Jadi suplai untuk angkutan umum cukup, bahkan melebihi kapasitas yang dibutuhkan,” jelasnya. Jumlah tersebut, imbuhnya, belum termasuk armada laut cadangan yang disediakan TNI. Rakor yang merupakan rapat lanjutan dari rakor kabinet yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Presiden sehari sebelumnya tersebut dihadiri sejumlah menteri terkait termasuk perwakilan Polri dan TNI, pemerintah daerah, serta perusahaan dan organisasi masyarakat. Menteri-menteri dan perwakilan lembaga kementrian dan departemen yang hadir di antaranya adalah Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu, Menteri Pertanian Anton Apriantono, Dirjen Migas Departemen ESDM Evita Herawati Legowo, serta Deputi Operasi Polri SY Wenas. Menhub Jusman melanjutkan, untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas darat, Polri bersama Dinas Perhubungan dan aparat pemerintah daerah di seluruh wilayah yang menjadi tujuan mudik. Menurutnya, personel gabungan ini telah diinstruksikan untuk menyiapkan mekanisme upaya antisipasi pada daerah-daerah rawan kemacetan seperti di persilangan jalan, persimpangan sebidang dengan jalur kereta api, pasar tumpah dan lainnya, termasuk di jalur-jalur alternatif. ”Untuk macet, Polri sudah menyiapkan strategi menguraikan kemacetan serta untuk mengurangi waktu macet. Polri juga akan mengawal pemudik pengguna sepeda motor, dan telah menyiapkan aturan khusus. Kemudian untuk daerah-daerah yang diprediksi menjadi rawan longsor, Departemen PU juga sudah menyiagakan alat-alat berat,” jelas Menhub. Fasilitas jalan rusak juga sudah diperbaiki dan direhabilitasi Departemen PU untuk melancarkan pelaksanaan mudik. ”Memang masih ada sejumlah titik yang pengerjaannya belum selesai karena disesuaikan dengan waktu kontrak. Tetapi, mulai H-7, semua pekerjaan akan dihentikan dan akan kita hilangkan semua potensi gangguan akibat pekerjaan yang belum selesai itu untuk memperlancar arus mudik. Jalan-jalan akan kita bersihkan,” timpal Menteri PU Joko Kirmanto, menjawab pertanyaan wartawan. Di sisi lain, selain menyiapkan mekanisme kelancaran arus lalu lintas, Polri yang pada masa Lebaran kali ini menyiapkan 123 ribu personel juga disiagakan untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan di terminal-terminal bus, bandara dan pelabuhan, bersama aparat TNI. ”Jadi, jangan aneh jika melihat ada aparat Polri maupun TNI berseragam dan bersenjata lengkap di terminal, pelabuhan atau bandara. Peningkatan proses pengamanan ini bukan dilakukan karena kondisi tertentu, tetapi untuk menciptakan rasa aman dan nyaman para pemudik,” ujar Menhub. Deputi Operasional Polri SY Wenas menambahkan, tak hanya di jalur-jalur mudik dan objek vital transportasi, personel kepolisian juga akan disiagakan untuk mengamankan kawasan permukiman, pusat-pusat perbelanjaan dan tempat-tempat rekreasi. ”Semua Polda telah disiagakan untuk mengamankan kawasan-kawasan tersebut selama masa Lebaran,” jelasnya. Tidak hanya jalur darat, Menhub memaparkan, untuk melancarkan dan menjaga keamanan moda angkutan udara dan pelayaran, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga telah diinstruksikan untuk memberikan laporan prediksi cuaca aktual secara rutin dan berkala setiap hari. ”Terutama untuk pelayaran, laporan prediksi perubahan cuaca harus disampaikan secara cepat. Untuk udara, selain cuaca buruk, juga harus disampaikan secara lebih sering laporan tentang adanya kabut asap yang dapat mengganggu jalur penerbangan,” ujar Menhub. Pasokan BBM dan Bahan Pokok Cukup Selain sarana dan prasarana transportasi, Menhub menjabarkan, jumlah pasokan bahan makanan pokok dan bahan bakar minyak (BBM) dijamin akan cukup hingga masa Lebaran. Departemen Perhubungan sendiri, menurutnya, telah menyiapkan mekanisme pendistribusian untuk menjamin kelancaran pasokan BBM dan bahan pokok ke daerah-daerah. Termasuk di antaranya, memberikan dispensasi khusus bagi kendaraan pengangkut air mineral kemasan. Dirjen Migas Departemen ESDM Evita Herawati Legowo menambahkan, pihaknya telah meminta PT Pertamina untuk menyiapkan kantung-kantung pengisian BBM untuk menjamin ketersediaan BBM bagi para pemudik. ”Kita minta Pertamina untuk menyediakan 50 kantung pengisian selain SPBU,” ujarnya. Selain itu, lanjut dia, mengingat tingginya kebutuhan premium selama arus mudik, disediakan pula 16 SPBU premium tambahan yang sebelumnya merupakan pengalihan dari SPBU solar. ”Kita juga menyediakan 95 unit SPBU transit khusus para pengguna sepeda motor. Secara keseluruhan stok BBM selama arus mudik Idul Fitri 1430 Hijriah akan aman dalam posisi 23,9 hari. Stok ini melebihi stok normal yang biasanya 18 hari,” kata Evita. (DIP)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
11 Sep 2009

THE LAST COORDINATION MEETING ON PREPARING LEBARAN TRANSPORTATION WILL BE HELD THIS AFTERNOON

(Jakarta, 11/09/09) Departemen Perhubungan akan menggelar rapat koordinasi akhir penyelenggaraan angkutan Lebaran terpadu tahun 2009, hari ini Jumat (11/9). Rencananya, rapat koordinasi akan dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB atau seusai pelaksanaan ibadah sholat Jumat. “Pembahasan ini untuk melihat posisi akhir persiapan yang dilakukan oleh masing-masing instansi yang berkaitan,” jelas Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Perhubungan Bambang S. Ervan, di Jakarta, Kamis (10/9).   Fokus pembahasan yang akan diagendakan pada rakor tersebut, papar Bambang, antara lain mengenai sistem pasokan barang kebutuhan pokok ke berbagai daerah. Termasuk persoalan pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) dan air mineral selama masa Lebaran. “Serta membahas kesiapan angkutan Lebaran untuk mengangkut para pemudik, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya,” lanjutnya. Pada rapat yang akan dipimpin Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal ini, Bambang menambahkan, direncanakan akan hadir Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pertanian Anton Apriyantono, dan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. Selain itu, dijadwalkan untuk hadir pula Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Bambang Hendarso Danuri dan Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Djoko Santoso. ”Rapat ini juga akan menghadirkan sejumlah Gubernur dari daerah-daerah yang masuk dalam wilayah angkutan Lebaran,” tandas Bambang. (DIP)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
09 Sep 2009

THE PRESIDENT: THE NUMBER OF TRAIN ACCIDENTS MUST BE REDUCED IN 5 YEARS

(Jakarta, 09/09/09)  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, meresmikan jalur ganda (double track) kereta api lintas Cirebon-Kroya dan lintas Tegal-Pekalongan serta pengoperasian 75 kereta dan dua lokomotif, di Stasiun Besar Jakarta Kota, Rabu (9/9). Pada peresmian itu, Presiden didampingi Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu lainnya, seperti seperti Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani, Meneg BUMN Sofyan Djalil, dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Presiden SBY dalam sambutannya menekankan agar Departemen Perhubungan meningkatkan manajemen keselamatan angkutan kereta api untuk menekan angka kecelakaan. ”Buat target dalam lima tahun ke depan tidak ada lagi kecelakaan kereta api. Penurunan angka kecelakaan harus signifikan, wujudkan zero accident,” ujar Presiden. Presiden kemudian menyebutkan, masih banyaknya perlintasan sebidang antara jalur KA dan jalan raya yang tidak berjaga, menjadi salah satu potensi penyebab kecelakaan. ”Ini harus dicarikan solusi  yang tepat dan bisa diatasi dalam lima tahun ke depan. Kerja sama dengan pemerintah daerah harus ditingkatkan,” lanjut Presiden. Selain itu, Presiden juga meminta agar PT Kereta Api selaku operator angkutan kereta api juga melakukan hal yang serupa dengan Departemen Perhubungan. ”Selain manajemen keselamatan, manajemen operasi juga ditingkatkan. Untuk bisnis, terus kembangkan sinergi dengan pemerintah,” ujarnya. Menurut SBY, di Jawa khususnya, transportasi kereta api merupakan tulang punggung kehidupan dan perekonomian masyarakat, di dukung sektor angkutan laut, darat dan udara. Sebelumnya, Menhub Jusman Syafii Djamal dalam laporannya kepada presiden mengungkapkan, pembangunan jalur ganda Patuguran-Purwokerto sepanjang 34,879 km tersebut merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda kereta api lintas Cirebon-Kroya sepanjang 158 km yang dilakukan secara bertahap. ”Dengan total biaya sebesar Rp498,9 miliar yang bersumber dari APBN,” jelas Menhub. Lingkup pekerjaannya, papar Menhub, meliputi pembangunan jembatan beton sebanyak 206 jembatan, pembangunan "underpass" dan "fly over", pembangunan persinyalan elektrik di lima stasiun, yaitu Stasiun Patuguran, Legok, Karangsari, Karanggandul, dan Purwokerto. ”Tujuan pembangunan jalur ganda ini untuk mempercepat waktu tempuh, memperlancar persilangan kereta api dari dan ke Jakarta yang melewati jalur selatan Jawa, mengurangi penumpukan kereta di Stasiun Purwokerto, dan meningkatkan kapasitas lintasan dari 90 kereta menjadi 180 kereta per hari,” jelas Menhub. Sedangkan jalur ganda Petarukan-Larangan sepanjang 304,5 km merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda kereta api lintas Tegal-Pekalongan sepanjang 60 km, yang pengerjaan pembangunannya juga dilakukan secara bertahap. Lingkup pekerjaan meliputi pemasangan rel R.54 antara Pemalang-Surodadi-Larangan sepanjang 22.700 kilometer persegi, pembangunan delapan jembatan dengan anggaran Rp 325,2 miliar bersumber dari dana APBN. Manfaat pembangunan jalur ini adalah untuk meningkatkan keselamatan, mempercepat waktu tempuh dari dan ke Jakarta yang melewati Pantai Utara Jawa. Pembangunan itu juga meningkatkan kapasitas lintas dari 67 kereta api menjadi 134 kereta per hari. Sedangkan pengadaan kereta sebanyak 75 unit terdiri atas 35 kereta ekonomi yang pengadaannya bersumber dari dana APBN Ditjen Perkeretaapian Departemen Perhubungan senilai Rp92,9 miliar. ”Untuk pengadaan 20 unit kereta komunitas, 20 kereta eksekutif, dan dua lokomotif bersumber dari dana PT KA. Total 75 kereta tersebut adalah hasil produksi PT Industri Perkeretaapian Nasional (INKA),” sambung Menhub. Selama periode 2004-2009, Departemen Perhubungan telah merevitalisasi sarana dan prasarana kereta api, meningkatkan jalur utama kereta api sepanjang 1.610 km, pengoperasian kembali jalur kereta api Bogor-Sukabumi, pembangunan jalur ganda sepanjang 302 km termasuk jalur ganda kereta api Tanah Abang-Serpong pada 2007, jalur ganda Yogyakarta-Kutuarjo pada 2008, dan pengoperasian kembali Stasiun Tanjung Priok pada April 2009. (DIP)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
07 Sep 2009

THE MINISTER OF TRANSPORTATION: THE SAFETY FACTOR IS THE MAIN PILLAR OF THE LEBARAN TRANSPORTATION 1430 H/2009

(Denpasar, 05/09/09) Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal menegaskan faktor keamanan merupakan pilar utama penyelenggaraan angkutan lebaran tahun ini. Penegasan Menhub tersebut disampaikan ketika melakukan kunjungan kerja ke Propinsi Bali dalam rangka rakornis penyelanggaraan angkutan lebaran Popinsi Bali di Denpasar Sabtu 5/09/09. “Kita perlu menghilangkan semua benih-benih potensi ancaman gangguan keamanan sehingga  penyelenggaraan angkutan lebaran tidak terganggu masalah  keamanan,” ujar Menhub. Menhub memastikan pihak Polri telah memetakan lokasi-lokasi rawan gangguan serta menyiapkan langkah-langkah antisipasinya. Sejauh ini Polri pun telah melaksanakan koordinasi yang baik dengan segenap komponen penyelenggara angkutan lebaran agar kegiatan pengamanan angkutan lebaran dapat berjalan dengan baik. Dalam pengarahan kepada stakeholder penyelenggara angkutan lebaran di Propinsi Bali itu Menhub bahkan secara tegas meminta kepada GM PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai Bali untuk tidak ragu-ragu menggunakan tenaga bantuan pengamanan dari TNI dan Polri. “Adanya TNI dan Polri yang bersenjata lengkap di bandara saya kira justru akan membuat masyarakat pengguna jasa bandara merasa lebih aman, karena terlihat ada aparat yang menjaga mereka,” kata Menhub. Menurut Menhub pelibatan aparat keamanan seperti tentara dan juga dilakukan luar negeri misalnya di Bandara Changi Singapura. Sementara itu dalam penjelasannya kepada Menhub GM PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai Bali Heru Legowo menyatakan dalam penyelenggaraan angkutan lebaran tahun ini pihaknya telah menyiapkan sebanyak 820 orang tenaga pengaman. Dari sejumlah tersebut tercatat 726 orang merupakan tenaga sekuriti internal Bandara Ngurah Rai, sedangkan tambahan adalah 40 orang tenaga pasukan TNI AU dan 50 orang tenaga pasukan Polri serta 4 orang pecalang (komponen keamanan dari unsur adat masyarakat Bali). Menurut Heru Legowo demi alasan keamanan mungkin saja menyebabkan pemeriksaan lebih ketat dan memakan waktu, untuk itu pihaknya meminta pengertian kepada masyarakat pengguna jasa bandara agar tidak merasa terganggu karena semuanya demi keamanan masyarakat pengguna juga. Lebih lanjut Menhub memaparkan setelah faktor keamanan pilar penyelenggaraan angkutan lebaran yang lain adalah faktor keselamatan dan pelayanan. “Agar faktor keselamatan terjamin maka harus pula dilakukan langkah untuk menghilangkan benih-benih potensi penyebab kecelakaan,” ujar Menhub. Selama persiapan angkutan lebaran saat ini semua pihak menurut Menhub telah berpartisipasi untuk meningkatkan faktor keselamatan. Misalnya untuk transportasi jalan Departemen PU telah berupaya maksimal untuk memperbaiki kondisi sarana dan prasarana, diharapkan perbaikan jalan telah selesai pada H-10 . Selain itu Polri telah bersiap melakukan pengaturan lalu lintas untuk mencegah terjadinya kecelakaan  pada saat terjadi lonjakan pengguna jalan. Begitu pula Departemen Perhubungan dan Dinas Perhubungan telah merencanakan manajemen transportasi angkutan lebaran secara keseluruhan moda. “Sehingga saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi, kerja keras dan koordinasi semua komponen untuk menyukseskan angkutan lebaran ini, dan mari kita berdoa agar penyelenggaraan angkutan lebaran ini dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Menhub. Apabila kedua pilar yaitu keamanan dan keselamatan terpenuhi menurut Menhub akan mendasari pencapaian pilar ketiga yaitu peningkatan pelayanan. Penyeberangan Agar Memperhatikan Prakiran Cuaca Menhub pada kesempatan tersebut juga mengingatkan agar penyelenggaraan angkutan penyeberangan khususnya di Ketapang-Gilimanuk dan Padangbai-Lembar untuk memperhatikan kondisi cuaca. “Saya gembira jumlah kapal cukup memadai dan  telah ada peningkatan pelayanan, ketertiban dan juga e-ticketing, tetapi jangan dilupakan jika ada cuaca buruk jangan sampai tetap (memaksanakan) berlayar, “ tegas Menhub. Menurut Menhub cuaca merupakan hal yang tidak bisa dikendalikan, lebih baik selalu memanfaatkan data prakiraan cuaca BMKG untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, Adpel dan syahbandar perlu tegas untuk mengingatkan Nahkoda untuk masalah ini. Perihal angkutan penyebarangan di Ketapang-Gilimanuk dan Padangbai-Lembar Menhub juga menyarankan sebaiknya melibatkan TNI dan Polri. “ Tidak ada salahnya melibatkan TNI dan Polri, ini untuk menanamkan rasa aman kepada masyarakat, “ tegas Menhub. (BRD)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
02 Sep 2009

THE MINISTER OF TRANSPORTATION INSTRUCT THE CHECKING AND WATCHING PROCESS FOR THE TRANSPORTATION’S CONDITION AFTER THE EARTHQUAKE

(Jakarta, 2/09/09) Menyusul terjadinya gempa berkekuatan 7,3 skala richter yang berpusat di Tasikmalaya, Jawa Barat, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal langsung menginstruksikan para Direktur Jenderal untuk melakukan pengecekan terhadap sarana dan prasarana transportasi serta melaporkan seluruh perkembangan yang terjadi pascagempa. Ditemui di lapangan upacara Departemen Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat, yang menjadi lokasi evakuasi para pegawai Dephub, Menhub Jusman menjelaskan, Badan Meteorologi, Geofisika dan Kalimatologi (BKMG) titik gempa yang dinilai berpotensi menimbulkan tsunami itu berada di 142 kilometer barat daya Tasikmalaya. ”Terletak di kedalaman 30 KM, tepatnya di 8.24 LS--107.32 BT,” jelas Menhub. Sama seperti pegawai lainnya, Menhub yang berkantor di Lantai 9 Gedung Karya Dephub, juga mengaku sempat panik ketika merasakan guncangan yang terjadi sekitar lima menit tersebut. Di tempat  tersebut, selain Menhub tampak pula Dirjen Perhubungan Udara Herry Bhakti dan Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso, serta sejumlah pejabat eselon dua lainnya. Seperti yang terpantau, kepanikan melanda seluruh penghuni gedung perkantoran dan pemerintahan di Jakarta. Mereka saling berlari berhamburan menyelematkan diri keluar gedung dan jalan-jalan. Kepala Pusat Komunikasi Publik Dephub Bambang E Ervan menambahkan, seiring terjadinya gempat tersebut Menhub telah menugaskan seluruh pembantunya untuk mengecek sarana dan prasarana transportasi. Hal itu dilakukan mengingat dalam waktu dekat akan masuk masa mudik Lebaran. ”Semua dicek, mulai kereta api, bandara, terminal-terminal, pelabuhan, dan jalan-jalan dimintai laporannya. Para Dirjen sudah diinstruksikan oleh Pak Menteri, untuk mengantisipasi akibat pascagempa terhadap sarana dan prasarana transportasi,” jelas Bambang. (DIP)

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
Baca Selengkapnya
31 Aug 2009

THE MINISTER OF TRANSPORTATION LAUNCHES THE ELSHINTA EXPEDITION TEAM DURING 2009 LEBARAN PERIOD

(Jakarta, 31/08/09) Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal Senin 31/08/09 melepas keberangkatan Tim Ekspedisi Elshinta Jelang Lebaran 2009 di pelataran Gedung Karsa Departemen Perhubungan. Kegiatan ekspedisi ini merupakan inisiatif dari Radio Elshinta berupa kegiatan melaporkan secara langsung pemantauan kesiapan sarana dan prasarana fasilitas umum, angkutan umum dan hal lain yang berkaitan dengan persiapan mudik lebaran melalui siaran radio.Kegiatan pemantauan akan dilaksanakan di lintas jalan Pulau Jawa, Bali, Sumatera dan Madura agar masyarakat dapat mempersiapkan diri terhadap kondisi aktual sarana dan prasarana untuk mudik lebaran. Selain itu, tim ekspedisi juga akan memberikan laporan kepada instansi terkait jika menemukan kekurangan sarana dan prasarana jalan, fasilitas umum dan angkutan umum yang perlu diperbaiki. “Maka dari itulah tim ekspedisi ini sangat berharga dan merupakan mata dan telinga kita, terhadap hal-hal yang terjadi di lapangan sehingga dapat mencapai harapan kita semua yaitu selamat, aman dan nyaman,” ujar Menhub.Pada acara yang dihadiri pula oleh Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso dan Dirjen Perhubungan Laur Sunaryo serta unsur dari Polri, Menhub menegaskan bahwa Pemerintah sangat mendukung dan menghargai inisiatif Radio Elshinta untuk menyelenggarakan kegiatan ini. Menurut Menhub dengan adanya kegiatan ini para pemudik, terutama para pendengar radio Elshinta maupun para petugas di lapangan dapat secara cepat mengetahui seketika informasi tentang masalah-masalah baik yang terkait dengan fasilitas sarana jalan, terkait dengan tatacara pengaturan lalu lintas maupun yang berkaitan dengan manajemen transportasi. Merujuk UU Nomor 22 Tahun 2009 maka untuk mengatur transportasi di jalan terdapat 2 hal penting yaitu manajemen transportasi dan manajemen traffic (lalu lintas). Untuk manajemen lalu lintas ujung tombaknya adalah Kepolosian RI, untuk manajemen  transportasi ujung tombaknya adalah Departemen Perhubungan (Dinas Perhubungan).Menhub menambahkan, kegiatan mudik lebaran merupakan fenomena satu-satunya di dunia. Dalam tradisi ini, baru dapat dikatakan mudik apabila masyarakat pemudik tersebut dapat tiba di kampung halamannya sebelum takbir Idul Fitri. Oleh karena itu segenap lapisan masyarakat akan berlomba-lomba untuk dapat tiba di kampung halamannya dalam waktu yang hampir bersamaan, sehingga menciptakan kebutuhan transportasi yang luar biasa besar dalam jangka tertentu saja.   Menurut Menhub para pemudik yang menggunakan sepeda motor dan mobil pribadi (bukan angkutan umum) merupakan komponen pemudik yang memberikan warna tersendiri pada dinamika pengaturan arus mudik. Walaupun banyak kalangan berpendapat, setiap tahun dilakukan persiapan arus mudik tapi setiap tahun pasti ditemui masalah yang mirip yaitu kemacetan dan hambatan yang hampir mirip. Selain itu meskipun secara global bentuk persoalannya sama tapi dinamika yang terjadi di lapangan sangat berbeda pada setiap tahunnya.Dalam sambutan pada acara tersebut Menhub kembali menyinggung persiapan yang dilakukan untuk angkutan lebaran tahun 2009. Menurut Menhub dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menko Perekonomian beberapa waktu lalu, Menteri PU telah menyampaikan kesiapannya untuk merehabilitasi jalan dan memperbaiki jalan agar dapat digunakan lebih nyaman dan tidak menimbulkan kendala yang diperkirakan akan selesai pada H-10. Jajaran kereta api akan menyiapkan lokomotif, gerbong, kereta serta lintas jalannya yang saat ini sedang diteliti ulang agar tidak ada kendala selama arus mudik. Demikian juga pada angkutan sungai, danau dan penyeberangan semua telah siap untuk melayani arus mudik.Angkutan jalan raya pada mudik kali ini, diprediksi mencapai 6. 592.146, ASDP 3.651.678, kereta api 3.256.035, angkutan laut 1.118.731 dan angkutan udara 1.630.303. Total  keseluruhan mencapai  16.248.893. angka ini diperkirakan naik 6,11 % dibandingkan tahun lalu dengan total 15.312.843. Dari penyelenggaraan arus mudik, yang sangat memerlukan manajemen traffic dan memerlukan kerjasama antara Kepolisian RI, Pemda, Dephub dan Dinas Perhubungan Propinsi Kabupaten/Kota adalah pengguna sepeda motor yang tahun 2009 diprediksi mencapai 2.668 ribu, mobil pribadi 1.419 ribu.Sementara itu Wahyu Adhitama selaku Penanggung Jawab Radio Elshinta menyatakan kegiatan Ekspedisi Elshinta Jelang Lebaran telah dilakukan 3 kali, diawali sejak tahun 2007 di Pulau Jawa dan Bali. Karena respons positif masyarakat, maka pada tahun 2008 ekspedisi ditambah ke Pulau Sumatera. Selanjutnya di tahun 2009 dilakukan di 4 pulau yaitu Jawa, Madura, Bali dan Sumatera.Kegiatan ekspedisi akan dimulai tanggal 31 Agustus hingga 13 September 2009 yang terdiri dari 2 (dua) tim. Tim pertama akan menyisir Pulau jawa, Madura, Bali dengan memulai perjalanan dari jalur selatan dan kembali ke Jakarta melalui jalur utara. Tim kedua akan melintasi Pulau Sumatera dengan mengawali perjalanan melalui jalur lintas timur dan kembali melalui lintas tengah Pulau Sumatera. (SG/BRD) 

  • Biro Komunikasi dan Informasi Publik
  • -
  • ‹
  • 1
  • 2
  • ...
  • 334
  • 335
  • 336
  • 337
  • 338
  • 339
  • 340
  • ...
  • 369
  • 370
  • ›

Pencarian Berita

Berita Terbaru

  • Kemenhub Rumuskan Langkah Strategis, Pastikan Keanggotaan Dewan IMO Berjalan Efektif

    13.12.2025 155 View
  • Kemenhub dan Korlantas Polri Perkuat Koordinasi Angkutan Nataru 2025/2026

    12.12.2025 347 View
  • Beri Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik, Kemenhub Gelar AKIP 2025

    11.12.2025 570 View
  • Tinjau Pelabuhan Ajibata, Menhub Dudy Pastikan Kesiapan Nataru di Toba

    11.12.2025 580 View
  • Kemenhub Prediksi Jumlah Penumpang Angkutan Laut di Batam Naik 8 Persen selama Periode Nataru 2025/2026

    10.12.2025 748 View
  • Kemenhub Sediakan 33 Ribu Kuota Mudik Gratis Nataru, Menhub Dudy Ajak Warga Segera Daftar

    09.12.2025 3415 View

  • Jl. Medan Merdeka Barat No. 8, Jakarta 10110
  • 151
  • info151@dephub.go.id
Tautan Lainnya
  • Sekretariat Jenderal
  • Inspektorat Jenderal
  • Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
  • Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
  • Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
  • Direktorat Jenderal Perkeretaapian
  • Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda
  • Badan Kebijakan Transportasi
  • Badan Pengembangan SDM Perhubungan
Ikuti Kami

  • Pusat Data dan Teknologi Informasi
Hak Cipta @ 2025 Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. All Rights Reserved.